SARANA ADVOKASI & EDUKASI

"FIGHT TO SAVE PMI TAIWAN"

Penempatan PMI Pertanian telah dibuka

Sejak 6 Oktober 2023, KDEI Taipei telah membuka layanan penempatan PMI Jabatan Pertanian

Mau Perpanjang PK Simak Alur dan Info Berikut ini

Sebagai PMI yang perpanjang kontrak baru di Taiwan, jangan lupa perpanjang PK sekaligus urus Asuransi BPJS Ketenagakerjaan untuk Pelindungan Anda !

(Update) Cara Perpanjang PK dan Daftar BPJS Ketenagakerjaan di Taiwan

Pengumuman terbaru terkait Proses legalisasi Perjanjian Kerja Bagi TKI yang melakukan Perpanjangan Kontrak 3 (tiga) tahun pada KDEI di Taipei.

Hotline Bidnaker KDEI Taipei

Pastikan sudah mengetahui hotline Bidnaker KDEI Taipei

Hati-hati Penipuan Yang Mengatasnamakan Pejabat maupun Institusi BP2MI, Agar Selalu Waspada! ~

16 December 2020

22 PMI Taiwan Jadi Sarjana, Kepala BP2MI: Perjuangan Tidak Mudah, Selesaikan Kuliah Sambil Bekerja

 


Jakarta, BP2MI (13/12) - Sebanyak 22 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berada di Taiwan telah berhasil menyelesaikan studi Sarjana di Universitas Terbuka. Ini merupakan hasil kerjasama antara Universitas Terbuka dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).

"PMI adalah orang-orang hebat. Selain berani meninggalkan kampung halaman demi mewujudkan mimpi dan harapan keluarga, ada PMI yang juga berani menambah ilmu dengan memilih untuk kuliah, justru ketika PMI lainnya memilih untuk menggunakan waktunya untuk istirahat atau berlibur," ujar Kepala BP2MI, Benny Rhamdani saat memberikan sambutan secara virtual dalam Wisuda dan Upacara Penyerahan Ijazah yang diselenggarakan di kantor KDEI Taiwan, Minggu (13/12).

Untuk itu, Kepala BP2MI mengapresiasi yang setinggi-tingginya kepada 22 PMI yang telah berhasil menyelesaikan studi sambil bekerja. "Sebuah perjuangan yang tentu tidak mudah, bahkan dipastikan penuh dengan pengorbanan dan jerih payah untuk terus belajar dan menyelesaikan tugas kuliah sambil tetap bekerja", jelasnya.

Benny menambahkan, dengan melanjutkan pendidikan ke tingkat Sarjana tentu akan memberikan berbagai manfaat bagi PMI, salah satunya kesempatan kerja. Kesempatan kerja bagi lulusan SD, SMP atau SMA tentu akan berbeda dengan lulusan Sarjana.

"Dulu pilihan kerjanya mungkin terbatas. Tapi setelah lulus, kesempatan kerja akan menjadi lebih luas dan beragam, dengan penghasilan yang juga lebih tinggi tentunya. Dengan demikian kita bisa membiayai anak dan keluarga untuk bisa mengenyam pendidikan yang layak sehingga kita dapat mencerdaskan, membuka peluang dan menyejahterakan generasi penerus," papar Benny.

Para lulusan ini, lanjut Benny, adalah simbol manusia pantang menyerah dan modern yang berpikir maju. Terlebih lagi, hal ini turut membuat image PMI menjadi lebih profesional sebagai pahlawan devisa.

"Untuk itulah, Pemerintah Indonesia melalui BP2MI berkomitmen sebagaimana yang dipesankan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo bahwa setiap PMI layak diberikan perlakuan hormat negara dan mendapatkan perlindungan dari ujung rambut hingga ujung kaki," tegas Benny.

Terakhir, Kepala BP2MI mengucapkan terima kasih kepada Universitas Terbuka yang telah menjalin kerja sama dengan BP2MI untuk menyediakan kesempatan bagi PMI untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi demi mewujudkan Indonesia maju.*** (Humas/SD)

Sumber : BP2MI

10 December 2020

LINK WEBSITE UNTUK INFORMASI PENTING

 Cari Informasi itu Penting..!!!!


