SARANA ADVOKASI & EDUKASI

"FIGHT TO SAVE PMI TAIWAN"

Penempatan PMI Pertanian telah dibuka

Sejak 6 Oktober 2023, KDEI Taipei telah membuka layanan penempatan PMI Jabatan Pertanian

Mau Perpanjang PK Simak Alur dan Info Berikut ini

Sebagai PMI yang perpanjang kontrak baru di Taiwan, jangan lupa perpanjang PK sekaligus urus Asuransi BPJS Ketenagakerjaan untuk Pelindungan Anda !

(Update) Cara Perpanjang PK dan Daftar BPJS Ketenagakerjaan di Taiwan

Pengumuman terbaru terkait Proses legalisasi Perjanjian Kerja Bagi TKI yang melakukan Perpanjangan Kontrak 3 (tiga) tahun pada KDEI di Taipei.

Hotline Bidnaker KDEI Taipei

Pastikan sudah mengetahui hotline Bidnaker KDEI Taipei

Hati-hati Penipuan Yang Mengatasnamakan Pejabat maupun Institusi BP2MI, Agar Selalu Waspada! ~

30 September 2019

Nusron Wahid : Saya Berkomitmen Tetap Perjuangkan PMI dan BNP2TKI

Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid bersama dengan jajaran Eselon I di lingkungan BNP2TKI.

Jakarta, BNP2TKI (27/09/2018) – Kepala BNP2TKI Nusron Wahid menyampaikan akan selalu berkomitmen untuk tetap  memperjuangkan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan BNP2TKI.
"BNP2TKI merupakan sekolah dimana saya belajar bagaimana menerapkan governancy yang baik selama 5 tahun ini". Demikian disampaikan Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid saat kegiatan Rakernis dan Silaturahmi Keluarga Besar BNP2TKI, di Jakarta, pada Rabu (25/9/2019).
 
Seperti diketahui, September 2019 ini adalah masa terakhir Nusron Wahid menjabat sebagai Kepala BNP2TKI. Karena pada awal Oktober mendatang, Nusron akan dilantik menjadi Anggota DPR-RI periode 2019-2024. Ini merupakan kali ke-empatnya kembali Ia dilantik menjadi anggota DPR-RI.
 
Dalam kesempatan ini, Nusron mengucapkan terima kasih karena selama 5 tahun memimpin BNP2TKI, merasa seperti memiliki kesempatan sekolah yang luar biasa baginya. Ia juga mengucapkan permemohonan maafnya kepada seluruh pejabat dan pegawai BNP2TKI yang telah bekerja dengannya.
 
“Saya mohon maaf, baik untuk para pejabat yang pernah maupun sedang bekerja bersama dengan saya saat ini. Karena sebelumnya latar belakang saya adalah orang yang aktif di organisasi dan LSM yang biasa tidak tertib. Tiba-tiba masuk di dunia kerja yang penuh dengan tata aturan. Jadi mungkin gaya saya ini berbeda dengan pimpinan lain,” ujarnya dihadapan para pegawai BNP2TKI.
 
Nusron menambahkan, karena  sudah sekolah di BNP2TKI selama 5 tahun, Ia menganggap BNP2TKI itu seperti almamaternya.   "Saya berkomitmen akan tetap memperjuangkan dan membantu almamater saya yaitu BNP2TKI terutama PMI, saat saya di DPR atau dimanapun nanti," tegasnya.
 
Terakhir, Nusron berpesan kepada para pejabat Eselon I, II, III, IV di lingkungan BNP2TKI, Tenaga Profesional, dan Kepala BP3TKI/LP3TKI se-Indonesia untuk tetap menjaga marwah lembaga ini.
 
“Saya titip BNP2TKI. Jaga marwah lembaga ini dan nama baiknya. Jangan sampai viral dan menjadi catatan atau omongan yang tidak baik di mata masyarakat, serta selalu tingkatkan pelayanan bagi para PMI dan keluarganya. Semoga BNP2TKI dan PMI selalu sukses di mata dunia,” tutupnya.** (Humas/SD)
Sumber : BNP2TKI

