SARANA ADVOKASI & EDUKASI

"FIGHT TO SAVE PMI TAIWAN"

Penempatan PMI Pertanian telah dibuka

Sejak 6 Oktober 2023, KDEI Taipei telah membuka layanan penempatan PMI Jabatan Pertanian

Mau Perpanjang PK Simak Alur dan Info Berikut ini

Sebagai PMI yang perpanjang kontrak baru di Taiwan, jangan lupa perpanjang PK sekaligus urus Asuransi BPJS Ketenagakerjaan untuk Pelindungan Anda !

(Update) Cara Perpanjang PK dan Daftar BPJS Ketenagakerjaan di Taiwan

Pengumuman terbaru terkait Proses legalisasi Perjanjian Kerja Bagi TKI yang melakukan Perpanjangan Kontrak 3 (tiga) tahun pada KDEI di Taipei.

Hotline Bidnaker KDEI Taipei

Pastikan sudah mengetahui hotline Bidnaker KDEI Taipei

Hati-hati Penipuan Yang Mengatasnamakan Pejabat maupun Institusi BP2MI, Agar Selalu Waspada! ~

31 December 2019

Plt Kepala BNP2TKI Sampaikan Pernyataan Pers Tahunan

Plt Kepala BNP2TKI Tatang Budie Utama Razak menyampaikan keterangan pers kepada wartawan

