SARANA ADVOKASI & EDUKASI

"FIGHT TO SAVE PMI TAIWAN"

Hati-hati Penipuan Yang Mengatasnamakan Pejabat maupun Institusi BP2MI, Agar Selalu Waspada! ~

06 October 2018

Kisah PMI Inspiratif, Mendapatkan Literature Awards for Migrant di Taiwan


 
Sumber : Dokumentasi Loso Abdi
Taipei, SP (04/10/18) -- Seorang Mantan PMI Loso Abdi terpilih sebagai juara pertama dalam Literature Awards for Migrants 2018, sebagai ajang penghargaan dunia sastra tahunan yang digelar untuk kelima kalinya di Taiwan. Kali ini Losso Abdi unggul dengan karya cerpennya  "Tentang Cinta." Loso yang sebelumnya pernah memenangkan hadiah tersebut pada tahun 2016 dengan judul “Nyanyian Ombak”, yang berisi kisah pedih seorang nelayan Indonesia yang bekerja di kapal Taiwan. Sekembalinya ke Indonesia tahun lalu, Loso terus berkarya dengan menulis kisah inspiratif tentang pekerja migran di Taiwan.
Ia sangat berterima kasih bahwa Taiwan bersedia mendengar suara hati pekerja migran. Cuplikan karya tulisnya dapat dilihat disini http://tlam.sea.taipei/?p=3103 dan http://tlam.sea.taipei/?p=952
Disusul dua penulis Indonesia lainnya juga berhasil mengharumkan dunia sastra Taiwan dengan memenangkan penghargaan tahunan yang berlangsung kelima kalinya.

Tahun ini ada 553 penulis yang mengirimkan tulisan pada pihak penyelenggara. "Kami berterima kasih kepada seluruh peserta kompetisi. Tulisan para penulis memperkaya sastra di Taiwan dan sangat berkesan," ujar Kepala Museum Literatur Nasional Taiwan Hsiao Shu-chen, dilansir dari Focus Taiwan, Minggu (30/09/2018).

Peserta di antaranya berasal dari Indonesia, Vietnam, Thailand, serta pekerja migran yang tinggal di Hong Kong, Makau, Taiwan, Singapura, dan Malaysia. Loso Abdi asal Indonesia ini memenangkan hadiah utama Teen Choice Award dengan judul cerpen 'Tentang Cinta'. Ceritanya menggambarkan ketulisan cinta yang diberikan seorang pengasuh migran kepada seorang anak Taiwan penyandang disabilitas.
“Terima kasih kesempatan ini, semoga apa yang saya tulis bisa menjadi/membawa manfaat untuk kehidupan migran agar lebih baik”, tulisnya di akun Facebooknya
Kepada PMI yang sedang bekerja di luar negeri Laso berpesan agar bisa menggunakan waktu dan kesempatan dengan sebaik mungkin.
“Kesempatan bekerja di luar negri terbatas, selagi masih ada kesempatan, agar dimanfaatkan untuk mencari bekal yang bisa menopang kehidupan setelah purna PMI, berlakulah dengan baik dan sesuai aturan di negara penempatan”, pesannya ketika dikonfirmasi melalui messenger.
Selain itu, Yuli Riswati dengan judul cerpen 'Luka itu Masih Ada di Tubuhku' dan Pratiwi Wulansari 'Orang-orang Penampungan' terpilih di posisi ketiga.

Keduanya bekerja di Hong Kong dan menangani persoalan migran. Selain penulis asal Indonesia, ada juga buruh migran asal Filipina yang memenangkan penghargaan.
Kompetisi menulis sering diadakan di Taiwan yang diselenggarakan oleh Disnaker Taiwan (Bureau Labor Office). PMI kerap memenangkan atau masuk nominasi dalam kompetisi karya sastra maupun kompetisi lainnya. Sebagai informasi bahwa sampai dengan saat ini (Update Agustus 2018) total PMI yang bekerja di Taiwan sebesar 262,277 orang, atau sebesar 38 % jumlahnya dari seluruh Pekerja Migran Asing yang bekerja di Taiwan.

Juga diberitakan di : BNP2TKI