Informasi Badai Taifun MITAG


Merujuk kepada data informasi terbaru dari Biro Cuaca Pusat (CWB), hari Minggu tanggal 29 September 2019, badai taifun ke 18 untuk tahun ini, Mitag, sedang bergerak mengarah ke barat laut dan mendekati Taiwan. Kini, Mitag tengah berada di perairan laut lepas sebelah tenggara pulau Taiwan, dengan kecepatan antara 108 hingga 137 km per jam.
Seiring dengan perputaran Mitag, maka badai hujan deras juga akan dapat dirasakan, khususnya di wilayah Luodong, Yilan, Hualien, Taitung dan utara Taiwan.
Tiupan Mitag diprediksi akan terus menguat dengan cakupan sapuan taifun juga turut meluas. Selain itu juga turut menyebabkan hujan deras pada hari Senin tanggal 30 September, khususnya di bagian utara Taiwan hingga bagian pegunungan di wilayah sentral pulau Taiwan.
Untuk mengantisipasi keamanan dan keselamatan masyarakat berkenaan dengan badai Mitag, pemerintah juga telah mengumumkan "Libur taifun, baik kerja maupun sekolah" yang berlaku pada hari Senin tanggal 30 September, di beberapa kawasan kabupaten dan kota sebagai berikut ini:
Kota Keelung, Kota Taipei, Kota New Taipei, Kota Taoyuan, Kota Hsincu, Kabupaten Hsincu, Kabupaten Yilan, Kabupaten Taitung, Pulau Ludao (Green Island) dan Pulau Lanyu (Orchid Island).
Masyarakat diimbau untuk waspada dan berhati-hati.
Sumber : Warta Berita PTS 公視印尼語新聞

Penguatan Mental Pekerja Migran Indonesia


Serpong (28/9) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melalui Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan melaksanakan Pelatihan Penguatan Mental Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) Perempuan di Serpong, Banten. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan memperkuat mental para calon PMI sebelum ditempatkan di Negara tujuan.
“Kami harap para pekerja Migran yang telah mengikuti pelatihan ini dapat menjadi penyambung informasi kepada teman-teman PMI lainnya yang tidak berkesempatan mengikuti pelatihan. Informasi tersebut meliputi konsep gender, migrasi yang aman, peraturan perundang-undangan, kontrak kerja, komunikasi efektif, dan ketahanan keluarga. Selain itu, pelatihan ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi PMI saat bekerja di negara tujuan nantinya,” ungkap Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan, Vennetia R. Dannes dalam sambutannya. 
Vennetia menjelaskan bahwa pekerja migran harus bisa menjaga perilaku, harkat dan martabat bangsa karena ketika bekerja ke luar negeri, PMI sedang membawa nama bangsa dan negara. Tunjukkan bahwa PMI mempunyai kemampuan kerja yang dapat diandalkan. Selain itu mampu menyerap ilmu dan keterampilan di tempat bekerja dan dapat mengembangkannya setelah pulang ke Indonesia.
“Pesan saya untuk para PMI, ingatlah selalu tujuan kalian bekerja ke luar negeri, jangan sampai terpengaruh dengan budaya dan lingkungan negara lain yang tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia. Jika tujuan bekerja ingin meningkatkan kesejahteraan keluarga, maka wujudkanlah dengan bekerja sungguh-sungguh, kelola penghasilan yang didapat dengan baik agar bermanfaat untuk mensejahterakan keluarga,” tutur Venne.
Menurut Venne akan lebih baik lagi apabila para PMI kembali ke daerah asalnya nanti, mereka dapat membuka usaha dan menyerap tenaga kerja di kampung halamannya sehingga dapat mencegah warga di sana untuk bekerja ke luar negeri.
“Penyiapan PMI terutama dari sisi mental psikologis perlu ditingkatkan, sehingga PMI lebih percaya diri dan profesional serta siap menghadapi berbagai tantangan terkait pekerjaan dan situasi kondisi kehidupan di luar negeri. Inilah yang mendorong kami melakukan pembenahan khususnya terkait penyiapan mental PMI Perempuan, melalui Pelatihan Penguatan Mental Calon PMI. Saya harap apa yang mereka dapat selama pelatihan ini dapat menjadi bekal yang kuat dalam bekerja di negara penempatan,” pungkas Venne.

27 September 2019

Pekerja Migran Asing bisa ajukan cuti libur jangka pendek

Sumber : google

Dilansir dari Berita PTS bahwa Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan atau MOHW mengusung program “Pelayanan dan istirahat PMA rumah tangga,” yang resmi diberlakukan per 24 September. Bagi rumah tangga yang mempekerjakan PMA merawat pasien disabilitas parah, jika sebelumnya PMA boleh mengambil cuti libur setelah genap bekerja satu bulan, kini sekali pun PMA hanya bekerja satu hari, tetap diperbolehkan mengajukan program tersebut, dengan dana anggaran sebesar NT$ 380 juta, yang turut memberikan kenyamanan bagi lebih dari 180 ribu orang.
 
MOHW: Saluran telepon informasi dan pelayanan terpadu 1966 

   MOHW menjelaskan bahwa kelak akan terus mengusung program tindak lanjut pelayanan pengasuhan jangka panjang, sembari mengikuti perkembangan pengguna program. Sehingga dapat tercipta sebuah sistem yang baik dalam hal perawatan jangka panjang. Jika memiliki keperluan merekrut PMA untuk memberikan perawatan jangka panjang, maka bisa menggunakan saluran telepon 1966, untuk mendapatkan informasi dan pelayanan terkait dari masing-masing pusat pengelolaan perawatan pemerintah kabupaten dan kota.