Jakarta, BNP2TKI (30/12) Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BNP2TKI Tatang Budie Utama Razak menyampaikan capaian hasil kerja BNP2TKI dalam 1 tahun terakhir. Pernyataan  pers tahunan  tersebut disampaikan di BNP2TKI, Jakarta, Senin (30/12/2019).
Plt Kepala BNP2TKI memaparkan 3 (tiga) hal penting yaitu terkait dengan Perubahan Fundamental Tata Kelola Pekerja Migran Indonesia (PMI), capaian kinerja BNP2TKI Tahun 2019 dan persiapan terbentuknya badan baru yaitu Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) sebagai pengganti BNP2TKI.
Perubahan Fundamental Tata Kelola PMI
Tatang menyampaikan, Undang-undang No 18/2017 tentang Pelindungan Pekerja  Migran Indonesia telah diundangkan tanggal 22 November 2017.  UU tersebut sebagai pengganti UU No 39/2004 tentang penempatan dan perlindungan Tenaga Kerja di Luar Negeri.
Dalam UU tersebut,  terdapat perubahan fundamental tata kelola  penempatan dan pelindungan, yaitu perubahan istilah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI), persyaratan menjadi PMI serta hak dan kewajibannya, pelindungan sebelum, selama dan setelah bekerja.
“PMI juga mendapatkan jaminan sosial,  tugas dan tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah sampai desa juga dilibatkan untuk melindungi PMI. Dalam UU tersebut juga dibentuk Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) untuk memudahkan pelayanan kepada PMI,” jelas Tatang.  
Menurut Tatang,  selain memberikan pelayanan dan pelindungan kepada PMI, pembinaan dan pengawasan juga terus dilakukan untuk calon PMI, PMI dan keluarga PMI.  Termasuk pemberian sanksi baik administratif atau pidana kepada individu, korporasi maupun pejabat/staf instansi pemerintah.
Ia menambahkan, UU yang baru ini menekankan perubahan mendasar dan signifikan mengenai kebijakan dan peraturan yang berkaitan dengan penempatan dan pelindungan PMI. Serta meninjau kembali Momerandum of Understanding (MoU) dengan beberapa negara penerima. Ini juga akan menjadi cara yang  baik untuk membuka lebih banyak peluang bagi PMI yang terampil dan profesional.
Capaian Kinerja 2019
Sepanjang tahun 2019, BNP2TKI telah banyak membuat capaian yang gemilang dalam program penempatan dan pelindungan PMI. Dari 5 program prioritas Nasional BNP2TKI Tahun 2019 yaitu pertama Pembekalan Akhir Pembangkatan (PAP) yang memiliki target 170.500 PMI, dan telah terealisasi  sebanyak 188.535 PMI telah mengikuti PAP.
Kedua, penanganan pemulangan PMI yang menghadapi masalah  telah terealisasi sebanyak 8.072 PMI telah difasilitasi kepulangannya hingga ke daerah asal. Selama  2019 telah diselesaikan kasus PMI sebanyak 3.380 (66,2%)  kasus PMI dari total kasus 5.108, sedangkan sebanyak 1.728 (33,8 %) kasus PMI dalam proses penyelesaian. Adapun 10 negara penempatan dengan pengaduan terbanyak adalah Malaysia, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Taiwan, Yordania, Hongkong, Singapura, Qatar dan Peru.
Kasus tersebut berasal dari kasus pengaduan seperti overstay, gaji tidak dibayar, sakit, ingin dipulangkan, meninggal, pemutusan hubungan kerja, biaya penempatan melebihi struktur biaya, overcharging, perjanjian tidak sesuai Perjanjian Kerja, putus komunikasi dan penahanan dokumen.
Ketiga,  Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) telah berdiri di 8 lokasi yaitu Banyumas, Ponorogo, Wonosobo, Grobogan, Bandung, Malang, Sikka dan Bima.  Keempat, program Komunitas Keluarga Buruh Migran (KKBM) telah berdiri di 49 lokasi di daerah atau kantong potensial PMI di Kabupaten/Kota.  Kelima, sosialisasi peluang kerja luar negeri dan migrasi aman telah dilakukan di 110 lokasi.
Menurut Tatang,  sepanjang 2019 jumlah penempatan PMI yang tercatat  melalui  Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri (SISKOTKLN)  sebanyak 267.666 PMI. PMI tersebut bekerja  berdasarkan 6 skema yaitu PMI Perseorangan/Mandiri, PMI Government to Government (G to G), PMI Re-entry, PMI Private to Private (P to P), PMI Untuk Kepentingan Perusahaan Sendiri (UKPS) dan PMI Pelaut. “Jumlah PMI sektor manufaktur dan perikanan yang bekerja melalui skema G to G selama 2019 sebanyak 6.170 PMI dan untuk jumlah penempatan PMI nurse dan careworker melalui skema G to G Jepang sebanyak 338 orang,” jelasnya.
Tatang  melanjutkan, untuk 10 besar profesi PMI yang tercatat selama tahun 2019 adalah penata laksana rumah  tangga (PLRT), pengasuh, operator, pekerja perkebunan, teknisi hidrolik, operator alat berat, fisherman, pekerja kontruksi, engineering procurement dan cleaning servise.
Saat ini, BNP2TKI juga tengah mengembangkan skema baru penempatan PMI ke luar negeri yaitu  program penempatan langsung (Direct Hiring) sektor formal Taiwan  Skema Special Plcement Program To Taiwan (SP2T). Hingga 23 Desember 2019  sebanyak 11 PMI telah ditempatkan melalui program tersebut. Selain program SP2T, skema baru penempatan PMI ke luar negeri adalah Specified Skill Workers (SSW/Tokutei Ginou) ke Jepang. Tokutei Ginou adalah program baru yang dikeluarkan oleh pemerintah Jepang untuk tenaga kerja asing dari luar negeri. Mereka yang dapat memperoleh visa khusus ini adalah calon pekerja yang memenuhi persyaratan dan berasal ex-Magang, Ex IJPEA (Careworkers) dan masyarakat umum (lulus ujian keterampilan dan JFT-Basic).  Skema baru penempatan lainnya adalah program penempatan melalui One Chanel System (SPSK/Sistem Penempatan Satu Kanal). SPSK adalah sistem penempatan dan pelindungan PMI yang terintegrasi secara online antara pemerintah Indonesia dengan kerajaan Arab Saudi. SPSK juga merupakan pilot project,  tidak mencabut moratorium, saat ini hanya untuk Arab Saudi.
Persiapan BP2MI
Sesuai amanat UU No 18/2017, BNP2TKI juga akan berganti nama menjadi Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). BP2MI akan disusun berdasarkan kawasan, sehingga pejabat dan staf dapat memahami secara komprehensif mulai dari proses penempatan sampai pelindungan PMI.
Saat ini BNP2TKI bersama dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) tengah mempersiapkan peraturan turunan UU 18 Tahun 2017, yang terdiri dari 3 Peraturan Pemerintah (PP), 2 Peraturan Presiden (Perpres), 5 Peraturan Menteri (Permen) dan 3  Peraturan Kepala Badan (Perkabadan). Tatang  menambahkan, BP2MI nanti akan lebih banyak lagi mencari peluang kerja di luar negeri sehingga dapat menempatkan PMI yang terampil dan profesional. Ini dilakukan agar  menurunkan jumlah penempatan PMI yang memiliki kategori low level dan berisiko tinggi, seperti asisten rumah tangga.*** 
Sumber : BNP2TKI

