Direktur PH1-KTKLN, BNP2TKI, Seriulina Tarigan saat ditemui di ruang kerjanya untuk wawancara terkait program SP2T |
Jakarta, BNP2TKI, Kamis (21/11/2019)__ Pelaksanaan seleksi interview oleh PT. Shinkong Textile Co.Ltd (User Taiwan) lewat Video Call terhadap kandidat Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) melalui Direct Hiring dengan Program Penempatan SP2T (Special Program Placement to Taiwan) telah terlaksana sejak tanggal 14 November 2019 di 8 (Delapan) Provinsi di Indonesia, yaitu Bandung, Lampung, Manado, Surabaya, Yogyakarta, Serang, Padang dan Semarang. Dari 8 Kota yang dilaksanakan, dimulai di BP3TKI Manado secara estafet dan berahir di BP3TKI lamping, yang kesemuanya berjalan lancar baik dari sisi penggunaan teknologi maupun kesiapan kandidat serta penyiapan sarana dan prasarana oleh PIC di masing-masing BP3TKI/LP3TKI. Dari 11 kandidat mengikuti interview, yang dinyatakan lulus sebanyak 3 orang masing-masing berasal dari Menado, Surabaya dan Bandung. Juga tanggal 15 November 2019 telah terlaksana seleksi interview oleh PT. Ho Yu Textile melalui Vicon di BP3TKI Jakarta dan Semarang dengan total kandidat 8 orang, dan hasilnya dinyatakan oleh PT. Ho Yu Tekstile lulus 2 orang (diterima) berasal dari daerah Jakarta.
Pencari kerja yang berminat mendaftar di Jobsinfo.bnp2tki.go.id, selain mengisi data individu maupun orangtua juga diwajibkan meng-upload fotocopy ijasah, Kartu Tanda Penduduk (KTP), akte kelahiran dan Surat Keterangan Sehat ( melakukan pemeriksaan kesehatan di Klinik Kesehatan ataupun Rumah Sakit) yang memuat keterangan sehat diantaranya; tidak buta warna, tinggi/berat badan, tekanan darah. Bagi pelamar yang sudah pernah bekerja di Taiwan diminta tambahan dokumen, untuk meng-upload stamp Visa, paspor dan ARC. Selanjutnya data pelamar akan di verifikasi oleh operator Jobsinfo (Direktorat PH 1), data yang verified dikirim ke DHSC melalui sistim. Pihak DHSC akan meneliti CV pelamar dan kemudian memilih/menentukan kandidat untuk di interview, yang tidak terpilih berarti tidak dilanjutkan untuk proses.
Program penempatan SP2T diawali dengan Pilot Project pada bulan April 2019 dan telah menempatkan 11 orang PMI di PT. Shinkong Textile Co. Ltd di Taiwan. Terkait kuota (Job Order) program SP2T adalah bersifat sewaktu-waktu disampaikan oleh DHSC ke BNP2TKI melalui KDEI Taipei dan di publish di website Jobsinfo.bnp2tki.go.id sesuai dengan bisnis proses. Sedangkan kuota pendaftar juga tidak dibatasi jumlahnya, namun dibatasi waktu pendaftarannya saja.
Direktur PHTKLN I, Deputi Bidang Kerjasama Luar Negeri dan Promosi, Seriulina Tarigan mengatakan bahwa diawal pilot project SP2T, waktu proses mulai dari publish Job sampai dengan keberangkatan CPMI membutuhkan waktu hingga 2 bulan lebih, hal ini dikarenakan pengurusan paspor membutuhkan waktu sampai dengan 20 hari, pengurusan visa juga masih ada kendala karena TETO Jakarta belum mendapatkan informasi dari Ministry of Foreign Affairs (MOFA) Taiwan. Namun berikutnya proses pengurusan dokumen CPMI semakin cepat hingga membutuhkan waktu sekitar 25 hari sampai dengan 30 hari. Singkat atau lamanya waktu yang dibutuhkan untuk program SP2T sangat tergantung dari hasil koordinasi BNP2TKI dengan stakeholders terkait.
Adapun komponen biaya dalam program SP2T adalah Zero Cost karena tidak ada fee agency, bahkan User menanggung biaya tiket keberangkatan PMI , biaya Visa, biaya Medical Chekup dan Asuransi BPJS (sistim reimburse) sehingga CPMI hanya mengeluarkan biaya pembuatan Paspor. Reimburse untuk biaya medical dan BPJS artinya CPMI membayar dulu saat menjalani proses, dengan menyimpan kwitansi pembayaran, saat sudah masuk kerja di Taiwan, perusahaan akan mengganti pembayaran tersebut. Adapun masa kontrak kerja PMI program SP2T adalah selama 3 tahun kata Seriulina.
Seriulina berharap, skema SP2T ini terus dapat dikembangkan dan ditangani dengan lebih professional, baik di Pusat, daerah maupun KDEI Taipei sehingga semakin banyak PMI yang ditempatkan semakin banyak pula sector dan jabatan yang dapat diisi oleh PMI. **(Humas/Lily)
Sumber : BNP2TKI