24 September 2019

Purna PMI Usaha Asal Sumsel Sumringah Bawa Pulang Tabungan Emas


Palembang, BNP2TKI (23/9) – Kamis (18/9) lalu, sebanyak  35 (tiga puluh lima) orang  Purna PMI Usaha binaan Lab Konsultasi Usaha BP3TKI Palembang yang berasal dari Kota Palembang, Kab. Banyuasin dan Kab. Ogan Ilir mengikuti kegiatan pemberdayaan dari PT. Pegadaian (Persero) Palembang dengan tajuk “Literasi Keuangan dan Investasi Tabungan Emas bagi Purna PMI dan Keluarga”. Ya, selain pengetahuan baru untuk pengembangan usaha mereka, seluruh Purna PMI Usaha yang menjadi peserta ini juga membawa pulang tabungan emas dari PT. Pegadaian (Persero) seusai kegiatan. Menurut Kepala BP3TKI Palembang, Sri Haryanti, kegiatan pemberdayaan ini memang diharapkan dapat membantu para Purna PMI Usaha tersebut dalam mengembangkan usaha dan mengelola keuangan, terutama modal dan keuntungan usaha mereka.
Kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Grand Duta Palembang ini sesungguhnya merupakan hasil tindak lanjut dari MoU yang telah dilakukan antara BNP2TKI dan PT. Pegadaian (Persero). Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini, Direktur Pemberdayaan BNP2TKI, Agustinus Gatot Hermawan, Deputi Bisnis Area Palembang PT. Pegadaian (Persero), Aris Suroso, Perwakilan Perum Bulog Divre Sumsel Babel, Jerry Darma Putra, Kasi Perlindungan dan Pemberdayaan BP3TKI Palembang, Aminah, serta Perwakilan Direktorat Pemberdayaan BNP2TKI, Andari Puput Lestianti.
Menurut Gatot, kegiatan pemberdayaan yang diinisiasi oleh BNP2TKI ini memang menggandeng lembaga keuangan dan non keuangan sebagai  pemberian motivasi, menambah wawasan pengetahuan kewirausahaan dan pengembangan ekonomi kreatif serta membuka akses permodalan untuk Purna PMI Usaha dan keluarganya sehingga dapat berdaya di dalam negeri sendiri.  
Seperti pada kegiatan “Literasi Keuangan dan Investasi Tabungan Emas bagi Purna PMI dan Keluarganya” di Palembang ini, kehadiran narasumber Bulog diharapkan dapat membuka akses untuk para Purna PMI Usaha dalam memperoleh produk untuk usaha rumahan mereka dengan lebih murah. Selain itu, melalui PT. Pegadaian (Persero), Purna PMI Usaha juga diharapkan dapat memperoleh wadah pengelolaan keuangan mereka serta akses untuk peminjaman modal pengembangan usaha. Oleh karena itu Gatot berharap para peserta dapat benar-benar mengambil manfaat dari kegiatan ini.
“BNP2TKI menyampaikan terimakasih dan sangat mengapresiasi kegiatan Pemberdayaan yang diselenggarakan PT. Pegadaian (Persero) ini. Besar harapan kami para peserta dapat mengambil manfaat dan peluang-peluang yang ditawarkan dalam kegiatan ini agar dapat meningkatkan pengembangan usaha masing-masing peserta. Mari berdaya di dalam negeri sendiri!”, pungkas Gatot. ***(BP3TKI Palembang/SAS)

BNP2TKI Bersinergi dengan BPJS Ketenagakerjaan Adakan Sosialisasi Pelindungan PMI


Medan, BNP2TKI (23/9) - - Badan Nasional Penempatan dan Pelindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan Pusat Jakarta adakan Sosialisasi Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
Kegiatan yang diadakan pada Kamis, 19 September 2019 ini, bertempat Aston Hotel Medan – Sumatera Utara menghadirkan narasumber seperti Asisten Deputi BPJS Ketenagakerjaan Program Khusus, Kepala Subdirektorat Sosialisasi BNP2TKI, Deputi Direktur wilayah Sumatera Utara, Aceh, Padang dan Gorontalo, Kepala Disnaker Provinsi Sumut, Kepala Disnaker Kota Medan, Plh Kepala BP3TKI Medan dan dihadiri oleh 120 orang peserta seperti CPMI, P3MI, Pegawai BP3TKI,  dan BPJS Ketenagakerjaan wilayah Sumatera Utara.
Kepala Subdirektorat Sosialisasi BNP2TKI, Pujiono, menyampaikan materi mengenai Gerakan Migrasi Aman Desa (GerManDes) melalui  4S yaitu Siap InformasiSiap Dokumen, Siap Kompetensi, Siap Jasmani dan Rohani.
Siap Informasi artinya jika bekerja ke luar negeri menjadi pilihan, maka langkah pertama adalah mencari sumber informasi yang benar melalulai Kantor Desa,Disnaker Kabupaten-Kota, LTSA, BP3TKI/LP3TKI/P4TKI serta melalui website bnp2tki.go.id
Siap Dokumen artinya CPMI harus menyiapkan dokumen jati diri serta dokumen penempatan dan tidak dipalsukan.
Siap Kompetensi artinya CPMI yang ingin bekerja ke luar negeri harus memiliki kompetensi sesuai dengan permintaan user dari negara penempatan.
Siap Jasmani Rohani artinya CPMI yang ingin bekerja ke luar negeri harus benar-benar sehat dan dinyatakan Fit to Work oleh sarana kesehatan maupun dari rumah sakit yang ditunjuk oleh pemerintah.
“Semua stakeholders di pusat maupun daerah, harus bersinergi untuk menjalankan GerMAnDes ini sesuai tugas dan fungsi masing – masing serta tidak kalah pentingnya peran perangkat desa dan masyarakat di kantung – kantung PMI. Jika GerManDes dilakukan secara bersama, pada akhirnya akan dapat mengurangi angka pemberangkatan non prosedural”, tutup Pujiono *** (Humas/Flo)
Sumber : BNP2TKI

