SARANA ADVOKASI & EDUKASI

"FIGHT TO SAVE PMI TAIWAN"

Penempatan PMI Pertanian telah dibuka

Sejak 6 Oktober 2023, KDEI Taipei telah membuka layanan penempatan PMI Jabatan Pertanian

Mau Perpanjang PK Simak Alur dan Info Berikut ini

Sebagai PMI yang perpanjang kontrak baru di Taiwan, jangan lupa perpanjang PK sekaligus urus Asuransi BPJS Ketenagakerjaan untuk Pelindungan Anda !

(Update) Cara Perpanjang PK dan Daftar BPJS Ketenagakerjaan di Taiwan

Pengumuman terbaru terkait Proses legalisasi Perjanjian Kerja Bagi TKI yang melakukan Perpanjangan Kontrak 3 (tiga) tahun pada KDEI di Taipei.

Hotline Bidnaker KDEI Taipei

Pastikan sudah mengetahui hotline Bidnaker KDEI Taipei

Hati-hati Penipuan Yang Mengatasnamakan Pejabat maupun Institusi BP2MI, Agar Selalu Waspada! ~

28 August 2019

Literasi Keuangan untuk Pekerja Migran di Taiwan

Dikutip dari Liputan6, ratusan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Taiwan meramaikan area penyelenggaraan literasi keuangan di Indonesia Exhibition Center, Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei, Taiwan pada Minggu (25/8).

Literasi tentang edukasi remitansi tersebut digelar oleh Bank BRI bekerja sama dengan Bank Indonesia dan KDEI Taipei untuk memberikan wawasan terhadap para pekerja migran tentang pentingnya mengirim uang secara cashless ke tanah air.

Courtessy : Liputan6

“Perseroan antusias untuk menggelar pembekalan semacam ini agar para pahlawan devisa juga ter-update mengenai fasilitas dan fitur-fitur yang bisa dilayani oleh jaringan Bank BRI di luar negeri. Dengan adanya jaringan Bank BRI diluar negeri diharapkan dapat memberi kemudahan dan dapat mendorong para PMI untuk memanfaatkannya,” ungkap Bambang Tribaroto, Corporate Secretary Bank BRI.

Acara literasi dibuka oleh Kepala KDEI Taipei, Didi Sumedi. Dilanjutkan sesi pembekalan tentang remitansi dengan pembicara dari Bank Indonesia yang diwakili oleh Deputi Direktur Departemen Elektronifikasi dan Gerbang Pembayaran Nasional, Apep M. Komarna.
Pekerja Migran Indonesia (PMI) merupakan salah satu penyumbang devisa bagi Indonesia. Menurut data Bank Indonesia pada tahun 2018, tercatat dana remitansi yang dikirimkan oleh PMI selama setahun sebesar USD 10,97 miliar atau sekitar Rp 155 triliun. Dana remitansi tersebut dihasilkan oleh sekitar 9 juta jiwa PMI yang tersebar di berbagai negara salah satunya Taiwan.

Di sisi lain Bank BRI optimistis pasar remitansi masih memiliki prospek bisnis yang cukup bagus dan diproyeksikan dapat terus tumbuh siginifikan.

Kegiatan literasi keuangan di Indonesia Exhibition Center, Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei, Taiwan.

“Dengan jaringan counterpart di luar negeri dan jaringan unit kerja yang tersebar luas, kami yakin bisa mencatatkan kenaikan transaksi remitansi sebanyak 7,7 juta kali transaksi remitansi di akhir tahun ini,” jelas Bambang.
Saat ini terdapat 9.545 outlet dari 69 Counterpart Bank BRI yang tersebar di berbagai negara. Negara-negara tersebut antara lain Amerika Serikat, Qatar, Bahrain, Singapura, Brunei, Kuwait, Yordania, Australia, Timor Leste, serta negara-negara yang merupakan kantong PMI yakni Malaysia, Taiwan, Korea, Jepang, Hongkong, Taiwan, Uni Emirat Arab, Arab Saudi.

