Kaohsiung,
(28/04/19) – Lanjutan kegiatan Exit Program di Kaohisung dihadiri oleh semua peserta
(Kelas Pertama, dan Kedua), dengan target 70 orang.
Sesi kali ini sangat penting
seputar tata cara ekspor yang langsung dipandu oleh pengusaha/Praktisi Ekspor,
Bapak Nursyamsu Mahyuddin bekerja sama Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional
Kementrian Perdagangan RI.
Tema utama yang diusung adalah
Merintis Wirausaha Ekspor. Di awal pembahasan disampaikan tentang resiko
terbesar yakni gagal. Intinya bahwa jangan berhenti terus berusaha terus
memperbaiki diri, memperbaiki sikap mental, bekerja lebih sungguh-sungguh,
lebih serius dan lebih keras. Sebagai pengusaha harus mempunyai kemampuan baik
hardskill (marketing, produksi dan manajemen) serta softskill (mengambil
keputusan, analisis, prediksi).
Pemateri juga
menyampaikan pengertian dan teori tentang ekspor, tata cara pengiriman, serta
pengurusan dokumen ekspor. Dicontohkannya beberapa mantan PMI yang kini sudah
sukses menjadi eksportir (Farid Fahmi).
Pemateri juga memotivasi
para peserta dengan tips bagaimana memulai untuk menjadi wirausahawan ekspor
diantara adalah meluruskan niat, menjauhkan rasa takut, gensi dan malu,
mengikuti cara berfikir dan cara hidup pengusaha sukses.
Tidak lupa juga disampaikan
tip 10 langkah memulai bisnis ekspor.
Dilanjutkan
pada siang harinya tentang manajemen usaha disampaikan oleh instruktur dari pihak
sekolah. Dalam kesempatan ini disampaikan seputar tata cara mengelola usaha ala
Taiwan, yakni perencanaan bisnis kuliner, cara tepat dan menguntungkan.
Perencanaan diterangkan dari dasar yakni mulai dari situasi ekonomi,
demografi, perubahan SDM, kepuasaan pelayanan, teknologi dan kreaktifitas baru,
serta media online.
Pemateri
menyampaikan antara lain prospek bisnis kuliner pada bidang pariwisata,
perhotelan/pariwisata, fasilitasi rekreasi, restorant. Semuanya itu perlu
manajemen pengelolaan yang baik.
Perlunya
inovasi dalam usaha meliputi inovasi produk/layanan, skill, tim baru maupun
inovasi prosedur. Dijelaskan juga tentang bisnis waralaba, serta memahami
tujuan bisnis.
Langkah
terpenting lainnya adalah tentang strategi dalam marketing dan promosi,
hendaknya dapat dilakukan sesuai dengan trend kekinian antara lain penggunaan
internet maupun app.
Selain
itu dalam memulai usaha diperlukan tekad yang kuat serta perlunya perencanaan
usaha yang matang, perlu menyusun business plan (perencanaan usaha) menyangkut
perhitungan prospek bisnis, survey, kapan waktu tepat untuk memulai, calon
pelanggan, mengetahui kompetitor, strategi marketing (penggunaan media online/offline,
teknis menggaet pelanggan serta teknik-teknik lainnya.
Pelaksanaan
pelatihan dalam Exit Program ini diharapkan dapat meningkatkan keahlian khusus
PMI, sehingga dapat berwirausaha atau mengisi kesempatan lapangan kerja ketika
kembali ke Indonesia. Banyak manfaat dengan program ini antara lain
membangkitkan semangat dan menumbuhkan mental berwirausaha, menambah jaringan
dan relasi, bergabung dengan komunitas di Indonesia serta fasilitasi
Pemberdayaan Terintegrasi sebagaimana yang digalakan oleh BNP2TKI.
Perjuangan
para PMI dalam mengikuti pelatihan bukanlah hal yang mudah. Demi mendapat ilmu
bekal kemandirian di Indonesia ini, beberapa diantaranya mesti berangkat dari
pagi hari dari Taipei dan Tainan menuju Kaohsiung.
Acara
penutupan pelatihan dihadiri oleh Wakil Kepala KDEI Taipei Bapak Teddy
Surachmat serta didampingi oleh Bapak Farid Ma’ruf dan Kadir selaku Perwakilan
BNP2TKI pada KDEI Taipei, GWO, Instruktur, Pihak Sekolah serta rekan-rekan PMI
yang ada di Taiwan.
Wakil
Kepala KDEI Taipei dalam sambutannya mengapresiasi kehadiran PMI dalam kegiatan
pelatihan kewirausahaan ini guna untuk mendapatkan ilmu yang lebih dibandingkan
apa yang telah didapatkan saat ini. Pihaknya mengapresiasi antusias para PMI
dalam bekerja dan ada keinginan dan kemauan untuk maju. Diharapkan ilmu yang
didapat dari pelatihan akan bermanfaat bagi para peserta untuk dikembangkan di
Indonesia. Dianalogikan bahwa saat ini membawa benih sehingga dapat ditanam dan
kelak menjadi buah yang dapat dipetik di Indonesia kelak.
Di
akhir sambutannya beliau mengucapkan terima kasih kepada guru-guru instruktur
yang telah telah memberikan ilmu dan membagi waktu bersama-sama PMI sehingga
dapat menyebarkan ilmu yang bermanfaat bagi masa depan PMI yang ada di Kaohsiung.
Dokumentasi Lainnya :