20 September 2019

Katakan TIDAK pada narkoba

  1. 1.     Pemakaian narkoba secara sembrono tidak saja melanggar hukum, tetapi juga bisa membahayakan kesehatan fisik dan mental, membahayakan pekerjaan dan kehidupan Anda, selain itu sulit dihentikan, mudah kehilangan kesadaran, dan mempersulit tubuh Anda untuk pulih dari luka, dan juga memiliki sifat berbahaya yang tersembunyi, yang akan mengakibatkan kematian pada akhirnya. Anda sama sekali tidak boleh menyimpan atau menggunakan narkoba hanya untuk kesenangan sesaat, dan meremehkan obat terlarang tingkat 3 seperti: Ketamine, FM2, Nimetazepam.
    2.     Enam tips mencegah narkoba.
    ·         Mempertahankan jam istirahat yang normal.
    ·         Sama sekali jangan mencoba narkoba.
    ·         Bina cara meredakan emosi yang benar.
    ·         Jangan bergantung pada obat-obatan untuk menambah semangat atau menurunkan berat badan.
    ·         Jauhi tempat yang kompleks/rumit.
    ·         Jangan menerima minuman atau rokok dari orang yang tidak dikenal.
    3.     Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan telah menetapkan organisasi pusat rehabilitasi, mengurus pelayanan klinik rehabilitasi, unit gawat darurat dan opname, selain itu terdapat juga bantuan dari organisasi kemasyarakatan yang menyediakan konsultasi serta bimbingan penghentian penggunaan obat terlarang, dapat menghubungi saluran bebas pulsa 0800-770-885/1955.
    4.     Untuk meresponi hari penentangan obat terlarang internasional dari PBB, Taiwan membentuk kegerakan “Echinacea Campaign”. Mengundang Anda untuk memerpluas kegerakan ini.
    5.     Selama bekerja di Taiwan, Anda dilarang untuk memproduksi, mengedarkan, menjual, memberikan, menggunakan atau memiliki obat terlarang seperti opium, morfin, kokain, mariyuana dan amphetamine, dan obat obatan terlarang lainnya bila didapati akan dikenakan hukuman, melewati keputusan dari MOL, akan diputus kontrak-kerjakan dan diperintahkan untuk keluar negeri, serta tidak dapat kembali bekerja di Taiwan.

PMI Purna dilatih Shopee Indonesia, agar bisa Jualan Online nantinya

Kepala Seksi Penyiapan Penempatan BP3TKI Padang saat menyampaikan sambutan dalam Pelatihan Peningkatan Kapasitas Bagi Usaha PMI dan Keluarganya

