Dekatkan Pelayanan terhadap PMI,
KDEI Taipei Gelar Mobile Service di Kaohsiung
Kaohsiung, (28/04/19) -- KDEI
Taipei menyelenggarakan Sosialisasi dan Mobile Service yang dilaksanakan mulai
pukul 09.00 – 16.00 di Kaohsiung Mosque No. 11, Jianjun Rd, Lingya
District,Kaohsiung City,
Acara berlangsung dengan sukses yang dihadiri oleh ratusan masyarakat
Indonesia yang berada di Kaohsiung dan sekitarnya. Partisipasi masyarakat kali
ini yang didominasi PMI terbilang ada peningkatan bila dibandingkan dengan
acara serupa di Taichung, Maret lalu.
Diawali dengan pemaparan
seputar informasi dari Ditjen AHU Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Disampaikan seputar peraturan terkait dengan kewarganegaraan yang mesti
diketahui oleh PMI di Taiwan antara lain terkait pelepasan maupun mendapatkan
kembali kewarganegaraan RI.
Kegiatan pelayanan kepada
masyarakat Indonesia di Kaohsiung yang dikemas dalam “Mobile Service”
ini mendapat antusias positif dari masyarakat. Pelayanan terpadu tersebut meliputi pelayanan legalisir dokumen,
pelayanan keimigrasian, dan pelayanan ketenagakerjaan.
Wakil Kepala KDEI Taipei
dalam sambutannya mengapresiasi masyarakat Indonesia yang telah hadir serta
menghimbau agar dapat mendengarkan materi penting yang disampaikan. Dalam
diskusi interaktif disarankan untuk dapat digunakan untuk menyampaikan
pertanyaan maupun keluhan/pengaduan terhadap kesulitan yang dialami oleh PMI
selama bekerja di Taiwan.
PMI yang hadir sangat
antusias dengan materi yang disampaikan. Beberapa pertanyaan maupun saran dan
kritik dapat ditanggapi dan dijelaskan oleh masing-masing narasumber.
Beberapa pertanyaan yang
mengemuka antara lain informasi maupun permasalahan ketenagakerjaan misalnya
perpanjangan kontrak tanpa pulang, pungutan agensi di luar ketentuan, informasi
mengenai masa kerja di Taiwan, proses pindah majikan tanpa ada kejelasan,.
Selain itu masih adanya perkelahian di sekitar PMI, diharapkan sosialisasi
tentang komitmen bersama (hasil pertemuan dengan organisasi tanggal 3 Maret
2019 pada KDEI Taipei dapat disebarkan secara luas di Kaohsiung untuk mencegah
perkelahian. Tak luput juga informasi tata cara pengurusan paspor dan SPLP, tata
cara mendapatkan kembali kewarganegaraan maupun informasi tata cara menikah secara resmi
melalui KDEI Taipei.
Dalam sesi pemaparan pada
siang harinya, instansi
terkait di Kaohsiung juga turut hadir diantaranya BLA, Imigrasi dan Kepolisian Kaohsiung.
Kepolisian District Lingya
Kaohsiung, memaparkan
tentang larangan penggunaan narkotika, larangan mengendarai kendaraan dalam
keadaan mabuk dan pelecehan serta kekerasan seksual. Mereka menyampaikan bahwa hanya
mendapatkan atau memiliki obat-obat terlarang termasuk melanggar ketentuan
undang-undang pemerintah yang berlaku. Dalam peraturan pemerintah Taiwan,
obat-obat terlarang dibagi menjadi 4 kelas dimana kelas 1 adalah obat terlarang
yang paling keras dan hukuman bagi yang menggunakan bahkan memiliki paling
berat diantara kelas lainnya.
Pengedar narkoba menggunakan
berbagai cara dalam pengedaran antara menggunakan kemasan yang sering dijumpai
di publik agar tidak mudah diidentifikasi oleh pihak kepolisian seperti dalam
bentuk coklat, permen yang biasanya untuk diedarkan ke anak-anak, bungkus
cemilan, dan dalam bungkus benda bermerek yang sering dijumpai dalam iklan.