Dukung Program SP2T, BP3TKI Lampung Gelar Interview Langsung


LAMPUNG, BNP2TKI (30/12) - - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) melalui Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Lampung memfasilitasi pelaksanaan wawancara langsung dengan Pengguna Taiwan, dengan skema penempatan mandiri ke Taiwan yaitu Special Program placement to Taiwan (SP2T).
Selama ini,  metode seleksi skema SP2T yang dilakukan antara pemberi kerja dan CPMI menggunakan Video Call, selanjutnya KDEI Taipei menindaklanjuti permintaan dari pemberi kerja yang menginginkan untuk melakukan seleksi secara langsung di Indonesia dan dipilihlah Kantor BP3TKI Lampung sebagai lokasinya untuk pertama kali.
Peminat program SP2T kali ini sejumlah 214 orang, namun setelah dilakukan seleksi administrasi, jumlah peserta yang dipanggil berkurang menjadi 24 orang.  Selanjutnya ke 24 orang yang berasal dari Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh tsb melakukan tes interview langsung dengan Mr. Jwo Chin Jen dari Ho Yu Textile Co., Ltd Taiwan dan Perwakilan Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei di Kantor BP3TKI Lampung. Selama proses interview, CPMI ditanya berbagai hal terkait dengan pengalaman kerja, keahlian kerja, kemampuan menggunakan bahasa mandarin, serta tes buta warna.
Program SP2T sendiri memiliki keunggulan dibanding dengan program Private to private dimana harapan dari program SP2T adalah mewujudkan zero cost penempatan ke Taiwan, menghilangkan praktek jual beli job dan fee agency ke Taiwan, memudahkan dan mempercepat proses penempatan, mengurangi biaya penempatan bagi CPMI, serta mewujudkan proses penempatan yang transparan dan melindungi PMI.
Komponen biaya dalam program SP2T adalah  Zero Cost karena tidak ada fee agency, bahkan User menanggung biaya tiket keberangkatan PMI, biaya Visa, biaya Medical Chekup dan Asuransi BPJS (sistim reimburse)  sehingga CPMI hanya mengeluarkan biaya pembuatan Paspor. Reimburse untuk biaya medical dan BPJS dilakukan dengan cara CPMI membayar terlebih dahulu saat menjalani proses, dengan menyimpan kwitansi pembayaran kemudian saat sudah masuk kerja di Taiwan, perusahaan akan mengganti pembayaran tersebut dengan masa kontrak kerja PMI program SP2T selama 3 tahun.
Kepala BP3TKI Lampung, Ahmad Salabi menyatakan menyambut positif program SP2T ini sebagai salah satu solusi dan implementasi zero cost sesuai dengan amanat Undang-Undang no. 18 tahun 2017. Harapan kami melalui skema SP2T ini dapat meningkatkan jumlah penempatan Pekerja Migran Indonesia Formal khususnya Provinsi Lampung Ungkap Salabi.
Program penempatan SP2T diawali dengan Pilot Project pada bulan April 2019 dan telah menempatkan 11 orang PMI di PT. Shinkong Textile Co. Ltd di Taiwan. Terkait kuota (Job Order) program SP2T adalah bersifat sewaktu-waktu disampaikan oleh DHSC ke BNP2TKI melalui KDEI Taipei dan di publish di website Jobsinfo.bnp2tki.go.id  sesuai dengan bisnis proses. Sedangkan kuota pendaftar juga tidak dibatasi jumlahnya, namun dibatasi waktu pendaftarannya saja. ** (Humas / BP3TKI Lampung / Gumay).
Sumber : BNP2TKI

18 December 2019

Cetak Wirausaha Baru, BP3TKI Jakarta Laksanakan Pemberdayaan Tenaga Kerja Mandiri


Jakarta, BNP2TKI (18/12) BP3TKI  Jakarta melaksanakan Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Purna melalui Tenaga Kerja Mandiri. Program ini bertujuan  sebagai upaya mencetak wirausaha baru di bidang maintenance air contitioner (AC).  
Kegiatan yang dilaksanakan selama hari dari 17-19 Desember 2019.  Kegiatan ini merupakan bentuk sinergi dan kerjasama antara BP3TKI Jakarta melalui BNP2TKI dan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. Sebanyak 20 orang peserta yang dari Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi.
Direktur Pemberdayaan BNP2TKI, A. Gatot Hermawan menjelaskan, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi PMI Purna dan Keluarganya. "Kedepannya BNP2TKI melalui BP3TKI di daerah akan gencar melaksanakan pelatihan dengan dibekali peralatan kewirausahaan untuk menunjang kelancaran usahanya," jelas Gatot.
Kepala BP3TKI Jakarta Mucharom Ashadi  menyampaikan, pelatihan di bidang maintenance AC sangat cocok dengan situasi dan kondisi di Jakarta  Disamping itu, hampir setiap rumah memiliki AC, banyak pula perkantoran dan instansi pemerintahan yang terdapat di Jakarta sehingga menjadi pangsa pasar bagi para PMI Purna ini."Kami berharap  bahwa PMI Purna ini ke depannya dapat mengaplikasikan ilmunya dengan melaksanakan maintenance AC", harapnya.
Program Pemberdayaan PMI Purna melalui Tenaga Kerja Mandiri ini akan disajikan dengan teori-teori kewirausahaan, pengelolaan keuangan serta praktek kewirausahaan maintenance AC dari PT. ACCALS Wahana Indonesia.
Hadir  dalam kegiatan tersebut Direktur Pemberdayaan BNP2TKI A .Gatot Hermawan Direktur Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan RI, Kasubdit Fasilitasi Rehabilitasi BNP2TKI, Kepala BP3TKI Jakarta, perwakilan dari Divisi Internasional BNI, serta pejabat esselon IV di lingkungan BNP2TKI dan BP3TKI Jakarta.  (Humas/pw/rs)
Sumber : BNP2TKI