Padang, BNP2TKI (20/9) - - Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Padang menyelenggarakan kegiatan “Pelatihan Peningkatan Kapasitas Bagi Usaha PMI dan Keluarganya” kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI) Purna Sumatera Barat hari Kamis (20/09/19) di Pangeran City Hotel. Acara ini di hadiri oleh 50 PMI Purna yang sebelumnya telah mendapatkan pelatihan kewirausahaan dari Trainer BP3TKI Padang.
Dalam Kegiatan tersebut, Kepala BP3TKI Padang diwakili oleh Kepala Seksi Penyiapan Penempatan BP3TKI Padang, James Lumban Gaol. Dalam sambutannya, James menyampaikan bahwa dalam revolusi teknologi 4.0, segala sesuatunya diharapkan akan menjadi lebih cepat dan mudah. Para purna PMI sebagai wirausahawan di dalam persaingan ketat ini tentunya tidak boleh gagap akan teknologi. James juga mengharapkan ilmu yang telah diperoleh oleh para Purna PMI dalam kegiatan ini dapat dimanfaatkan dengan baik untuk kesejahteraan mereka kedepannya.
Kegiatan ini dibuka dan dihadiri oleh Vice President PT. Pegadaian (persero) area Padang, Alnafiah Alius. Alnafiah memberikan materi Pelatihan terkait E-Commerce  dari Shopee Indonesia dan Investasi tabungan emas dari PT. Pegadaian (persero). Setelah pengenalan mengenai PT. Pegadaian (persero), peserta acara di fasilitasi untuk melakukan pembukaan buku rekening tabungan emas dari PT. Pegadaian. Setelah mendapat penghasilan yang cukup diharapkan peserta dapat menabung dan berinvestasi.
Selain itu, peserta pelatihan juga diberikan informasi dari salah satu toko online Indonesia, Shopee. PMI Purna ini diberikan informasi terkait pengenalan teknis di dalam berdagang secara online, tips dan trik agar barang dagangan yang dijual menarik perhatian calon konsumen. Selain itu terdapat sesi menarik di mana Shopee memberikan pelatihan fotografi agar produk yang dijual dapat lebih diminati oleh calon konsumen.
Acara pelatihan ini terlaksana berkat dukungan dari Direktorat Pemberdayaan, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) yang bekerjasama dengan PT. Pegadaian (persero) dan BP3TKI Padang sebagai pelaksana kegiatan.
Valerie Christie Faisal, S.Pd sebagai penanggung jawab kegiatan sekaligus Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan BP3TKI Padang mengungkapkan bahwa PMI Purna sebagai wirausahawan harus siap dalam menghadapi kemajuan teknologi yang sangat pesat.
“Acara ini untuk memberikan peningkatan kualitas bagi PMI Purna yang telah memiliki usaha agar dapat memanfaatkan teknologi informasi modern saat ini, seperti banyaknya marketplace yang dapat di manfaatkan untuk pemasaran produk sahabat PMI Sumatra Barat termasuk secara on line” ujar Valerie. (BP3TKI Padang/rvksm) Editor: Ulv

18 September 2019

Kampung PMI Nglanggeran Menjadi Desa Wisata dan Raih Penghargaan UNESCO


Yogyakarta, BNP2TKI  (18/09/19) Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, yang mempunyai luas wilayah 762,7909 ha adalah satu-satunya desa yang memiliki Pekerja Migran Indonesia  (PMI) paling banyak di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Tahun 2012  desa tersebut diresmikan menjadi kampung PMI oleh Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Gatot Abdullah Mansyur.
Pengembangan desa wisata Nglanggeran dibangun mulai tahun 2008, dengan membentuk Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) yang salah satu inisiatornya adalah Triyana, mantan PMI Korea. "Idenya berawal dari keprihatinannya terhadap banyaknya warga yang pergi ke luar daerah atau ke luar negeri.  Berbekal potensi daerah dan sudah banyaknya kunjungan ke desa, tren menjadi PMI itu mulai berubah,"ujarnya 
Kemudian, kelompok PMI Purna yang dibentuk oleh Triyana mencoba mengajukan proposal pendampingan kepada BP3TKI Yogyakarta terkait pelatihan dan edukasi, disamping juga untuk merubah mindset warga.Triyana mengaku, pendampingan tersebut membuat warga tergerak untuk bersama-sama merintis desa wisata Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul untuk diolah menjadi aset wisata sehingga mereka tidak berangkat lagi ke luar negeri.
Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Yogyakarta, Suparjo menyampaikan,  bahwa sejak tahun 2010 BNP2TKI telah melakukan pelatihan dan edukasi melalui program pemberdayaan terintegrasi kepada 110 orang PMI Purna maupun keluarganya di Desa Ngelangeran, Gunung kidul. "Kami juga terus melakukan pendampingan agar desa tersebut menjadi lebih maju dan berkembang sehingga dapat menarik lebih banyak lagi para wisatawan baik lokal maupun asing”. jelas Suparjo.
Pelatihan yang diberikan antara lain tour dan travel, sablon, kuliner ayam dan bahasa Inggris guna mendukung pengembangan menjadi desa wisata.
Penghargaan UNESCO
Tahun 2015 desa Ngelanggeran ditetapkan UNESCO sebagai kawasan Global Geopark Network karena keberadaan gunung api purbanya dan embung besar. Gunung api purba merupakan gunung batu dari karst atau kapur dan pernah aktif jutaan tahun yang lalu, sementara embung adalah bangunan berupa kolam seperti telaga di ketinggian sekitar 500 meter dari permukaan laut. Embung dengan luas sekitar 5.000 meter persegi itu berfungsi menampung air hujan untuk mengairi kebun buah di sekeliling embung.
Dalam rangka kegiatan ASEAN Tourism Forum tahun 2017 di Singapura, desa ini juga  memperoleh penghargaan sebagai Desa Wisata Terbaik I Indonesia dan menerima penghargaan ASEAN Community Based Tourism (CBT) Award.
Tidak sampai disitu, tahun 2018 desa Nglanggeran juga meraih penghargaan ASEAN Sustainable Tourism Award dalam rangka ASEAN Tourism Forum.
Dari sekian banyak prestasi yang sudah diraih, menurut Triyana yang juga merupakan Ketua paguyuban PMI  Purna Tunas Jaya, dahulu berangkat ke luar negeri menjadi PMI sempat menjadi primadona di desanya. Sehingga mayoritas warga mencari nafkah dengan berangkat menjadi pekerja migran di negeri orang. "Mayoritas masyarakat kami dulu menjadi PMI ke Malaysia, dan ada juga yang ke Korea. Trennya itu berangkat, pulang, kemudian berangkat lagi," jelasnya.
Desa yang berkembang dari tahun 2012 sudah mendapatkan omset pengelolaan sebesar Rp.81.225.000 dengan total wisatawan 27.875 orang. Dan pada tahun 2018 dengan jumlah wisatawan baik lokal maupun asing sebanyak 142.179 orang mampu mencapai omset hingga 3 Milyar.
Jenis usaha yang ditekuni oleh para PMI Purna antara lain pembuatan makanan ringan seperti bakpia, ternak sapi, kambing etawa dan ayam pedaging, usaha homestay, serta warung kelontong dan warung makan disekitar wisata itu.

