SARANA ADVOKASI & EDUKASI

"FIGHT TO SAVE PMI TAIWAN"

Hati-hati Penipuan Yang Mengatasnamakan Pejabat maupun Institusi BP2MI, Agar Selalu Waspada! ~

03 September 2019

Pelepasan PMI ke Taiwan Melalui Skema Penempatan Special Placement Program to Taiwan (SP2T)

Foto bersama Deputi KLNP, Elia Rosalina (tengah depan) bersama Staf BP3TKI Jakarta, staf BNP2TKI dan para PMI yang hendak berangkat ke Taiwan, Selasa

Jakarta, BNP2TKI, Senin (3/9/2019)___ Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) melalui BP3TKI Jakarta memberangkatkan 3 (tiga) orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Taiwan yang nantinya akan bekerja di Perusahaan Shingkong Textile, Taiwan. Penempatan ini melalui Skema  Mandiri atau disebut Special Placement Program to Taiwan (SP2T).
Ketiga orang PMI ini atas nama Dedy Harianto, Muhammad Ghani dan Wahyudin yang hari ini berangkat ke Taiwan melalui Skema mandiri atau SP2T (Special Placement Program to Taiwan) dan dilepas oleh Deputi Kerjasama Luar Negeri dan Promosi, Elia Rosalina, di Ruang Rapat Deputi Kerjasama Luar Negeri dan Promosi BNP2TKI, Jakarta, Selasa (3/9/2019). Seharusnya yang diberangkatkan berjumlah 4 orang, namun 1 orang diantaranya masih harus melengkapi dokumen sehingga yang dipastikan akan berangkat hanya 3 orang.
Ketiga PMI ini akan berangkat pada Selasa (3/9/2019) menggunakan maskapai China Airlines, CI-762 dari Soekarno Hatta Jakarta ke Taipei-Taiwan.  Sedangkan keberangkatan perdana PMI skema SP2T sudah dilakukan pada Rabu (17/7/2019) lalu, yaitu berjumlah 1 (satu) orang atas nama Monica Angelina.
Elia Rosalina mengatakan bahwa BNP2TKI telah mengunjungi dan melihat langsung tempat kerja calonPMI nantinya di Taiwan yaitu Shin Kong Textile Co., Ltd. Beliau juga sudah bertemu langsung dengan pemiliknya, Ministry of Labor (MOL) Taiwan dan penggagas program SP2T yaitu Direct Hiring Service Center (DHSC) Taiwan. Sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan oleh calon PMI dan keluarga,selama calon PMI menjalankan pekerjaannya dengan baik dan taat pada peraturan.
Calon PMI juga harus menjaga kesehatan selama perjalanan menuju Taiwan karena akan langsung dilakukan medical check up setibanya CPMI di Taiwan. Jika ditemukan indikasi penyakit, maka calon PMI akan dikembalikan ke Indonesia.
“Program SP2T ini sudah dikembangkan oleh pemerintah Indonesia dan pemerintah Taiwan selama kurang lebih 5 tahun dan baru disepakati di tahun 2019. Kedepannya, BNP2TKI akan berusaha untuk mereplikasi program SP2T ini ke beberapa daerah seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Lampung, Padang, dan Palembang”, ungkap Elia.
Taiwan merupakan salah satu tujuan favorit bagi PMI, karena daya tarik standar gaji yang cukup tinggi.  Selain itu,  perlindungan hukum bagi tenaga kerja asing di Taiwan juga lebih terjamin.  Dengan adanya skema SP2T ini maka ada pilihan bagi masyarakat pencari kerja yang berkeinginan bekerja ke Taiwan, selain yang selama ini (existing) melalui skema penempatan Private to Private atau melalui P3MI/Agency.
“Benefit dari penempatan SP2T adalah Zero Cost karena biaya ditanggung oleh pihak User Taiwan seperti biaya Visa, tiket keberangkatan, dan biaya medical check-up. SP2T ini adalah terobosan baru karena bisa mengurangi beban biaya penempatan yang ditanggung calon PMI dan juga mempercepat, serta menyederhanakan proses penempatan karena proses pedaftaran sampai keberangkatan melalui online system”, ujar Elia.
Bagi pencari kerja yang berminat bekerja ke Taiwan melalui skema SP2T, dapat mendaftar secara online melalui portal pencari kerja Jobsinfo BNP2TKI www.jobsinfo.bnp2tki.go.id.
“Harapannya semoga PMI menjadi sukses selama bekerja di luar negeri sehingga mampu menjadi Duta Bangsa dan juga Duta Keluarga”, tutupnya.**( Humas/Lily/ Flo/Ulfa/Yudi/Foto: Agrit)