17 December 2019

Batik Air, Salah Satu Pilihan Penerbangan Baru bagi PMI Taiwan


Taipei, (9/12/19) Kepala KDEI Taipei, Didi Sumedi menghadiri sekaligus memberikan kata sambutan pada acara Inaugural Flight Press Conference Batik Air Indonesia di The Okura Prestige Hotel, Taipei. Kegiatan dilaksanakan bekerjasama dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia.
Kepala KDEI Taipei, Didi Sumedi dalam sambutannya menyampaikan bahwa dengan dibukanya jalur penerbangan Baru oleh Batik Air memberikan peluang besar bagi Tour Operator atau Travel Agent Taiwan untuk lebih meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Taiwan ke Indonesia dan juga dari Indonesia ke Taiwan. Selain itu, mempertimbangkan jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan cukup besar jumlahnya maka menjadi peluang bagi PMI untuk memanfaatkan jalur penerbangan baru Batik Air tersebut. Selanjutnya sambutan dari Chang, Shi-Chung, Taiwan Tourism Bureau menyampaikan bahwa Pemerintah Taiwan sedang mengembangkan wisata muslim dengan memberikan fasilitasi sertifikat halal sekitar 500 restoran yang tersebar di Taiwan, fasilitas tempat shalat dan hotel bernuansa muslim friendly.
Mike Weng, General Manager of Malindo Air East Asia Region selaku perwakilan Batik Air di Taiwan menyampaikan paparan tentang Batik Air kepada 70 undangan yang terdiri dari perwakilan Taoyuan International Airport, pelaku usaha pariwisata (Tour operator atau Travel Agent), dan media cetak maupun elektronik. Dalam paparannya dijelaskan bahwa Batik Air memiliki total 59 armada pesawat baru, yang terdiri dari 44 Airbus 320-200NEO (12 bisnis + 144 ekonomi); 6 Boeing 737-900ER (12 bisnis + 168 ekonomi); 8 Boeing 737-800 NG (12 bisnis +150 ekonomi); dan 1 Airbus 330-300NEO (18 bisnis + 374 ekonomi). Adapun penerbangan perdana Batik Air Indonesia dari Jakarta ke Taipei dimulai pada tanggal 13 Desember 2019, sementara Jadwal penerbangan Taipei - Jakarta (pukul 00:05 -04.30) dan Jakarta-Taipei (pukul 16:40 - 23:10).
Pada sesi pemotongan pita (cutting ribbon) juga dihadiri oleh Representative TETO Jakarta, Senior General Manager Business Development & Compliances, Malindo Air, Taiwan Tourism Bureau, Chairman of Taipei Association Travel Agency- TATA, dan perwakilan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia).
Sumber : KDEI Taipei

Pemenang Sayembara Desain Logo BP2MI Tahun 2019 Telah Diumumkan


Sobat PMI Taiwan !

BNP2TKI telah merilis pemenang Sayembara Desain Logo BP2MI Tahun 2019 melalui PENGUMUMAN Nomor: Peng.05/SU/XII/2019 Tentang Pemenang Sayembara Desain Logo Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Tahun 2019


Penasaran seperti apa logo badan baru pengganti BNP2TKI (BP2MI), simak link file berikut ini :


BP3TKI Denpasar Fasilitasi Penanganan PMI Sakit dari Taiwan


Denpasar, BNP2TKI, (17/12)­ – Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Denpasar, memfasilitasi penanganan Pekerja Migran Indonesia (PMI) sakti dari Taiwan.
Kepala BP3TKI Denpasar, Soleh Hidayat menyebutkan PMI Syafruddin merupakan warga Bima Nusa Tenggara Barat, karena peralatan dan fasilitas Rumah Sakit yang lengkap ada di Denpasar keluarga meminta untuk dirawat di Denpasar.
Sebelumnya Syafruddin dirawat di Landseen International Hospital di Taoyuan untuk menjalani perawatan intensif. Karena cedera yang dialaminya cukup parah, meliputi patah tulang, gangguan fungsi paru-paru, serta pendarahan di otak dan perut. Kata Soleh.
Soleh juga mengungkapkan kronologis kejadiannya Selasa, 5/11/2019, dikarenakan razia pekerja non prosedural, Syafruddin melompat dari lantai 11 apartemen di Taiwan. Syafruddin yang takut ditangkap polisi Taiwan sempat mengunci diri di salah satu kamar apartemen lantai 11 sebelum memutuskan untuk melompat.
Sementara itu sebagai bentuk solidaritas, Komunitas Warga Negara Indonesia (WNI) di Taiwan telah melaksanakan penggalangan dana untuk bantuan biaya pengobatan Syaffrudin di rumah sakit dan berhasil mengumpulkan NTD 100.000. Dana tersebut digunakan untuk membayar sebagian biaya pengobatan Syaffrudin, sementara sisanya dibiayai oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
Syafruddin akhirnya dipulangkan ke Indonesia pada Sabtu, 14/12/2019 dengan pesawat China Airlines yang tiba pada pukul 14.40 WITA di Denpasar.
Lebih lanjut Soleh juga mengatakan BP3TKI Denpasar melalui Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan telah berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan untuk penyediaan ambulans dan bantuan medis untuk Syafruddin. Untuk memperoleh penanganan lanjutan yang lebih intensif Syafruddin dibawa ke RSUP Sanglah, Denpasar. Biaya pengobatan Syafruddin akan ditanggung oleh BNP2TKI dan BP3TKI Denpasar, ungkap Soleh.
Julianna istri Syafruddin menyampaikan terima kasih atas bantuan KDEI Taipei, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, BNP2TKI, dan BP3TKI Denpasar sehingga Syafruddin dapat dipulangkan ke Indonesia dan dibantu biaya pengobatannya.*** (Humas/BP3TKI Denpasar)
Sumber : BNP2TKI