Saat ini Desa Nglanggeran sudah terdapat berbagai fasilitas seperti outbound, home stay, Jalur pendakian, gardu pandang, Camping ground, MCK/ Toilet, papan informasi, tempat ibadah, tempat parkir, pendopo, lokasi parkir,pemandu wisata dan setiap pengunjung yang datang sudah terlindungi dengan asuransi. Tersedia pula paket Wisata seperti live in, camping, out bond, sunset, sunrise, climbing & Rafting, tempat penelitian, Tracing, Flying Fox, Tempat Makrab, Jelajah Alam beserta wisata budaya dan ritual.
Ditempat terpisah, Direktur Pemberdayaan BNP2TKI,  A Gatot Hermawan mengungkapkan rasa bangganya kepada warga desa Nglanggeran yang tidak lagi berangkat menjadi PMI, dan memilih untuk membangun desa nya menjadi desa wisata yang tidak hanya diakui wisatawan lokal namun juga wisatawan asing. 
"Saya berharap upaya para TKI purna di desa Nglanggeran ini dengan membentuk paguyuban dan bisa mengelola sebuah desa menjadi tempat wisata secara mandiri patut dijadikan contoh para TKI dan keluarganya di seluruh Indonesia”. Pungkas Gatot. (Humas/Tha)
Sumber : BNP2TKI

15 September 2019

BNP2TKI Bekerja Sama Dengan OJK dan Pegadaian Dalam Kegiatan Edukasi Keuangan Outreach Program Bagi Keluarga Pekerja Migran Indonesia (PMI)

P4TKI Banyuwangi dalam Kegiatan Edukasi Keuangan Outreach Program Bagi Keluarga Pekerja Migran Indonesia (PMI)

Banyuwangi, BNP2TKI (12/9) - - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mengadakan kegiatan edukasi keuangan bagi keluarga Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bertajuk Outreach Program Bagi Keluarga PMI yang berlangsung di Hotel New Surya, Banyuwangi, Jawa Timur, dan dibuka oleh Kepala Kantor OJK Jember, Azilsyah Noerdin pada hari Rabu (11/09/2019).
Program ini merupakan bagian dari program edukasi keuangan untuk melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat, dengan meningkatkan pengetahuan mengenai pengenalan industri Jasa Keuangan serta pemanfaatan produk dan jasa keuangan. Seratus peserta yang merupakan keluarga PMI yang akan didampingin oleh 10 penyuluh dari internal BNP2TKI dalam hal ini P4TKI Banyuwangi dan juga dari Komunitas Keluarga Buruh Migran (KKBM) serta unsur Non Government Organization (NGO).
Selanjutnya, Kepala Subdirektorat Kerjasama Antar Lembaga, Direktorat Pemberdayaan, BNP2TKI, Abri Danar Prabawa dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kerjasama pemberdayaan PMI antar lembaga seperti BNP2TKI, OJK, dan Pegadaian sebagai salah satu bentuk upaya pemerintah dalam mensejahterakan para Pekerja Migran Indonesia beserta keluarganya.
Acara ini juga dihadiri oleh Deputi Direktur Edukasi Keuangan OJK Jalius, Kepala Bidang Penempatan Disnaker Banyuwangi, Nunuk Sri Rahayu serta Koordinator P4TKI Banyuwangi Muhammad Iqbal. Pemateri pertama yang merupakan seorang Financial Planner, Reni K. Ashuri mengingatkan kepada para peserta bahwa sudah bukan rahasia lagi jika PMI mempunyai gaji yang lumayan besar. Namun, setelah kembali ke tanah air kehidupannya bisa jadi tidak lebih baik dari sebelum berangkat. Oleh sebab itu, perlu perencanaan dan pencatatan keuangan agar mengetahui digunakan untuk apa saja uang kita selama ini.
“Resep sukses keuangan itu adalah 10, 20, 30, dan 40. Yang pertama, 10% merupakan biaya sosial, 20% untuk tabungan dan investasi, 30% adalah maksimal cicilan utang dan 40% adalah balanja kebutuhan sehari-hari.” Ujarnya.
Materi selanjutnya untuk pengenalan investasi, Vice President PT. Pegadaian Area Jember, Yohanis Wulang mengenalkan produk investasi yang paling minim resiko dan dengan modal sangat kecil, yaitu Tabungan Emas. Beliau menjelaskan hanya dengan uang Rp 7.200 sudah bisa memulai tabungan emas, tidak perlu menabung sampai dengan Rp 700.000 untuk satu gram emas. Dengan menabung emas setidaknya uang yang didapat tidak akan berkurang karena dirampok.
“Walaupun uang kita aman jika disimpan, tapi diam-diam ada rampok yang mengambil uang kita, yaitu inflasi”, jelas Yohanis.
Dihadirkan juga para motivator yang merupakan keluarga PMI dan PMI Purna yaitu Khrisna Adi dan Sulastri yang menceritakan pengalamannya memulai usaha dari menjadi PMI sampai sekarang bisa sukses membangun usaha sendiri.
Kemudian, Deputi Direktur Edukasi Keuangan OJK, Jalius memaparkan mengenai tugas dan fungsi OJK, pengenalan berbagai macam produk investasi aman dan juga kewaspadaan terhadap berbagai jasa keuangan.
“Jangan sekali-kali mempercayakan uang anda kepada jasa keuangan tanpa logo OJK”, pesan Jalius.
Kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan kepada para peserta dalam mengelola keuangan demi menciptakan kesejahteraan yang lebih baik bagi para PMI Purna ataupun keluarga PMI yang saat ini masih bekerja di luar negeri. Nantinya 100 peserta tersebut akan dibiasakan mencatat seluruh kegiatan keuangan yang setiap bulannya akan dilaporkan kepada 10 orang penyuluh *** ( Humas/P4TKI Banyuwangi/Iqbal) editor :F

