Kepala BP3TKI Makassar berfoto bersama panitia dan peserta Peningkatan Pemberdayaan PMI Purna Angkatan IV
BP3TKI, Makassar (28/8/2018) -- BP3TKI Makassar selenggarakan program pemberdayaan bagi PMI Purna mulai 27 Agustus s.d 1 September 2018 di Hotel Grand Populer, Makassar. Sebanyak 25 peserta yang mengikuti kegiatan tersebut semuanya berasal dari Desa Balleanging, Kec. Ujung Loe, Kab. Bulukumba, terdiri dari 24 Pekerja Migran Indonesia (PMI) Purna, dan satu orang keluarga dari PMI yang masih bekerja di luar negeri.Pelaksanaan program peningkatan pemberdayaan bagi PMI Purna ini didasari oleh masih banyaknya Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di luar negeri, sebagai indkasi masih kurangnya lapangan kerja di Indonesia. Tahun 2017 saja, jumlah PMI yang berangkat melalui BP3TKI Makassar berdasarkan Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri (SISKOTKLN) terhitung 1.362 orang, yang dapat dirincikan 1.250 orang bekerja di sektor formal, dan 112 orang bekerja di sektor informal. Belum lagi PMI yang berangkat secara unprosedural (tidak tercatat di SISKOTKLN) yang jumahnya diperkirakan mencapai puluhan kali lipat dari yang tercatat di SISKOTKLN. Sebagian besar dari mereka bekerja ke negara Malaysia.
BP3TKI Makassar selalu menyarankan kepada PMI yang akan berangkat ke luar negeri untuk tidak lama-lama bekerja di luar negeri, dan segera pulang ke Indonesia apabila telah memiliki modal yang cukup untuk kemudian membuka usaha sehingga bisa membuka lapangan kerja untuk masyarakat setempat. Guna membantu PMI Purna yang telah memiliki modal namun kesulitan untuk memulai usaha, BP3TKI Makassar melaksanakan kegiatan perluasan kesempatan kerja bagi PMI Purna dan keluarga.
"Harapan saya, setelah mengikuti kegiatan ini, kalian dapat menangkap peluang usaha yang baru. Dengan kalian membuka usaha, maka kalian dapat memperoleh pendapatan baru, namun kali ini kalian adalah bosnya. Artinya, tanpa perlu keluar negeri lagi, kalian tetap bisa dapat uang, bahkan kalian juga dapat membantu mengurangi pengangguran di daerah kalian", ujar Agus Bustami dalam sambutannya sekaligus membuka acara.
Dalam acara yang diselenggarakan selama 6 hari, peserta diberikan materi berupa teori dan praktek mengenai perencanaan keuangan pribadi dan usaha, pengelolaan usaha, prinsip-prinsip kewirausahaan, bagaimana membangun usaha produk, harga, tempat pengemasan, pemasaran dan pengorganisasian SDM, motivasi training dan inspirator serta praktek pembuatan usaha, juga rencana aksi kelompok.
Menurut Agus Bustami, pemberdayaan PMI merupakan suatu proses, cara dan upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan PMI, PMI Purna dan keluarga PMI agar dapat berusaha secara mandiri atau menjadi tenaga kerja yang berkualitas. Untuk itulah dalam setiap penyelenggaraan program pemberdayaan yang diadakan oleh BNP2TKI, selalu menghadirkan pemateri yang mumpuni, agar peserta mendapatkan bekal yang cukup ketika akan memulai usaha.
Hadir sebagai narasumber pada kegiatan ini yaitu Syamsi Alang (Fungsional Pengantar Kerja Disnakertrans Provinsi Sulsel) Mohd. Agus Bustami (Kepala BP3TKI Makassar), H. Jabbar (Kabid Perindustrian Dinas Perdagangan Kota Makassar, dr. Nasruddin (DInas Kesehatan Kota Makassar), M. Nasir (Eks PMI Jepang) sebagai inspirator, LM Novrianto (trainer ESQ) sebagai Motivator, trainer dari Bank BNI Cabang Mattoanging Makassar, Nuraeni (Mitra lokal pengusaha kuliner), serta para trainer edukasi keuangan dan kewirausahaan dari BP3TKI Makassar (Imrana Syatar, La Ode Nur Slamet, Purworini Indah, Imam Budiarto, dan M. Arif).
Dalam kaitannya dengan pemberdayaan usaha, para peserta yang hadir dibentuk menjadi kelompok usaha dengan nama “Panrita”, sebuah ungkapan dalam bahasa Bugis yang memiliki makna orang/kaum yang sangat mahir dan ahli dalam suatu bidang. Peserta diberikan pelatihan untuk membuat nugget dan otak-otak ikan tenggiri, yang dipilih menyesuaikan dengan keadaan alam wilayah Bulukumba yang kaya akan potensi bahari.
“Untuk pemasaran produk dari kelompok usaha ini, sebagai langkah awal kami bekerja sama dengan Disperindag Kab. Bulukumba yang akan membantu mereka dalam hal pemasaran dan promosi produk” ungkap Purworini Indah Setyasih, Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan BP3TKI Makassar
Sumber : BNP2TKI