16 December 2019

BNP2TKI Dorong PMI Purna Kreatif Berwirausaha

Deputi Perlindungan BNP2TKI saat membuka pagelaran produk PMI Purna se Jabar di BP3TKI Bandung

Bandung, BNP2TKI (16/12) –  Deputi Perlindungan BNP2TKI mendorong Pekerja Migran Indonesia (PMI)  purna untuk kreatif berwirausaha  dan dapat meningkatkan kesejahteraan dalam merintis usaha didaerahnya. 
“BNP2TKI  tidak hanya menangani PMI Purna yang sukses saja, tapi kita juga membantu mereka yang belum berhasil, serta keluarganya juga kita bina agar bisa sejahtera. Sehingga PMI purna dapat menjadi pengusaha,” jelas Deputi Perlindungan BNP2TKI saat membuka pagelaran produk PMI Purna se Jabar di BP3TKI Bandung, Senin  16/12/2019.
Anjar menyebutkan PMI memberikan kontribusi yang sangat besar dalam pegerakan perekonomian. Dilihat dari data tahun 2011, BNP2TKI telah memberikan pelatihan kepada 25 ribu PMI purna dan keluarganya. Dari  angka tersebut yang betul-betul menjadi pengusaha ada sekitar 10 ribu PMI purna. “Tapi jangan dilihat dari angkanya saja tapi efeknya dapat menyerap tenaga kerja 50-100 ribu tenaga kerja. Jangan anggap enteng, ini pengaruhnya besar sekali terhadap kesejahteraan masyarakat”, imbuhnya.
Anjar memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang akan melaunching migran center. Ia berharap kepada stakeholder untuk bekerjasama dalam memberikan perlindungan kepada PMI dan keluarganya melalui Peraturan-peraturan daerah.
Anjar meminta, karena ada PMI purna yang berusaha, kepada  perbankan bila ada program-program kewirausahaan, agar mengikutsertakan PMI dan keluarganya, karena produk-produk hasil PMI Purna sudah ada yang di ekspor menembus pasar dunia. "Kerjasama dan bersinergi dengan baik mampu menghasilkan serta meningkatkan kesejahteraan PMI dan Keluarganya", ungkap Anjar
Gelar Produk PMI Purna
Sejak tahun 2011, melalui kegiatan Edukasi Keuangan dan Kewirausahaan yang terselenggara di 19 Kabupatan di Provinsi Jawa barat. Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Bandung telah mempunyai  4.950 anggota binaan PMI Purna yang terbagi dalam 180 kelompok atau paguyuban. 
Kepala BP3TKI Bandung  Delta menyebutkan,  BP3TKI Bandung bersama dengan Bank BNI menyelenggarakan kegiatan gelar produk PMI Purna dengan menghadirkan sebanyak 11 Komunitas Keluarga Buruh Migran (KKBM) di wilayah Provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini dihadiri 85 peserta yang diselenggarakan di Kantor BP3TKI Bandung, Senin  16/12/2019.
Delta menyampaikan, terimakasih kepada seluruh KKBM di Provinsi Jawa Barat, mereka merupakan penggerak perekonomian dan membangun daeranya.  “Kegiatan ini digelar sebagai bentuk dukungan BP3TKI bagi PMI Purna di Jawa Barat. PMI Purna kita dorong agar lebih percaya diri dalam mengembangkan usahanya, karena ini dapat menjadi jembatan bagi para PMI untuk membangun jejaring bisnis dengan  dinas atau stakeholder lain. Terus berjuang, bantu teman - teman PMI yang lainnya dan juga bantu masyarakat", Ungkap Delta.
Ia mengatakan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan produk-produk yang dihasilkan dari wirausaha PMI Purna kepada setiap stakeholder dan tamu undangan. Dengan demikian, diharapan akan terjadi sinergitas program untuk antara komunitas PMI Purna dengan stakeholder yang hadir.                               
Turut hadir dalam kegiatan tersebut,  Direktur Pemberdayaan BNP2TKI, A. Gatot Hermawan, BP3TKI Jakarta, BP3TKI Serang, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat, Divisi Internasional Bank indonesia, Bank BNI, PT. Pos Indonesia, APJATI, OJK, Ketua Umum OK OCE, Iim Rusyamsi,  Pihak Perbankan, juga beberapa perusahaan e-commerce dan retail.***(Humas)
Sumber : BNP2TKI