10 September 2019

BP3TKI Jakarta Kembali Fasilitasi CPMI ke Taiwan Melalui Program SP2T


Jakarta, BNP2TKI (6/9) - - BP3TKI Jakarta melaksanakan seleksi perekrutan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Shin Kong Textile Co., Ltd. Taiwan melalui program Special Program Placement To Taiwan (SP2T) batch IV di Kantor BP3TKI Jakarta pada Jumat, (06/09). Seleksi ini diikuti oleh delapan orang CPMI dari beragam daerah.
BP3TKI Jakarta saat memfasilitasi proses seleksi empat CPMI ke Taiwan Melalui Program SP2T

Dihadiri oleh Kepala BP3TKI Jakarta, Kasubdit Pemetaan Potensi Tenaga Kerja Luar Negeri BNP2TKI, Kepala Seksi dan Kelembagaan Pemasyarakatan Program BP3TKI Jakarta, ke delapan CPMI melaksanakan sesi wawancara dan seleksi melalui skype langsung oleh Human Resources Department (HRD) Shin Kong Textile Co., Lt Taiwan, Direct Hiring Selection Center (DHSC) Taiwan, serta Kamar Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI) Taiwan. Sebagian besar pertanyaan wawancara meliputi latar belakang, motivasi kerja, keahlian dan lain sebagainya.
Setelah tahap wawancara dan seleksi selesai, hanya empat orang CPMI yang sesuai kriteria dan dinyatakan diterima untuk proses penyelesaian dokumen pemberangkatan. Keempat kandidat tersebut adalah Cindy Oktrinavyra (Jakarta), Siti Hardiyanti (Bogor), Eka Ristyawati (Lampung) dan Octaviani (Blitar).
Kepala BP3TKI Jakarta, Mucharom Ashadi menjelaskan bahwa program ini merupakan program khusus yang sangat membantu para CPMI dalam hal pendanaan biaya pemberangkatan.
“Program ini merupakan program khusus, karena CPMI dapat menghemat biaya pemberangkatan. Semua biaya yang dikeluarkan nantinya akan dikembalikan oleh pihak perusahaan kecuali biaya paspor”, jelasnya.
Mucharom menambahkan bahwa, Curriculum Vitae (CV) untuk peserta yang gagal seleksi tetap akan diinformasikan ke perusahaan – perusahaan lain di Taiwan.
Kasubdit Pemetaan Potensi Tenaga Kerja Luar Negeri BNP2TKI, Yudi Prasetyo menerangkan bahwa sampai saat ini terdapat 66 data CPMI yang akan diproses dan dikirim ke KDEI Taiwan untuk selanjutnya diserahkan ke DHSC.
Sebelumnya, BP3TKI Jakarta telah memfasilitasi tujuh orang CPMI untuk bekerja pada perusahaan yang sama sejak bulan Mei lalu. Pada batch I sebanyak dua CPMI lolos seleksi, batch II sebanyak tiga CPMI dan batch III sebanyak dua CPMI. CPMI ini nantinya akan bekerja selama tiga tahun.
Bagi para pencari kerja yang berniat mengikuti program SP2T ini dapat mengirimkan CV dan lamaran kerja ke email kelembagaan.bp3tkijkt@gmail.com atau bisa mengunjungi website www.bp3tkijakarta.com. Bagi yang ingin mendaftar secara online dapat pula melalui portal jobsinfo BNP2TKI. 
Sumber : BNP2TKI