Sumber : Liputan6

27 August 2019

Review Meeting Pilot Project Penempatan PMI Formal ke Taiwan Melalui Skema Special Placement Program to Taiwan (SP2T)


Usai kegiatan Review Meeting Pilot Project Penempatan PMI Formal ke Taiwan pada tanggal 21 s.d. 22 Agustus 2019 di Denpasar, Bali
Denpasar, BNP2TKI, Rabu (21/8) – Kedeputian KLN dan Promosi BNP2TKI baru saja melaksanakan kegiatan Review Meeting Pilot Project Penempatan PMI Formal ke Taiwan Melalui Skema Special Placement Program to Taiwan (SP2T) pada tanggal 21 s.d. 22 Agustus 2019 di Denpasar, Bali. Hadir dalam kegiatan tersebut pejabat dan perwakilan dari Ministry of Labor (MOL) Taiwan, Perwakilan TETO Jakarta, KDEI Taipei, Kemenaker, Kemendikbud, Kemenkumham dan unit kerja terkait dari BNP2TKI pusat maupun di daerah.
Dalam sambutan sekaligus membuka kegiatan ini, Elia Rosalina selaku Deputi KLN dan Promosi BNP2TKI menyampaikan bahwa Taiwan sebagai salah satu negara tradisional penempatan PMI di wilayah Asia Pasifik menempati urutan kedua terbesar dengan jumlah penempatan selama periode 2016 s.d. 2018 sebanyak 212.283 orang untuk sektor formal dan informal. Permasalahan klasik yang terus dihadapi oleh PMI adalah adanya kegiatan jual beli job yang dirasa sangat memberatkan dalam proses penempatan PMI ke Taiwan.
"Sebagai upaya pemerintah dalam menangani permasalahan tersebut, pada 14 Desember 2018 di Taipei telah dilaksanakan MoU antara IETO-TETO mengenai "Perekrutan, Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia." Salah satu pasal dalam MoU, Pasal 12 ayat 3menyebutkan bahwa selain sistem rekruitmen yang ada, Para Pihak sepakat untuk mempersingkat prosedur, menyederhanakan dokumen, untuk memberikan prioritas pada Program Re-Entry Hiring, dan untuk memperluas jenis pekerjaan pada Program Direct Hiring ke depan, apabila program tersebut diizinkan oleh peraturan Para Pihak", ujar Elia Rosalina.
Kegiatan review meeting ini juga merupakan tindak lanjut dari kunjungan kerja Delegasi BNP2TKI ke Taiwan dalam rangka Monitoring Pilot Project SP2T ke Taiwan yang dilaksanakan pada bulanJuni 2018 yang lalu. Pada kegiatan monitoring tersebut, Delegasi BNP2TKI didampingi oleh KDEI Taipei melaksanakan bilateral meeting dengan DHSC sebagai bentuk komitmen dan keseriusan kedua belah pihak dalam menjalankan program SP2T.
Selanjutnya pada pada sambutan kedua Mr. Tzai, Meng Liang selaku Deputy Director General MOL Taiwan menyampaikan Skema Penempatan ke Taiwan melalui Program Direct Hiring ini sudah dilakukan oleh sending countries lainnya, antara lain Thailand, Vietnam dan Filipina. Khusus Filipina sudah menjalankan program ini yang dikenal dengan Special Hiring Program for Taiwan (SHPT). BNP2TKI memandang bahwa skema ini dinilai dapat dijadikan sebagai solusi penempatan yang aman dan murah, bahkan zero cost sehingga membebaskan PMI dari pembebanan biaya berlebihan (overcharging) sebagai masalah klasik yang belum ada solusinya sampai dengan saat ini. Lebih jauh lagi diharapkan dapat meningkatkan persentase peningkatan PMI formal ke Taiwan serta sebagai solusi atau alternatif yang menjadi pilihan bagi PMI yang akan bekerja ke Taiwan tanpa menggangu skema eksisting (skema P to P).
Pada kegiatan Review ini dibahas mengenai bisnis proses penempatan ke Taiwan melalui skema penempatan Direct Hiring Service Center (DHSC) yang dinamakan Program Penempatan Khusus ke Taiwan (Special Placement Program to Taiwan/SP2T)Selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap pilot project penempatan sektor manufaktur ke pabrik tekstil Shinkong Textile Co., Ltd.yang telah dilaksankan oleh BP3TKI Jakarta sebagai pelaksana Pilot Project. Kegiatan inidiharapkan menjadi forum terbaik untuk mendapatkan komitmen dari masing-masing pihak di Taiwan dan Indonesia untuk meningkatkan lagi penempatan PMI terampil di Taiwan melalui program SP2T dan memastikan bussinnes proccesnya dapat berjalan dengan baik dan lancar.**(Humas)
Sumber : BNP2TKI