Pulang dari Korea, Ma’sum Bangun Bengkel Motor dan Usaha Las

PMI Sukses Ma'sum asal Lombok Tengah NTB

Mataram, BNP2TKI (16/12) Sepulang bekerja dari Korea Selatan,   Ma’sum  (37)  mulai mencoba merintis usaha bengkel dan jual   sparepart  motor di rumah Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Kini bengkel tersebut telah berjalan dengan mekanik nya Ma’sum  sendiri  serta di temani dau orang pegawainya.
“Membuka bengkel motor ini karena   hobi saya mengotak-atik mesin. Makanya sepulang bekerja dari Korea Selatan pada 2015, selang setahun saya langsung membuka  bengkel motor ini,” jelas  Ma’sum  kepada Humas BNP2TKI  saat ditemui dikediamannya   Lombok Timur, NTB beberapa waktu lalu.
Bengkel motor milik Ma’sum  tepat berada disamping rumahnya. Bengkel  tersebut berukuran lumayan cukup besar sekitar 7 x 10 meter. Di bengkel itu, Ma’sum  juga menjual alat-alat  motor seperti sparepart   dan asesoris. Tidak hanya itu,  setiap hari Ma’sum  juga melayani jasa service motor dengan segala jenis merek motor apapun.
Alhamdulillah  setiap hari ada saja orang   yang service  motornya. Ada  juga konsumen yang beli sparepart, asesoris  dan onderdil motor.  Dalam menservice motor saya kadang  kerjakan sendiri tapi kalau sedang banyak order saya di bantu oleh pagawai,” jelasnya.
Tahun 2016 Ma’sum  merintis usaha bengkel motornya,  sudah sekitar lima tahun bengkel motor Ma’sum  telah berdiri. Ia  mengaku menghabiskan modal sebersar  Rp 70 juta untuk membuka usaha bengkel motor  tersebut.
“Saya pakai modal uang dari hasil bekerja di Korea. Selama bekerja saya tabung uangnya memang sengaja untuk modal usaha.  Selain ditabung, saya juga bisa bangun rumah dan  membeli sawah. Setiap gajihan saya kirim  uang ke orangtua di kampung,” kenang Ma’sum.
Pria kelahiran Lombok  4 April 1982 ini mengaku,  selama bekerja di Korea Selatan berhasil mendapatkan uang sebesar Rp 15-16 juta perbulannya. Di Korea Selatan,  Ma’sum  bekerja di plastik dan pembubutan di daerah Incon.  
Selain usaha bengkel, Ma’sum  juga membuka usaha pengelasan di rumahnya,  usaha las tersebut  Ia bangun pada tahun 2017. Dalam menjalankan usaha lasnya, Ma’sum  dibantu oleh satu orang temannya yaitu sesama Pekerja Migran Indonesia (PMI) purna Korea Selatan.
“Keahlian mengelas saya dapat dari mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) dari BP3TKI Mataram. Usaha las memang menjanjikan. Kalau di bengkel tidak sibuk saya sambil kerjakan pesanan pagar, tralis, kanopi dan lainnya,” ujar Ma’sum.
Bapak satu anak ini mengaku dari dua usaha yang dijalanimya, dalam sebulan omset yang didapatkan berkisar jutaan rupiah.  Ma’sum mengatakan  omset  akan dikembangkan untuk modal kedua usahanya tersebut.***(MH)
Sumber : BNP2TKI