03 September 2019

Pelepasan PMI ke Taiwan Melalui Skema Penempatan Special Placement Program to Taiwan (SP2T)

Foto bersama Deputi KLNP, Elia Rosalina (tengah depan) bersama Staf BP3TKI Jakarta, staf BNP2TKI dan para PMI yang hendak berangkat ke Taiwan, Selasa

Jakarta, BNP2TKI, Senin (3/9/2019)___ Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) melalui BP3TKI Jakarta memberangkatkan 3 (tiga) orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Taiwan yang nantinya akan bekerja di Perusahaan Shingkong Textile, Taiwan. Penempatan ini melalui Skema  Mandiri atau disebut Special Placement Program to Taiwan (SP2T).
Ketiga orang PMI ini atas nama Dedy Harianto, Muhammad Ghani dan Wahyudin yang hari ini berangkat ke Taiwan melalui Skema mandiri atau SP2T (Special Placement Program to Taiwan) dan dilepas oleh Deputi Kerjasama Luar Negeri dan Promosi, Elia Rosalina, di Ruang Rapat Deputi Kerjasama Luar Negeri dan Promosi BNP2TKI, Jakarta, Selasa (3/9/2019). Seharusnya yang diberangkatkan berjumlah 4 orang, namun 1 orang diantaranya masih harus melengkapi dokumen sehingga yang dipastikan akan berangkat hanya 3 orang.
Ketiga PMI ini akan berangkat pada Selasa (3/9/2019) menggunakan maskapai China Airlines, CI-762 dari Soekarno Hatta Jakarta ke Taipei-Taiwan.  Sedangkan keberangkatan perdana PMI skema SP2T sudah dilakukan pada Rabu (17/7/2019) lalu, yaitu berjumlah 1 (satu) orang atas nama Monica Angelina.
Elia Rosalina mengatakan bahwa BNP2TKI telah mengunjungi dan melihat langsung tempat kerja calonPMI nantinya di Taiwan yaitu Shin Kong Textile Co., Ltd. Beliau juga sudah bertemu langsung dengan pemiliknya, Ministry of Labor (MOL) Taiwan dan penggagas program SP2T yaitu Direct Hiring Service Center (DHSC) Taiwan. Sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan oleh calon PMI dan keluarga,selama calon PMI menjalankan pekerjaannya dengan baik dan taat pada peraturan.
Calon PMI juga harus menjaga kesehatan selama perjalanan menuju Taiwan karena akan langsung dilakukan medical check up setibanya CPMI di Taiwan. Jika ditemukan indikasi penyakit, maka calon PMI akan dikembalikan ke Indonesia.
“Program SP2T ini sudah dikembangkan oleh pemerintah Indonesia dan pemerintah Taiwan selama kurang lebih 5 tahun dan baru disepakati di tahun 2019. Kedepannya, BNP2TKI akan berusaha untuk mereplikasi program SP2T ini ke beberapa daerah seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Lampung, Padang, dan Palembang”, ungkap Elia.
Taiwan merupakan salah satu tujuan favorit bagi PMI, karena daya tarik standar gaji yang cukup tinggi.  Selain itu,  perlindungan hukum bagi tenaga kerja asing di Taiwan juga lebih terjamin.  Dengan adanya skema SP2T ini maka ada pilihan bagi masyarakat pencari kerja yang berkeinginan bekerja ke Taiwan, selain yang selama ini (existing) melalui skema penempatan Private to Private atau melalui P3MI/Agency.
“Benefit dari penempatan SP2T adalah Zero Cost karena biaya ditanggung oleh pihak User Taiwan seperti biaya Visa, tiket keberangkatan, dan biaya medical check-up. SP2T ini adalah terobosan baru karena bisa mengurangi beban biaya penempatan yang ditanggung calon PMI dan juga mempercepat, serta menyederhanakan proses penempatan karena proses pedaftaran sampai keberangkatan melalui online system”, ujar Elia.
Bagi pencari kerja yang berminat bekerja ke Taiwan melalui skema SP2T, dapat mendaftar secara online melalui portal pencari kerja Jobsinfo BNP2TKI www.jobsinfo.bnp2tki.go.id.
“Harapannya semoga PMI menjadi sukses selama bekerja di luar negeri sehingga mampu menjadi Duta Bangsa dan juga Duta Keluarga”, tutupnya.**( Humas/Lily/ Flo/Ulfa/Yudi/Foto: Agrit)