SARANA ADVOKASI & EDUKASI

"FIGHT TO SAVE PMI TAIWAN"

Hati-hati Penipuan Yang Mengatasnamakan Pejabat maupun Institusi BP2MI, Agar Selalu Waspada! ~

10 October 2019

BNP2TKI Fasilitasi Pemulangan Jenazah PMI ABK Korban Jembatan Runtuh di Taiwan

Tiga jenazah PMI ABK Korban Jembatan Runtuh  tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (10/10/2019).
Tangerang, BNP2TKI (10/10) BNP2TKI memfasilitasi pemulangan jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) Anak Buah Kapal (ABK) korban jembatan runtuh  di Taiwan ke daerah asalnya. Ketiga jenazah tersebut  tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (10/10).
Ketiga PMI ABK tersebut antara lain Wartono (29) asal Cirebon Jawa Barat,  Ersona (32) asal Indramayu Jawa Barat, dan Mohamad Domiri (28) asal Pemalang Jawa Tengah. Mereka merupakan 3 dari 7 PMI ABK yang terkena musibah runtuhnya Jembatan Lintas Pelabuhan Nanfang Ao di Yilan, Taiwan pada Selasa, 1 Oktober 2019 sekitar pukul 09.10 waktu Taiwan.
Deputi   Perlindungan BNP2TKI, Anjar Prihantoro mengucapkan, turut berbelasungkawa  atas meninggalnya 3 PMI ABK yang meninggal karena musibah jembatan runtuh di Taiwan. Kepada keluarga korban, Anjar berpesan agar tabah dan selalu kuat dalam menghadapi musibah ini.  
"Kami dari keluarga besar BNP2TKI mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya PMI ABK yang meninggal karena terkena musibah di Taiwan. Semoga seluruh proses pemulangan hingga pemakaman berjalan dengan baik," ujar Anjar di Jakarta, Kamis (10/10/2019).
Ia  menyatakan, BNP2TKI  memberikan fasilitas pemulangan gratis kepada seluruh korban musibah dari Bandara Soekarno Hatta hingga ke kampung halaman. Selain itu, BNP2TKI juga memberikan bantuan tanggap darurat kepada ahli waris masing-masing sebesar Rp 3,5 juta. 
Direktur Pelayanan Pengaduan BNP2TKI, R Wisantoro menyatakan, terkait hak-hak dan kewajiban ke 3 PMI tersebut akan diberikan secepatnya. "Untuk hak gaji, lembur, dan asuransi kematian di luar negeri akan diurus oleh KDEI Taipei," kata Wisantoro saat menerima 3 jenazah PMI ABK di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (10/10/2019).
Ia menambahkan, proses pelayanan pemulangan PMI ABK telah dilakukan dengan responsif dan cepat. "Proses pengurusan jenazah dari saat kejadian hingga tiba di Tanah Air sangat cepat. Tidak ada yang bisa merencanakan dan mengubah keadaan. Keluarga pun sudah menerima peristiwa ini," ucapnya
Sebagai informasi, Jembatan Lintas Pelabuhan Nanfang Ao di Yilan, Taiwan runtuh pada Selasa, 1 Oktober 2019 sekitar pukul 09.10 waktu Taiwan. Pada saat kejadian, terdapat 1 kapal tanker yang tengah melintas dan 3 kapal nelayan yang sedang bersandar di bawah jembatan yang turut tertimpa reruntuhan. Peristiwa ini menjatuhkan beberapa korban dan 7 di antaranya merupakan PMI ABK.
Informasi dari KDEI Taipei, selain 3 jenazah yang sudah dipulangkan, ada pula 4 orang PMI ABK yang terdampak runtuhnya jembatan. Sebanyak 2 orang PMI ABK, yakni Miswan dan Supandi mengalami luka ringan dan telah selesai menjalani perawatan, serta 2 orang PMI ABK lainnya, yakni Jaedi Bin Karmin dan Winanto mengalami cedera berat dan masih menjalani perawatan. 
Gunawan  perwakilan  keluarga korban  PMI ABK Wartono  asal Cirebon mengaku sudah iklhas  dengan musibah yang menimpa saudaranya ini. Ia mengucapkan terimakasih kepada BNP2TKI yang telah membantu dan memfasilitasi pemulangan jenazah Wartono  hingga ke Cirebon.
Hadir menerima 3 jenazah PMI ABK, antara lain Plt. Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan Aris Wahyudi, Direktur Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri Kementerian Ketenagakerjaan Eva Trisiana, Direktur Pelayanan Pengaduan BNP2TKI R. Wisantoro, Tim dari Subdit Pemulangan Direktorat Pemberdayaan, Kepala Subdirektorat Monitoring dan Evaluasi Jimin Naryono, Kepala Subdirektorat Kawasan Asia Pasifik dan Amerika Direktorat Mediasi dan Advokasi Melvin John Raffles, dan Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan BP3TKI Serang Bajongga Aprianto.***(Humas/MH/Jes/Fri)
Sumber: BNP2TKI