SARANA ADVOKASI & EDUKASI

"FIGHT TO SAVE PMI TAIWAN"

Hati-hati Penipuan Yang Mengatasnamakan Pejabat maupun Institusi BP2MI, Agar Selalu Waspada! ~

16 December 2019

Pulang dari Korea, Ma’sum Bangun Bengkel Motor dan Usaha Las

PMI Sukses Ma'sum asal Lombok Tengah NTB

Mataram, BNP2TKI (16/12) Sepulang bekerja dari Korea Selatan,   Ma’sum  (37)  mulai mencoba merintis usaha bengkel dan jual   sparepart  motor di rumah Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Kini bengkel tersebut telah berjalan dengan mekanik nya Ma’sum  sendiri  serta di temani dau orang pegawainya.
“Membuka bengkel motor ini karena   hobi saya mengotak-atik mesin. Makanya sepulang bekerja dari Korea Selatan pada 2015, selang setahun saya langsung membuka  bengkel motor ini,” jelas  Ma’sum  kepada Humas BNP2TKI  saat ditemui dikediamannya   Lombok Timur, NTB beberapa waktu lalu.
Bengkel motor milik Ma’sum  tepat berada disamping rumahnya. Bengkel  tersebut berukuran lumayan cukup besar sekitar 7 x 10 meter. Di bengkel itu, Ma’sum  juga menjual alat-alat  motor seperti sparepart   dan asesoris. Tidak hanya itu,  setiap hari Ma’sum  juga melayani jasa service motor dengan segala jenis merek motor apapun.
Alhamdulillah  setiap hari ada saja orang   yang service  motornya. Ada  juga konsumen yang beli sparepart, asesoris  dan onderdil motor.  Dalam menservice motor saya kadang  kerjakan sendiri tapi kalau sedang banyak order saya di bantu oleh pagawai,” jelasnya.
Tahun 2016 Ma’sum  merintis usaha bengkel motornya,  sudah sekitar lima tahun bengkel motor Ma’sum  telah berdiri. Ia  mengaku menghabiskan modal sebersar  Rp 70 juta untuk membuka usaha bengkel motor  tersebut.
“Saya pakai modal uang dari hasil bekerja di Korea. Selama bekerja saya tabung uangnya memang sengaja untuk modal usaha.  Selain ditabung, saya juga bisa bangun rumah dan  membeli sawah. Setiap gajihan saya kirim  uang ke orangtua di kampung,” kenang Ma’sum.
Pria kelahiran Lombok  4 April 1982 ini mengaku,  selama bekerja di Korea Selatan berhasil mendapatkan uang sebesar Rp 15-16 juta perbulannya. Di Korea Selatan,  Ma’sum  bekerja di plastik dan pembubutan di daerah Incon.  
Selain usaha bengkel, Ma’sum  juga membuka usaha pengelasan di rumahnya,  usaha las tersebut  Ia bangun pada tahun 2017. Dalam menjalankan usaha lasnya, Ma’sum  dibantu oleh satu orang temannya yaitu sesama Pekerja Migran Indonesia (PMI) purna Korea Selatan.
“Keahlian mengelas saya dapat dari mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) dari BP3TKI Mataram. Usaha las memang menjanjikan. Kalau di bengkel tidak sibuk saya sambil kerjakan pesanan pagar, tralis, kanopi dan lainnya,” ujar Ma’sum.
Bapak satu anak ini mengaku dari dua usaha yang dijalanimya, dalam sebulan omset yang didapatkan berkisar jutaan rupiah.  Ma’sum mengatakan  omset  akan dikembangkan untuk modal kedua usahanya tersebut.***(MH)
Sumber : BNP2TKI