SARANA ADVOKASI & EDUKASI

"FIGHT TO SAVE PMI TAIWAN"

Hati-hati Penipuan Yang Mengatasnamakan Pejabat maupun Institusi BP2MI, Agar Selalu Waspada! ~

04 May 2017

KDEI di Taipei hadir dalam Employment Busines Meeting BNP2TKI



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEickFpHqhhQwv1t4WkVfAlDcC-rQPgbGSb0qki57vXvTxHYvbV69CFi79b96kT_xeKiTkuBghIX3NMNDm_MDGNCUxvwchm2z7XSpRQ8eDqOkUXBaATIaUkJVou63og6KlH-pqBgG7g07i6Z/s320/construction.jpg
Denpasar, KDEI (27/04/2017), KDEI di Taipei hadir dalam Employment Busines Meeting (EBM) ke sembilan yang diselenggarakan oleh Deputi Bidang Kerjasama Luar Negeri dan Promosi, BNP2TKI. Kegiatan tersebut dilaksanakan di di Ruang Kharisma Ballroom Discovery Kartika Hotel Denpasar, Bali.
 
Deputi KLN dan Promosi, Elia Rosalina Sunityo dalam sambutannya menyampaikan bahwa salah satu dari kegiatan yang menjadi prioritas BNP2TKI di tahun 2017 ini adalah perluasan penempatan TKI formal (terampil) ke berbagai negara tujuan penempatan. Terkait dengan prioritas penempatan TKI formal itu, salah satu cara yang ditempuh adalah memperkuat cakupan pasar kerja luar negeri melalui kerjasama berbagai skema penempatan TKI serta peningkatan fungsi Labour Market Inteligence di Perwakilan Republik Indonesia.
EBM ini bertujuan untuk mendapatkan informasi terkini tentang kesempatan kerja serta pasar kerja bagi tenaga kerja Indonesia di negara-negara kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah serta Eropa. Juga mendapatkan komitmen penempatan TKI sektor formal baik skema G to G, G to P maupun P to P dari potential employer, employment agencies dan stakeholder lainnya. Serta sharing  informasi mengenai kualifikasi, kompetensi dan sertifikasi Tenaga Kerja Indonesia berbagai sektor unggulan dan permintaan tenaga kerja di pasar kerja luar negeri.

Prioritas penempatan TKI formal terampil ini merupakan arah kebijakan Pemerintah khususnya dalam perluasan kesempatan kerja luar negeri di bidang penempatan dan perlindungan TKI ke luar negeri adalah, peningkatan TKI formal (terampil), profesional, dan mandiri.
Perwakilan yang turut hadir dalam kegiatan ini dari jajaran pemerintahan Kerajaan Arab Saudi Deputy Minister of International Labor Affair, Ziyad Al Saigh, dan 9 (Sembilan) Perwakilan RI di luar negeri yaitu KBRI Doha, KBRI Riyadh, KBRI Muscat, KBRI Bandar Seri Begawan, KBRI Singapura, KJRI Istanbul Turki, KJRI Osaka Jepang, KJRI Penang, KDEI di Taipei, serta beberapa Employer dari bermacam-macam perusahaan yang membawa info demand langsung untuk formal sektor, serta 70 PPTKIS yang akan menindaklanjuti info demand yang didapat dalam rapat EBM ini.

Sementara itu Sekretaris Utama BNP2TKI Hermono menambahkan EBM ini merupakan upaya promosi yang sangat strategis. EBM ini dilakukan sebagai kegiatan yang memfasilitasi pertemuan calon pengguna jasa (users) dengan sumber supply di dalam negeri.

Siswadi, Wakil Kepala KDEI di Taipei dalam paparannya menyampaikan beberapa hal yang menjadi informasi dan peluang sekaligus tantangan dalam penempatan dan perlindungan TKI di Taiwan antara lain terkait lowongan kerja profesional (white collar) yang dapat diisi oleh tenaga kerja profesional dari Indonesia, adanya revisi Peraturan baru Taiwan yang pro terhadap TKA antara lain perpanjangan kontrak tanpa pulang, cuti dengan gaji tetap dibayar, maupun peraturan perlindungan terhadap ABK (act distant water). Selain itu sejalan dengan kebijakan baru tentang New South Bound Policy, pihak Taiwan mencoba melakukan investasi ke Indonesia yang secara langsung membutuhkan tenaga kerja. Salah satu skema penempatan yang perlu dilakukan penjajakan adalah Taiwan telah memberlakukan Direct Hiring (perekrutan langsung TKA tanpa  mekanisme agensi/PT), saat ini beberapa sending countries telah mencoba skema tersebut.
Beliau juga menegaskan bahwa salah satu kendala saat ini terkait dengan penempatan TKI di Taiwan adalah masalah pembebanan biaya (overcharging) yang memberatkan TKI, tentunya hal ini perlu pembenahan yang serius.

Di akhir penyampaiannya beliau juga menyampaikan bahwa saat ini Taiwan sedang menggodok RUU baru yakni “Act for the Recruitment and Employment of Foreign Profesional Tallent” tentang kebijakan untuk menarik lebih banyak pekerja professional, diutamakan dari alumni perguruan tinggi.
Turut hadir dalam even tahunan tersebut yakni Devriel Sogia Raflis selaku Kepala Bidang Tenaga Kerja, Farid Ma’ruf, dan Analis Bidang Tenaga Kerja.
Sampai pada penutupan acara ini, diperoleh ribuan job indikasi yang selanjutnya dapat difollow up oleh BNP2TKI untuk dapat ditindaklanjuti menjadi job ril dan diharapkan terjadi matching antara supply dan demand sehingga dapat berlanjut pada proses penempatan TKI ke luar negeri sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Dokumentasi :




Sumber : Website KDEI di Taipei