13 December 2019

Asmuni PMI Purna Korea, Sukses dengan Rumah Makan Khas Lombok


Mataram, BNP2TKI (9/12) Roda kehidupan memang selalu berputar. Sepenggal kalimat itu mungkin cocok disematkan untuk Asmuni, pria  asal Lombok, Nusa Tenggara Barat.  Sebelum sukses ternyata Asmuni sempat merasakan pahitnya menjalani kehidupan. 
“Lulus pesantren tahun 2000 saya bekerja sebagai kuli bangunan di Bali selama dua tahun. Saya harus membantu ekonomi keluarga. Sehingga apapun pekerjaannya saya lakukan,” ujar Asmuni membuka obrolan kepada BNP2TKI beberapa waktu lalu di Lombok.
Disela-sela pekerajanya, Asmuni juga menjadi seorang marbot masjid d Bali.  Asmuni juga mencoba mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) di Denpasar.   Ia  mengaku ingin bekerja  di Jepang.  “Tahun 2002 setelah bom Bali, kondisi menjadi tidak menentu. Kemudian saya pulang ke Lombok. Saya mencoba berjualan keripik singkong. Saya juga mencoba ikut mendaftar bekerja ke Jepang tapi tidak lulus,” tutur Asmuni yang juga mencoba dengan bekerja di bengkel Motor. 
Tahun 2004, Asmuni mencoba melamar bekerja ke Korea Selatan melalui BP2TKI Mataram dan ia pun lulus. “ Saya lulus sebagai non ex Korea. Tapi saya bingung tidak punya uang untuk modal berangkat kesana. Akhirnya orangtua saya mencari pinjaman untuk saya agar bisa berangkat ke Korea,” papar Asmuni. 
Awal 2005, Asmuni bekerja ke Korea Selatan  pada  sebuah perusahaan plastik/ alat rumah tangga. Ia pun sempat berpindah kerja ke perusahaan yaitu  operator mesin. “Saat itu gaji saya sebesar Rp 11 juta, uang itu cukup besar. Gaji saya kumpulin untuk bayar hutang orangtua karena saya waktu berangkat kerja ke Korea saya pinjem uang orangtua,” kenangnya. 
Selama tiga tahun bekerja di Korea,  hampir setiap hari Asmuni selalu mengambil jam kerja lembur karena saking semangatnya dalam bekerja. Namun, rasa semangat itu ternyata  kandas karena Asmuni mengalami sakit. “Kaki kanan saya sakit lumpuh, mungkin karena selama  bekerja saya terus berdiri. Akhirnya saya pun masuk rumah sakit dan harus istirahat total selama satu bulan lebih. Setelah kaki saya normal, saya pun kembali bekerja seperti biasa,” ujar pria dari 11 bersaudara ini.
Coba Merentis Usaha
Setelah kontrak kerja selesai  tahun 2008, Asmuni kemudian pulang ke Lombok. Berbekal dari uang bekerja dari Korea, Asmuni mencoba mulai merintis usaha. Pertama ia mencoba ingin membuka usah rumah makan.  Ia mengaku menggunakan modal dari uang selama bekerja di Korea.  “Usaha rumah makan saya kandas kerana orang yang saya percaya dan telah saya berikan modal ternyata tidak amanah. Akhirnya usaha tersebut tidak jalan,” terang pria berkulit putih ini. 
Asmuni pun kemudian membuka usaha kedua yaitu membuka counter handphone.  Namun, usaha tersebut tidak jalan sesuai dengan rencana yang diinginkan dan diharapkan. Tidak sampai disitu, Asmuni juga kembali mencoba usaha ketiga yaitu membuka cucian motor. “Di cucian motor ini saya juga sambil berjualan makanan seperti bakso dan minuman. Tapi  cucian motornya kurang begitu ramai,” jelas
Asmuni seraya juga menutup usaha cucian motornya dan memilih melanjutkan pendidikan pesantrennya ke Daarut Tauhid Bandung, Jawa Barat. Sepulang dari Bandung, tahun 2010, Asmuni kembali mencoba kembali membuka usaha dengan berjualan bakso dan membuka cucian motor. Ia mengatakan terdapat  peluang yang berbeda dari usaha baksonya yang menunjukan kebangkitan. “Akhirnya usaha bakso saya bangkit kembali, pelanggannya sudah lumayan. Dalam sehari saya dapat omset sekitar 300 ribu rupiah,” terang Asmuni.
Ditengah geliat kebangkitan usah bakso, sebuah musibah menimpa Asmuni. Toko bakso yang ia bangun dan rintis mengalami kebakaran hebat. Sehingga seluruh aset yang ia bangun habis terbakar dilalap si jago merah. Asmuni pun bersedih. 
Kembali Bangkit
Ditengah kesedihan itu, Asmuni   ternyata tidak tinggal diam, Ia pun kembali bangkit. Singkat cerita Asmuni mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek)  dari BP3TKI Mataram di Lombok. Berbekal dengan   pengalaman dan pengatahuan itu, ditahun 2014,  Asmuni kembali merintis usaha rumah makan kembali. 
Asam garam sudah dilalui Asmuni, dengan modal dan kemampuan yang ada ia mencoba membuka usaha rumah makan bernama Sukma Rasa yaitu  makanan khas Lombok. Pengalaman jatuh bangun dari usaha-usaha pertama nampaknya ia jadikan pengalaman dan pelajaran berharga.
“Alhamdulillah setelah sekian kali jatuh bangun dalam membangun usaha, saya telah menemukan harapan. Rumah makan Sukma Rasa ini sekarang telah berdiri dan berkembang. Sekarang pegawainya hampir 80 orang,” tuturnya.
Karena rumah makan Sukma Rasa pertamanya sukses, kemudian Asmuni kembali mencoba membuka cabang ditempat berikutnya yang tentunya masih berada di Lombok. Rumah makan kedua yang Asmuni dirikan juga menuai sukses. Ditengah kesuskesannya itu, Asmuni tidak lantas berhenti begitu saja.  Pria kelahrian 31 Desember 1981 ini terus membangun ekspansi usaha rumah makannya. Asmuni kemudian kembali membuka cabang usaha rumah makan Sukma  Rasa Khas Lombok yang ketiga dan itupun juga kembali menuai sukses.
“Sekarang ketiga rumah makan saya sudah berjalan, saya juga pekerjakan para pegawai dari mantan PMI Purna. Ada pegawai saya mantan PMI Hongkong, Taiwan, dan Malaysia. Saya sengaja ajak mereka berkerja bersama agar bisa berbagi pengalaman hidup,” tuturnya.*(MH)
Sumber : BNP2TKI

11 December 2019

Aplikasi Permohonan Re-Entry Permit Pekerja Asing dibuka Secara Online


Badan Imigrasi Departemen Dalam Negeri sejak 29 Agustus 2019 menerapkan “Sistem Awan Pengurusan Online Re-Entry Permit Pekerja Asing”sebagai langkah-langkah kenyamanan bagi masyarakat, dengan internet menggantikan jalan raya, mengurangi tenaga dan waktu pemohon bolak-balik ke stasiun pelayanan Badan Imigrasi untuk mengantar dokumen permohonan, satu hari 24 jam dan pada hari libur juga bisa secara online mengajukan permohonan re-entry permit.

