Banyuwangi, BP2MI (18/02) - BP2MI melalui P4TKI Banyuwangi tidak hentinya mengadakan kegiatan untuk para Pekerja Migran Indonesia (PMI) terutama tentang pentingnya literasi keuangan. Pada kesempatan kali ini dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang investasi, P4TKI Banyuwangi bersama PT. Pegadaian (Persero) mengadakan Program Edukasi Keuangan bagi Pekerja Migran di Kantor Pusat PT. Panca Ashma Tunggal di Banyuwangi, Selasa (18/02/2020).
Kegiatan dibuka langsung oleh Koordinator P4TKI Banyuwangi, M. Iqbal, dan diikuti oleh lima puluh orang calon PMI (CPMI) dengan negara tujuan bekerja Taiwan dan Hongkong.
Iqbal menyampaikan bahwa sebagian besar masalah para PMI yang telah kembali ke Indonesia adalah terkait finansial, dimana mereka yang ingin merintis usaha namun terkendala modal, kemudian memutuskan berangkat kembali bekerja ke luar negeri.
“Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017, peran BP2MI tidak hanya berhenti pada proses pra penempatan dan keberangkatan PMI saja, namun juga perlindungan saat di luar negeri, dan setelah kembali ke tanah air. Kegiatan edukasi keuangan ini adalah langkah preventif dari BP2MI dan PT. Pegadaian kepada PMI agar dapat mengelola keuangan mereka dengan cara yang tepat," kata Iqbal.
Iqbal juga menyebutkan tentang bahayanya berhutang dan PMI juga diminta untuk waspada terhadap jeratan hutang di luar negeri melalui bujuk rayu agen-agen yang ada di luar negeri.
"Pengaturan keuangan yang baik, akan menghindarkan diri dari keinginan berhutang, bahkan seharusnya bisa menabung mengingat besarnya pendapatan yang akan didapat yang mencapai 4 (empat) kali lipat dari UMK Kabupaten Banyuwangi," jelasnya.
Sementara itu perwakilan P3MI Panca Ashma Tunggal, Muhammad Ali Gufron berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat tidak hanya bagi CPMI sendiri, namun keluarga bahkan orang disekitar mereka mendapatkan ilmu yang telah didapatkan dalam kegiatan edukasi keuangan ini.
Ali Gufron juga menyampaikan bahwa sukses PMI kuncinya adalah pada kemauan untuk memulai dan tidak perlu memikirkan komentar orang, selama itu baik maka laksanakan.
Sementara Manager Penjualan Pegadaian Banyuwangi, Reny Sufrianingrum menambahkan bahwa dalam pengelolaan keuangan masyarakat umumnya menabung di bank dan sebagainya. Dalam kesempatan ini, PT. Pegadaian memperkenalkan beberapa produk keuangan, salah satunya adalah tabungan emas dimana nasabah dapat menabung dengan jumlah yang rendah kemudian dikonversikan ke dalam satuan gram emas.
"Harga emas yang naik setiap tahunnya membuat tabungan emas ini sangat diminati masyarakat dibandingkan investasi emas konvensional, karena tingginya harga emas jika harus membeli langsung dalam jumlah gram tertentu dan besarnya resiko rusak ataupun hilang," ungkap Reny.
Dalam kegiatan ini, peserta memperoleh fasilitas Buku Tabungan Emas yang langsung diberikan oleh PT. Pegadaian dengan harapan peserta akan terpacu untuk terus menabung emas sebagai salah satu solusi investasi untuk kesejahteraan mereka.
Diharapkan stimulasi dari hasil kerjasama BP2MI dan PT. Pegadaian ini dapat menambah pengetahuan para PMI dalam mengelola keuangan, dan meningkatkan minat berinvestasi serta dapat bermanfaat dalam jangka panjang, tutup Reny.
Peserta kegiatan ini terlihat antusias dan banyak berinteraksi dalam kegiatan, rata-rata dari mereka belum pernah mengenal tentang tabungan emas dan juga sebagian besar dari mereka juga belum pernah melakukan pengelolaan keuangannya dengan cermat.***(Humas/P4TKI Banyuwangi/EW)