Eli Astuti Dewi Sosok PMI Purna Berdaya Asal Lampung


Eli Astuti Dewi, Pekerja Migran Indonesia (PMI) Purna asal Sekampung, Lampung Timur, bersama Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid.
Bandar Lampung, BP3TKI (21/8) - Hasil tidak akan mengkhianati usaha. Ungkapan ini  tepat disematkan kepada Eli Astuti Dewi, seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) Purna asal Sekampung, Lampung Timur yang sekarang memiliki usaha keripik jamur.  Produk makanan ‘Keripik Jamur Gres’ miliknya, terus maju dan berkembang cepat. 
Minggu, (18/8/2019), Ia mendapatkan Bantuan Wirausaha Pemula dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UMKM)  sebesar Rp 12.000.000, di Bandar Lampung. Dewi merupakan PMI Purna binaan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Lampung sejak tahun 2015, mengawali cerita suksesnya dengan jatuh bangun. 
Bekerja Ke Malaysia
Pada tahun 2007, Dewi berangkat ke Johor Bahru, Malaysia untuk bekerja sebagai Operator mesin jahit di SINGLUN GARMENT SDN BHD,  Perusahaan Garmen di Johor Bahru, Malaysia.  Akhir tahun 2008, kisah pilu menimpa Dewi. Suami Dewi, Edi,  yang juga bekerja di Johor Bahru, mengalami kecelakaan kerja di perkebunan,  yang menyebabkan kakinya cedera dan tidak dapat bekerja kembali sebagai pekerja kebun. Sejak saat itu, Dewi harus membagi waktunya untuk bekerja dan merawat sang suami. Ia mengaku hanya dapat mengirimkan sedikit uang untuk kebutuhan sehari-hari anaknya di kampung halaman. 
 “Gaji saya  sebagian besar digunakan untuk merawat suami saya, untuk pengobatan suami maupun menyewa rumah di Johor Bahru. Jadi saya bisa dibilang tidak memiliki tabungan yang dibawa pulang ke Indonesia,“ imbuh Dewi.
Pulang dari Malaysia tahun 2010, Dewi merasa malu karena pulang kampung tanpa membawa hasil. Hal ini yang menyebabkan ia ‘mengurung diri’ di rumah tanpa banyak bersosialisasi dengan lingkungan sekitar selama kurang lebih 4  tahun. “Saat itu mungkin adalah salah satu titik terendah, saya merasa sedih, galau, dan malu. Saya tidak tahu dengan pasti apa yang  harus saya lakukan ke depannya,“ jelas Dewi. 
Mulai Bangkit
Dewi mulai ikut berorganisasi di perkumpulan pekerja migran purna bernama SBMI pada akhir tahun 2014. Oktober 2015, Ia mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Pelatihan Kewirausahaan PMI Purna di bidang budidaya jamur tiram yang diadakan BP3TKI Lampung. 
Ia mengikuti pelatihan selama 6  hari penuh di Balai Desa Banarjoyo, Batanghari, Lampung Timur. “Pelatihan dari BP3TKI Lampung tersebut membukakan mata saya bahwa ada perhatian dari Pemerintah terhadap PMI Purna, yang pada akhirnya memotivasi saya untuk membangun usaha dari nol. Dimulai dari kecil dulu ndak apa-apa, yang penting yakin,“ kenang Dewi. 
Selepas pelatihan, ia membangun usaha budidaya jamur tiram dengan membentuk kelompok usaha PMI Purna ‘Berkah Jamur’. Hasil panen jamur tiram dari budidaya jamur tiram dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari Dewi dan PMI Purna lainnya. Melihat peluang budidaya jamur tiram yang cukup menjanjikan, Dewi pun terus menekuni usaha ini. 
Sebagai instansi awal yang membina kelompok usaha PMI Purna, BP3TKI Lampung terus melakukan monitoring terhadap kelompok usaha PMI Purna selepas pelatihan, tidak terkecuali kelompok usaha yang diketuai Dewi. BP3TKI Lampung juga melakukan identifikasi kendala terkait pengembangan usaha PMI Purna baik melalui telepon maupun kunjungan lapangan. 
Pantang Menyerah
Awal tahun 2017, Dewi mengembangkan usaha dengan mengolah olahan jamur tiram menjadi keripik, bakso maupun olahan lainnya. Awalnya, Dewi sering mendapat kritik dari berbagai pihak terkait kualitas produknya. Ia pun terus meningkatkan kualitas produk dengan berbagai masukan yang ada. 
Melihat kegigihannya yang tinggi dalam membangun usaha, BP3TKI Lampung terus memotivasi Dewi. BP3TKI Lampung beberapa kali mengikutsertakan Dewi dalam acara Pameran produk seperti Trade Expo Indonesia Tahun 2017 oleh Kementerian Perdagangan, Pameran Lampung Fair, serta kegiatan peningkatan kapasitas usaha lainnya.  

