Direktur Sosialisasi dan Kelembagaan Penempatan, A. Gatot Hermawan menjelaskan bahwa dirinya tidak heran jika BP3TKI Jakarta mampu membuat inovasi semacam ini. “Saya pribadi tidak kaget dan heran karena BP3TKI Jakarta sudah beberapa kali membuat inovasi khususnya bagi PMI Purna. Sebelumnya juga ada inovasi Bengkel PMI, jadi bias dibilang saya cukup bangga pernah menjadi bagian di BP3TKI Jakarta”, paparnya.
Serupa dengan Gatot, Direktur Pemberdayaan Rohyati Sarosa berharap inovasi ini bukan hanya sebuah proyek perubahan namun bisa bermanfaat bagi PMI Purna. “Saya harap inovasi ini bisa dikembangkan dan bermanfaat bagi banyak orang khusunya PMI Purna”, ujarnya.
Kepala BP3TKI Jakarta, Mucharom Ashadi mengungkapkan makna dari Warung PMI Purna ini. “Warung PMI Purna ini merupakan sebuah inovasi yang dapat membantu PMI Purna untuk menampilkan produknya sehingga bisa dikenal masyarakat luas, dapat pula menjadi wadah konsultasi untuk meningkatkan kualitas produknya, dan yang terpenting Warung PMI Purna ini menjadi salah satu bukti bahwa negara hadir untuk membantu permasalahan PMI Purna khususnya di bidang pemasaran”, jelasnya.
Warung PMI Purna merupakan sebuah inovasi yang bermula dari proyek perubahan dari Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan BP3TKI Jakarta terdahulu dan kini menjabat Kepala Seksi Pelaksanaan Sosialisasi BNP2TKI, Jupriyadi. Beragam produk PMI Purna mulai dari makanan hingga kerajinan ditampilkan dalam Warung PMI Purna BP3TKI Jakarta.
Jupriyadi menjelaskan bahwa dirinya menggagas proyek tersebut berdasarkan cerita dari PMI Purna. “Banyak PMI Purna yang berkeluhkesah mengenai pemasaran, maka setelah berkonsultasi akhirnya terciptalah gagasan membentuk Warung PMI Purna”, pungkas pria yang akrab disapa Adi ini.
Siti Nurul Dinia, PMI Purna produsen sambal cakalang mengungkapkan dirinya mengapresiasi peresmian Warung PMI Purna. “Saya cukup senang bisa bergabung dan produknya ditampilkan di sini” ungkap PMI asal Pondok Gede Jakarta Timur ini.
Sumber : BNP2TKI