Menurut peraturan yang berlaku saat ini, pekerja asing selama periode tinggal ada kebutuhan keluar negeri lalu kembali ke Taiwan, sebelum keluar negeri harus mengajukan permohonan re-entry permit, dulu pemohon harus mengurus di loket, sekarang Badan Imigrasi Departemen Dalam Negeri melalui optimalisasi fungsi “Sistem Pengurusan Online Pekerja Asing”, membuat pemohon bisa mengurusnya melalui sistem online, dan setelah peninjauan (dua hari kerja) lewat, bisa mencetak keluar melalui sistem file download. Badan Imigrasi Departemen Dalam Negeri mendorong pemohon banyak memanfaatkan fungsi“Pengurusan Online Re-Entry Permit”, dan lebih awal mengajukan permohonan, demi kelancaran menyelesaikan prosedur sebelum keluar negeri yang terkait.

Badan Imigrasi Departemen Dalam Negeri secara aktif sedang mempromosikan berbagai langkah pelayanan kenyamanan masyarakat, di masa depan akan secara bertahap mendirikan lebih banyak platform pelayanan, meningkatkan efisiensi kerja dan kualitas layanan, membuat masyarakat merasakan lebih banyak layanan kenyamanan masyarakat. Mengenai “Sistem Pengurusan Online Pekerja Asing”, situsnya adalah https://coa.immigration.gov.tw/coa-frontend/foreign-labor, bila ada pertanyaan berkaitan sewaktu permohonan, silakan menghubungi stasiun pelayanan Badan Imigrasi tempat tinggal pekerja asing, informasi kontak silakan mengacu pada situs Badan Imigrasi Departemen Dalam Negeri (https://www.immigration.gov.tw/5385/5388/7181/7184/7193/).

Disadur dari : https://fw.wda.gov.tw

Berita lainnya : Taiwannews

PMI Purna Jakarta Sabet Juara I Local Hero

PMI Purna binaan BP3TKI Jakarta sabet Juara I Local Hero dari BUMN ternama PT. Pertamina (Persero)

Jakarta, BP3TKI Jakarta, Selasa (10/12) – PMI Purna binaan BP3TKI Jakarta sabet Juara I Local Hero dari BUMN ternama PT. Pertamina (Persero) dan berhak membawa pulang hadiah sebesar 25 juta rupiah. Local Hero merupakan suatu ajang kompetisi dan penghargaan bagi pelaku mitra usaha yang berkontribusi bagi kepentingan sosial dan lingkungan.
Nurchaeti, pemenang local hero, dapat memenangkan kompetisi ini dengan tidak mudah. Perlu kerja keras dan perencanaan yang matang selama ini untuk mengembangkan usaha yang dirintisnya agar bermanfaat bagi kalangan banyak dan juga lingkungan.
“Saya aktif menjalin kerjasama dengan instansi lain, tidak bisa dipungkiri saya tumbuh dan berkembang menjadi binaan BP3TKI Jakarta dibawah BNP2TKI yang juga menjadi jalan saya untuk dapat menjalin kerjasama-kerjasama dengan instansi atau lembaga lain yang dapat memperluas sepak terjang usaha saya”, jelas Titi sapaan akrab Nurchaeti.
Titi menambahkan pula bahwa penghargaan ini merupakan suatu bentuk apresiasi baginya untuk terus bersemangat dan menyemangati rekan seperjuangannya. “Penghargaan ini saya harap dapat memotivasi dan menyemangati semua rekan PMI Purna di semua wilayah khususnya teman-teman dari Jakarta untuk terus maju, kita PMI Purna juga bisa berhasil di negeri sendiri”, ujarnya didampingi oleh sang ayah ketika menerima penghargaan.
Kepala BP3TKI Jakarta, Mocharom Ashadi menjelaskan bahwa pihak BP3TKI Jakarta selaku pemerintah mengucapkan terimakasih dan kebanggaannya atas penghargaan yang diterima Titi. “Kami tentunya bangga dan mengapresiasi, pemerintah hanya dapat memfasilitasi namun kegigihan, niat, serta kerja keras ya hanya PMI Purna itu sendiri yang dapat menentukan arah keberhasilan hidupnya. Selamat kepada Ibu Titi semoga bisa menularkan virus semangat yang sama kepada PMI Purna yang lain”, paparnya. (Humas/pw)
Sumber : BNP2TKI