BP3TKI Lampung turut menjembatani PMI Purna wirausaha kepada para pihak yang dapat memberikan layanan pengembangan usaha seperti pihak perbankan, Dinas Koperasi dan UMKM setempat, serta Instansi Pemerintah maupun stakeholder lainnya.  Dalam hal ini, Dewi dengan cepat dikenal oleh kalangan Dinas Kabupaten Lampung Timur karena dirinya selalu aktif dalam kegiatan Dinas serta memasarkan produk tanpa henti. Ia pun menjadi salah satu pelaku UKM unggulan Kabupaten Lampung Timur. 
Berkat kerja kerasnya pula, produk Keripik Jamur milik Dewi mendapatkan perizinan gratis dalam hal Nomor Pangan Izin Rumah Tangga (P-IRT)  serta Sertifikasi Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Terima Kasih BP3TKI Lampung
Dewi turut dipercaya menjadi CO KKBM (Community Organizer Komunitas Keluarga Buruh Migran) di Lampung Timur oleh BP3TKI Lampung. Salah satu tugas CO KKBM  yaitu mendampingi kelompok usaha PMI Purna di beberapa wilayah di Lampung Timur.
“Dewi adalah salah satu contoh nyata PMI Purna Sukses yang pernah kami bina dari nol. Dulu, kami yang melatih beliau. Sekarang, Dewi turut serta dalam mendampingi PMI Purna yang mengalami kendala dalm berwirausaha di daerah Lampung Timur,“ ujar Ahmad Salabi, Kepala BP3TKI Lampung.
"Dukungan yang terus kami berikan kepada Bu Dewi bukan tanpa alasan. Kami melihat Bu Dewi sebagai salah satu PMI Purna yang pantang menyerah dan selalu ingin maju. Ditambah lagi, ia dapat menjadi sosok yang menginspirasi PMI Purna Lampung lainnya,“ ujar Waydinsyah, Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan BP3TKI Lampung. 
Saat ini, Dewi mendapatkan pesanan reguler keripik jamur dari berbagai daerah di Lampung. Pesanannya pun meningkat saat hari raya dan hari-hari besar. Rencananya, ia akan menggunakan uang bantuan wirausaha pemula untuk mengembangkan usaha keripik jamur dan budidaya jamur miliknya.
Diakui Dewi, segala hal baik dalam berwirausaha yang telah direngkuhnya tidak lepas dari peran pemerintah, terutama BP3TKI Lampung. “Banyak pihak yang membantu saya, namun BP3TKI Lampung lah yang membuka pintunya,” ungkap Dewi. ** (Humas/BP3TKI LAMPUNG/PS)

Sumber : http://www.bnp2tki.go.id/

24 August 2019

Pemda Provinsi Banten dan BNP2TKI Dorong PMI Purna Lebih Berdaya dan Mandiri Melalui Wirausaha


Serang, BNP2TKI, Selasa (20/08/2019) - Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang bersama BNP2TKI mengikuti kegiatan “Rapat Koordinasi Kebijakan dan Pengembangan Kewirausahaan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Purna di Ruang Rapat Lantai 7 SKPD Terpadu Provinsi Banten, Rabu 14 Agustus 2019. Rapat ini diselenggarakan oleh Biro Bina Perekonomian Setda Provinsi Banten.
Rapat Koordinasi ini dihadiri perwakilan dari masing-masing Dinas Tenaga Kerja serta Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten/Kota se-provinsi Banten. Rapat di pimpin oleh Mahdani selaku Plt. Kepala Biro Bina Perekonomian Setda Provinsi Banten.
Menurut Mahdani, sinergitas antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus terus dilakukan dalam rangka menyelaraskan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017. “Salah satu upaya sebagai bentuk Pelindungan Pekerja Migran Indonesia adalah dengan menjalankan program pengembangan kewirausahaan untuk PMI Purna khususnya asal provinsi Banten agar mereka tidak kembali lagi bekerja ke luar negeri dan mau berwirausaha di daerahnya. Hal ini juga secara tidak langsung dapat mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran di Banten”, ujarnya.
Di tempat yang sama, Direktur Pemberdayaan BNP2TKI, A. Gatot Hermawan dalam paparannya menambahkan, alur program Pemberdayaan PMI Purna salah satunya adalah mencakup pemberdayaan sosial dan pemberdayaan ekonomi.
Goal-nya Pemberdayaan PMI Purna ini adalah untuk mewujudkan PMI EMAS. E-nya yaitu Ekonomi, ekonomi PMI dan keluarganya meningkat; M-nya yaitu Mandiri, PMI mandiri tanpa perlu bekerja ke luar negeri; A-nya yaitu Aman, aman dalam bekerja dan berusaha; dan S-nya yaitu Sejahtera, PMI dapat sejahtera bersama keluarganya”, ujarnya.
Selanjutnya, kegiatan rapat koordinasi ini masih akan berkelanjutan kedepannya sebagai bentuk komitmen bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk menghasilkan beberapa rumusan kebijakan tentang program pengembangan kewirausahaan PMI Purna dengan harapan menghasilkan suatu Peraturan Daerah sebagai payung hukum dalam pelaksanaannya nanti.

