Sebagaimana
diberitakan di Taiwan News (6/4/18) - National Immigration Agency (NIA) akan
secara aktif melacak agensi dan majikan ilegal yang mempekerjakan pekerja asing
unaccounted (kaburan), Direktur
Jenderal Jeff Yang (楊家駿) mengatakan kepada Liberty Times dalam bahasa
Mandarin.
Sebagian besar pekerja asing di Taiwan berasal dari negara-negara Asia Tenggara, dan kadang-kadang menjadi korban oleh agen perantara tenaga kerja yang menuntut biaya tinggi atau oleh majikan yang mengeksploitasi posisi mereka, menurut laporan.
Dalam wawancara yang diterbitkan Kamis, Yang mengatakan, diperkirakan 25.000 warga Vietnam terhitung kaburan, sementara diperkirakan 23.000 orang Indonesia berada dalam kondisi yang sama.
Para pekerja tersebut bisa saja menjadi target para penyelundup manusia atau dapat dikendalikan oleh obat-obatan dan ditarik ke dalam kejahatan terorganisir, katanya. Para pekerja juga bisa dieksploitasi dan dipaksa masuk dalam dunia prostitusi, kata Yang kepada Liberty Times.
NIA mungkin melacak pekerja yang tidak terhitung tersebut, tetapi juga melihat dirinya sebagai pelindung mereka, mencegah mereka jatuh ke tangan orang yang tidak bermoral, kata Yang.
Dia menambahkan bahwa NIA akan membentuk jaringan keselamatan sosial dengan hubungan dekat dengan komunitas lokal, dan menggunakan koneksi tersebut untuk menjelajah ke luar dan mencari calon korban eksploitasi.
Sejak tahun lalu, NIA mengubah prioritasnya untuk mengidentifikasi agensi dan majikan tenaga kerja ilegal sebagai target utamanya. Untuk 2018, lembaga di bawah Kementerian Dalam Negeri tersebut akan menjangkau pekerja asing di lokasi favorit mereka, Yang mengatakan kepada Liberty Times.
Sumber : Taiwannews
Baca juga berita terkait lainnya :
http://www.savepmi-taiwan.org/2017/08/bagaimana-cara-tki-kaburan-melaporkan.html
http://www.savepmi-taiwan.org/2017/03/mengapa-menjadi-tki-kaburan-sangat.html