Kepala BP2MI, Benny Rhamdani bersama jajaran saat mengikuti Rapat Koordinasi Tingkat Menteri melalui video conference, pada Rabu (29/4). |
Jakarta, BP2MI (29/4) – Dalam pelayanan kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di masa pandemi Covid-19 ini, BP2MI menemui beberapa hambatan seperti adanya keterbatasan ketersediaan shelter dimana shelter BP2MI di Tangerang hanya dapat menampung 25 orang, dan adanya pembatasan moda transportasi domestik (darat, laut dan udara) tetapi penerbangan internasional untuk repatriasi WNI termasuk PMI tetap dibuka.
"Selain itu, ada keterbatasan transportasi menuju ke daerah asal PMI yang mengakibatkan sindikasi travel dengan ancaman keselamatan PMI. Karena berdasarkan Perka Nomor 03 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Pelayanan Kepulangan PMI-Bermasalah ke daerah asal, pada prinsipnya BP2MI memfasilitasi kepulangan PMI dalam kategori bermasalah seperti meninggal, sakit, dan bermasalah lainnya, dengan jenis kepulangan mandiri, dijemput keluarga, dan difasilitasi oleh BP2MI," jelas Kepala BP2MI, Benny Rhamdani dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri terkait Pergerakan WNI yang Tiba Kembali ke Tanah Air, yang dilaksanakan melalui video conference, pada Rabu (29/4).
Rapat ini dipimpin oleh Menteri Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dan dihadiri oleh Menteri Luar Negeri, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Perhubungan, Menteri Kesehatan yang diwakili oleh Juru Bicara Kemenkes, Kepala Staf Umum TNI, perwakilan Mabes Polri, dan Kepala BP2MI.
Menanggapi hal itu, Menteri Perhubungan Budi Karya menjelaskan bahwa mulai Senin (4/5) Kementerian Perhubungan akan memfasilitasi penyediaan angkutan udara, laut, dan darat untuk WNI yang kembali ke tanah air, serta menyarankan untuk memfokuskan kepulangan di 3 (tiga) bandara, yaitu Bandara Kualanamu, Bandara Kertajati, dan Bandara Ngurah Rai selama masa pandemi Covid-19. Karena Jakarta merupakan episentrum virus Corona, maka tidak disarankan kepulangannya melalui Bandara Soekarno Hatta. Terlebih lagi daerah asal PMI lebih dekat melalui Bandara Kertajati. Tetapi jika kepulangan PMI ada yang melalui Soekarno Hatta, Kementerian Perhubungan juga menyediakan alat transportasi dengan kereta dan bis ke beberapa daerah asal, yaitu Semarang, Jogjakarta dan Surabaya. Serta untuk jalur laut difokuskan di pelabuhan Batam.
Benny menyampaikan, BP2MI telah melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Kementerian Sosial melalui surat, untuk meminta bantuan pemanfaatan RPTC (Rumah Perlindungan Trauma Center-Center) untuk penampungan sementara bagi PMI yang kembali ke tanah air. Serta berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri melalui Perwakilan RI untuk menginformasikan kedatangan PMI lebih awal sebelum tiba di Indonesia sehingga petugas BP2MI bisa menyiapkan pelayanan secara prima dan memberikan surat jalan kepada PMI agar dapat melanjutkan perjalanan ke daerah asal. BP2MI juga telah berkoordinasi dengan BNPB selaku Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 terkait bantuan koordinasi dalam rangka fasilitasi kepulangan PMI.*** (Humas/SD)
Sumber : BP2MI