07 August 2019

PENGUMUMAN Surat Ijin Melaksanakan Hari Raya Idul Adha 2019

Sobat PMI Taiwan, bagi yang akan melaksanakan Ibadah Sholat Idul Adha, nanti bisa memperlihatkan pengumuman resmi ini kepada majikannya.
Semoga dapat izin ya !


Sumber : KDEI Taipei

03 August 2019

App Mobile yang bermanfaat untuk PMI !


Source : https://toxsl.com

Sobat PMI di Taiwan !

Saat ini perkembangan teknologi informasi semakin canggih dan cepat. Sudah pasti nih sobat-sobat PMI Taiwan umumnya punya gadget kren yang selalu menemani saat bekerja, sebut saja Smartphone ya atau bahasa gampangnya HAPE misalnya.
HP Smartphone tentunya harus dibarengin dengan kemauan kita untuk memahami fitur apa saja atau aplikasi apa saja yang bermanfaat bagi kita selama bekerja di Taiwan.
Dan terlebih lagi internet di Taiwan sangat kencang dan stabil sobat dan masih tergolong murah ya !
Ada beberapa app yang sering digunakan bagi Sobat PMI Taiwan, diantaranya adalah :
  1. Save PMI Taiwan, fungsinya adalah sebagai platform informasi lengkap tentang PMI Taiwan, menyangkut aturan, hal-hal yang diketahui, info pelindungan, saluran pengaduan serta fitur anyar mesin penjawab pertanyaan. Baca disini
  2. Whatsapp, fungsinya untuk media komunikasi obrol atau chat serta bisa video call
  3. LINE, fungsinya untuk media komunikasi obrolan atau chat serta bisa video call
  4. Facebook, fungsinya sebagai app media jejaring sosial, Sobat bisa juga join di grup Save PMI Taiwan
  5. Skype, fungsinya untuk media komunikasi obrolan atau chat serta bisa video call, bisa juga digunakan untuk video konferensi atau video call biasa.
  6. Instagram, app media sosial bagi yang hobi posting gambar, atau pesan grafis yang menginspirasi.
  7. Youtube, app untuk menonton hiburan sesuai dengan pilihan atau kata kunci yang dimasukan
  8. Google Translate, untuk menerjemahkan dokumen dari Mandarin ke Inggris, atau ke Indonesia atau sebaliknya. Tersedia juga fitur mantap, tulisan mandarin tinggal disenter langsung muncul artinya dalam bahasa Indonesia atau Inggris
  9. Google Map, ini semacam peta, sehinggga sobat dengan mudah menemukan alamat yang dicari. Bagi yang tau app ini, akan mudah menemukan lokasi misalnya alamat KDEI Taipei, kantor konseling disnaker, imigrasi Taiwan, serta alamat penting lainya.
  10. Chrome, app untuk browsing internet, sobat bisa mencari artikel, atau tulisan melalui chrome. Misalnya ingin tahu tentang info penting Taiwan dan sebagainya.
  11. Messenger (FB), app bagian dari Facebook untuk chat atau video call gratis dengan menggunakan paket data internet.
  12. Muslim Pro, bagi sobat muslim dapat melihat jadwal sholat sesuai wilayah, serta pesan-pesan penting, serta bisa membaca ayat suci Al-Qur’an di dalam app ini.


TIPS KEAMANAN :
  • Dengan banyaknya app yang terinstal di HP Anda, agar tetap waspada juga karena berpotensi menyebabkan RAM/memory penuh sehingga berdampak lambatnya kerja HP anda.
  • Pastikan app yang anda install melalui playstore (Android) / app store  (Ios/iphone) yang terpercaya.
  • Waspada dengan berbagai macam modus penipuan melalui App yang banyak beredar di internet.
  • Upayakan agar tidak memainkan HP saat bekerja, agar HP tidak menjadi Petaka atau pemicu kemarahan majikan Anda ! Jika memang urgent agar terlebih dahulu dikomunikasikan dengan tempat kerja anda terkait penggunaan HP di saat kerja !

Terima kasih semoga bermanfaat.