Rekan-Rekan PMI Taiwan, 

📣📣📣📣📣

Sangat penting untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan akan perkembangan informasi yang berlaku di Taiwan

Selain website/sosial media KDEI Taipei https://www.kdei-taipei.org/ dan Instansi Pemerintah Indonesia seperti Kementerian Luar Negeri RI (kemlu.go.id), Kementerian Ketenagakerjaan RI (kemnaker.go.id) dan BP2MI (bp2mi.go.id)

Perlu juga mencari informasi dari website dan media sosial pemerintah Taiwan seperti MOL yang juga tersedia LAYANAN BAHASA INDONESIA

https://fw.wda.gov.tw/wda-employer/home/index?locale=in


#PMITaiwanCerdas

#cariinfoitupenting

#gemarmembaca

Update Peraturan Protokol Kesehatan di Taiwan

 

Update Peraturan Protokol Kesehatan 

di Taiwan




Silahkan dibaca dengan teliti dan seksama yang rekan-rekan PMI Taiwan pada tautan di bawah 👇 ini :

04 December 2020

BP2MI Respons Cepat Suspensi Otoritas Taiwan terhadap Penempatan Pekerja Migran Indonesia

BP2MI Respons Cepat Suspensi Otoritas Taiwan terhadap Penempatan Pekerja Migran Indonesia

 Jakarta, BP2MI (2/12) - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) merespons cepat tindakan otoritas Taiwan menghentikan sementara penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dipicu adanya 85 PMI di Taiwan yang terkonfirmasi positif Covid-19 yang  tiba pada bulan Oktober-November 2020.

Kepala BP2MI Benny Rhamdani, telah bertemu dengan TETO, perwakilan otoritas Taiwan di Indonesia, guna mendapatkan klarifikasi terkait pengumuman otoritas Taiwan tersebut.

"Indonesia serius dalam menangani Covid-19 karena keselamatan PMI adalah hukum tertinggi. Pada tanggal 9 September 2020, BP2MI mengeluarkan Surat Edaran yang mewajibkan PMI melakukan tes PCR sebelum berangkat ke negara penempatan. Surat Edaran ini kami keluarkan bahkan sebelum Otoritas Taiwan mengeluarkan ketentuan untuk swab PCR. Bagi kami, adanya 85 PMI yang terkonfirmasi positif di Taiwan adalah masalah yang sangat serius," ungkap Benny saat Konferensi Pers di Kantor BP2MI, Jakarta, Rabu (2/12/2020).

Seperti diketahui, otoritas Taiwan menetapkan suspensi terhadap penempatan PMI ke Taiwan selama 2 minggu dari tanggal 4-17 Desember 2020 dan akan menginformasikan lebih lanjut mengenai penerimaan PMI ke Taiwan setelah tanggal 17 Desember 2020. Adapun bagi 14 Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesai (P3MI) yang menjadi sumber cluster positif Covid-19 dari 85 PMI tersebut, hanya dapat menempatkan kembali ke Taiwan jika telah mendapatkan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan RI dan BP2MI dan mendapatkan persetujuan CDC Taiwan.

Kepala BP2MI menanggapi hal ini dengan menegaskan akan merekomendasikan kepada Kementerian Ketenagakerjaan RI agar P3MI yang melanggar protokol kesehatan dan terbukti tidak melakukan tes PCR terhadap PMI untuk dicabut izinnya.

“BP2MI akan merekomendasikan pula kepada Kementerian Kesehatan RI agar sarana kesehatan (sarkes) yang diduga memalsukan hasil tes PCR untuk dicabut izinnya. Sejalan dengan itu, kami akan membuat tim khusus berkolaborasi dengan TETO untuk melakukan pengetatan, pengawasan, dan evaluasi, sejauh mana P3MI secara efektif dan konsisten melakukan tes PCR untuk para PMI sebelum berangkat ke negara penempatan," ujar Benny.

Disampaikan pula bahwa BP2MI akan mengundang P3MI dan Sarkes pada Senin (7/12/2020) untuk memberikan arahan terkait penempatan PMI di masa pandemi covid-19 ini. P3MI yang diundang harus membawa nama-nama PMI yang akan dan sudah dikirim ke Taiwan dan bukti-bukti pemeriksaan PCR.

“Bersamaan dengan itu, BP2MI juga meminta bantuan otoritas Taiwan untuk menginformasikan dengan  lengkap nama-nama PMI yang terkonfirmasi Covid-19 sebagai referensi untuk melakukan tracing di dalam negeri. BP2MI akan melakukan revisi terhadap Surat Edaran Kepala BP2MI tanggal 9 September 2020 yang lebih kuat dengan mencantumkan sanksi terhadap P3MI yang tidak menjalankan protokol kesehatan dengan ketat dan tidak dapat membuktikan hasil PCR yang valid.

“BP2MI akan memperkuat kerja sama dengan Gugus Tugas Covid-19 dalam penempatan PMI di masa pandemi covid-19. Kami akan melakukan berbagai upaya untuk melakukan pelindungan terhadap PMI dan untuk menjaga hubungan baik Indonesia dan Taiwan. Semoga keputusan yang diambil otoritas Taiwan ini adalah keputusan berdasarkan temuan medis, bukan keputusan politis,” tutup Benny. ** (Humas BP2MI)

Sumber : BP2MI