Minggu 25 Juni 2017, 12:34 WIB
Laporan Dari Taiwan (Bagian-5)
Nusron Wahid: Idul Fitri Momentum Mengembalikan Makna Jihad
Pasti Liberti Mappapa - detikNews
Sumber : https://news.detik.com
Taipei - Kepala Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja
Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid menyampaikan Idul Fitri merupakan
momentum melakukan refleksi dan evaluasi untuk mengembalikan makna jihad
yang sesungguhnya.
Akhir-akhir ini, kata Nusron, makna jihad telah diselewengkan kelompok tertentu dengan memerangi orang lain yang berbeda pendapat dan mengkafirkan orang lain, bahkan nekat melakukan bunuh diri yang justru menimbulkan kerusakan.
"Itu bukan jihad yang sesungguhnya," ujar Nusron mengingatkan saat memberikan khotbah Idul Fitri di depan sekitar 20 ribu orang Islam asal Indonesia yang memadati Taipei Travel Plaza, Minggu (25/6/2017) pagi waktu setempat.
Nusron menegaskan jihad yang sebenarnya adalah jihad sosial. Jihad ini lebih komprehensif karena yang dituju mengorbankan segala yang manusia miliki untuk mencapai keridoan dari Allah.
Sekaligus mendorong terciptanya sistem sosial yang bermartabat, berkeadilan, dan sejahtera serta bersendikan nilai agama dan ketaatan kepada Allah. "Jihad kita adalah perang melawan korupsi, penindasan, kesewenang-wenangan kekuasaan, dan perang melawan kemiskinan dan kesenjangan sosial," kata Nusron.
Sementara itu, bagi para pekerja Indonesia di Taiwan, kata Nusron, jihad bermakna bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meningkatkan kualitas ekonomi keluarga dan kualitas pendidikan anak-anak. "Sekaligus meningkatkan harkat dan derajat Indonesia di mata dunia," ujar politikus Partai Golkar itu.
Nusron juga mengingatkan kaum muslimin diajari saling mencintai dan melihat dirinya sebagaimana melihat orang lain. Terutama bagi sesama muslim yang merantau agar saling menjaga, saling mengingatkan, dan saling memberi jika ada yang kekurangan.
"Penting juga menjaga persatuan, sehingga tidak ada lagi kasus-kasus kekerasan dan narkoba yang terjadi pada kita dan saudara-saudara kita," ujar Nusron.
Akhir-akhir ini, kata Nusron, makna jihad telah diselewengkan kelompok tertentu dengan memerangi orang lain yang berbeda pendapat dan mengkafirkan orang lain, bahkan nekat melakukan bunuh diri yang justru menimbulkan kerusakan.
"Itu bukan jihad yang sesungguhnya," ujar Nusron mengingatkan saat memberikan khotbah Idul Fitri di depan sekitar 20 ribu orang Islam asal Indonesia yang memadati Taipei Travel Plaza, Minggu (25/6/2017) pagi waktu setempat.
Nusron menegaskan jihad yang sebenarnya adalah jihad sosial. Jihad ini lebih komprehensif karena yang dituju mengorbankan segala yang manusia miliki untuk mencapai keridoan dari Allah.
Kepala BNP2TKI menjadi khatib salat Id di Taipei, Taiwan. (Pasti Liberti/detikcom)
|
Sekaligus mendorong terciptanya sistem sosial yang bermartabat, berkeadilan, dan sejahtera serta bersendikan nilai agama dan ketaatan kepada Allah. "Jihad kita adalah perang melawan korupsi, penindasan, kesewenang-wenangan kekuasaan, dan perang melawan kemiskinan dan kesenjangan sosial," kata Nusron.
Sementara itu, bagi para pekerja Indonesia di Taiwan, kata Nusron, jihad bermakna bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meningkatkan kualitas ekonomi keluarga dan kualitas pendidikan anak-anak. "Sekaligus meningkatkan harkat dan derajat Indonesia di mata dunia," ujar politikus Partai Golkar itu.
Nusron juga mengingatkan kaum muslimin diajari saling mencintai dan melihat dirinya sebagaimana melihat orang lain. Terutama bagi sesama muslim yang merantau agar saling menjaga, saling mengingatkan, dan saling memberi jika ada yang kekurangan.
"Penting juga menjaga persatuan, sehingga tidak ada lagi kasus-kasus kekerasan dan narkoba yang terjadi pada kita dan saudara-saudara kita," ujar Nusron.