SARANA ADVOKASI & EDUKASI

"FIGHT TO SAVE PMI TAIWAN"

Hati-hati Penipuan Yang Mengatasnamakan Pejabat maupun Institusi BP2MI, Agar Selalu Waspada! ~

08 October 2019

Pelatihan Peningkatan Kapasitas PMI dan Keluarga Kerjasama BNP2TKI dengan Pegadaian di Kabupaten Banyuwangi


Banyuwangi, BNP2TKI (04/10) - - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan Loka Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (LP3TKI) Surabaya dan Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (P4TKI) Banyuwangi bekerjasama dengan PT Pegadaian yang diwakili oleh PT Pegadaian Cabang Jember menyelenggarakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Literasi Keuangan Bagi PMI Purna dan Keluarga. Pelatihan tersebut berlangsung pada hari Kamis, 03/10/2019 di Aula Gedung Pertemuan Desa Benculuk Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi yang diikuti oleh 50 (lima puluh) peserta Pekerja Migran Indonesia (PMI) Purna dan atau Keluarganya.
Kegiatan ini berbentuk pelatihan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan bagi para PMI Purna dan Keluarga sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan atas hasil yang didapat ketika bekerja di luar negeri dan juga pengenalan berbagai produk investasi utamanya tabungan emas dari PT Pegadaian. Pelatihan ini diisi oleh 4 (empat) narasumber yaitu Muhammad Iqbal dari P4TKI Banyuwangi, Yohanes Wulang dari Pegadaian Area Jember, Ummul Hidayah dari LP3TKI Surabaya, Istikadinna dari BNP2TKI dan terakhir dari pelaku usaha dari Yoko Batik Banyuwangi.
Acara dimulai dengan sambutan dari Bapak Sutrisno Kepala Desa Benculuk yang sangat menyambut baik pelatihan ini demi kesejahteraan pahlawan devisa sehingga mensejahterakan warga utamanya PMI dengan harapan kedepannya  tidak perlu kembali bekerja ke luar negeri lagi.
Pemateri pertama adalah Muhammad Iqbal yang merupakan Koordinator P4TKI Banyuwangi, beliau memaparkan mengenai literasi keuangan yang meliputi cara mengelola keuangan, merencanakan keuangan, menabung dan juga cara berinvestasi.
Kemudian dilanjutkan dengan pemateri dari Vice President PT Pegadain Area Jember, Bapak Yohanes Wulang yang mengenalkan berbagai produk dari Pegadaian terutama Tabungan Emas.
Dalam paparannya, emas merupakan produk investasi yang tahan banting terhadap inflasi. Selama dirinya bekerja di Pegadaian hanya 2 kali mengalami penurunan harga yaitu tahun 1998 dan 2003, Selebihnya adalah kenaikan yang melebihi inlflasi sehingga dapat berperan sebagai pelindung kekayaan.
Beliau  menambahkan bahwa untuk menabung emas sudah berbeda dengan jaman dulu yang harus berbentuk fisik yang memiliki banyak kelemahan, seperti mudah hilang dan juga merepotkan ketika harus mengumpulkan uang senilai 1 gram. Dengan tabungan emas pegadaian maka cukup dengan uang senilai 0,001 gram emas atau sekarang hanya Rp 7.000,00 dan tak perlu takut kehilangan karena nasabah tidak memegang fisik emas dan hanya memegang buku tabungannya saja.
Setelah itu, pada materi Kewirausahaan disampaikan oleh Trainer dari LP3TKI Surabaya Ummul Hidayah dan Istikadinna dari BNP2TKI, memberikan motivasi berwirausaha agar PMI Purna dapat mencoba untuk memulai usaha.
Pada sesi terakhir, pengusaha batik dari Yoko Batik mengenalkan kepada para peserta mengenai usaha batik tulis dan cara pembuatannya kepada peserta dimulai dari pengenalan bahan-bahan, dilanjutkan dengan cara membentuk pola, mewarnai, menjemur dan tak lupa strategi bisnis serta kendala-kendala yang dihadapi dalam menjalankan bisnis batik. Pada kesempatan itu Yoko Batik juga menawarkan kepada peserta pelatihan apabila tertarik untuk mendalami lebih lanjut maka Yoko Batik membuka diri untuk menjadi tempat praktek bagi peserta pelatihan.
Salah satu perwakilan peserta kegiatan ini, Rulis Diana, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi dirinya dan berharap kegiatan ini bisa sebagai langkah awal bagi teman-teman PMI Purna dan Keluarga agar dapat mengembangkan usahanya.
Banyuwangi adalah daerah dengan potensi PMI yang cukup tinggi sehingga kegiatan sejenis akan sangat bermanfaat bila dapat dilaksanakan sesering mungkin di Banyuwangi, ungkap Iqbal. ** (Humas / LP3TKI Surabaya)
Sumber : BNP2TKI