Kepolisian menghimbau kepada
PMI untuk tidak mabuk-mabukan saat bekerja terutama bagi yang bekerja di sektor
nelayan dan pabrik. Polisi menghimbau tidak mengendarai mobil, sepeda motor,
sepeda listrik atau sepeda dalam keadaan mabuk. Polisi menyampaikan tentang
pelecehan seksual dan kekerasan seksual tidak terjadi hanya pada wanita saja,
namun dapat terjadi pada pria. Apabila ada dari seorang kerabat atau orang lain
yang menyinggung fisik yang membuat orang tersebut tidak nyaman, terintimidasi,
mempengaruhi kinerja orang tersebut dianggap sebagai pelecehan seksual non
fisik, meskipun pelaku tersebut menganggap percakapan tersebut lelucon. Pada
umumnya untuk melaporkan apa yang terjadi yang berkaitan dengan pelecehan
seksual non fisik diperlukan saksi atau bukti rekaman dari percakapan. Menurut
peraturan pemerintah tentang denda pelecehan seksual non fisik akan dikenakan
sebesar 10.000 NTD (Sepuluh Ribu New Taipei dollar) sampai 100.000 NTD (seratus
ribu new Taipei dollar), pelecehan seksual yang fisik akan didenda sebesar
100.000NTD (seratus ribu new Taipei dollar) lebih atau dipenjara maksimal 2
tahun. Untuk pelanggar kekerasan seksual akan dipenjara dengan batas minimal 2
tahun sampai 10 tahun. Saluran pengaduan untuk pelecehan seksual dapat
dihubungi dengan hotline 110 dan 113.
Pihak Imigrasi Taiwan, memaparkan
tentang program penyerahan diri bagi PMI kaburan pada tanggal 1 Januari 2019
sampai dengan 30 juni 2019. PMI yang langsung menyerahkan diri akan diringankan
biaya denda yang dari sebesar NT$ 10.000 (sepuluh ribu new Taipei dollar)
menjadi NT$ 2.000 (dua ribu new Taipei dollar), tidak dipenjara, masa blacklist di kurangi menjadi ½ nya
(apabila kurang dari 3 tahun tidak di blacklist) dan bagi yang melapor majikan
atau agensi ilegalnya akan dibiayai tiket kepulangannya.
Pihak BLA Kaoshiung memaparkan peraturan dasar pekerja tenaga
asing di sektor formal terutama di bidagn industri. Pada dasarnya di ketetapan
peraturan yang baru, dasar gaji pokok pekerja asing di bidang formal adalah
23.100 NTD (dua puluh tiga
ribu seratus new Taipei dollar). Mereka menyampaikan bahwa pekerja asing harus
mendapatkan hak-haknya seperti asuransi kesehatan, asuransi tenaga kerja dan
slip gaji dengan 2 bahasa yang disesuaikan dengan bahasa asal dari pekerja
asing tersebut. Apabila saat majikan memberikan upah kurang dari hasil
perhitungan dapat ditanyakan ke majikan langsung, atau dilaporkan ke agensi
atau bahkan langsung melaporkan ke saluran pengaduan 1955. Selanjutnya BLA juga
menyampaikan tentang cuti dan lembur. Apabila PMI tidak cuti pada tahun dimana
PMI bekerja, maka majikan wajib mengganti hari lembur tersebut menjadi uang
dalam perhitungan gaji. Pada hari libur nasional PMI tetap bekerja sebagai
lembur, maka perhitungan uang gaji lembur pada hari itu adalah gaji satu hari.
Acara berlangsung tertib menjelang sore hari pukul 17.00. Jadwal
selanjutnya adalah di Hualien yang direncanakan akan diselenggarakan pada
tanggal 05 Mei 2019.
Dokumentasi Foto :