SARANA ADVOKASI & EDUKASI

"FIGHT TO SAVE PMI TAIWAN"

Hati-hati Penipuan Yang Mengatasnamakan Pejabat maupun Institusi BP2MI, Agar Selalu Waspada! ~

01 July 2017

Tiga Pesan Kepala BNP2TKI Dalam Sholat Idul Fitri Bersama 20 Ribu TKI di Taipei


Taipei, BNP2TKI (29/06/17) - Pekan lalu sekitar 20 ribu umat Islam di wilayah Taipei dan sekitarnya menunaikan ibadah Sholat Idul Fitri 1438 H bertempat di Taipei Travel Plaza (±200 meter dari Taipei Main Station). Puluhan ribu jamaah berasal dari berbagai penjuru daerah di Taiwan mendatangi lokasi pelaksanaan Sholat Idul Fitri tersebut sejak pagi hari (pukul 05.00). 

Dalam Sholat Idul Fitri akbar perdana di Taipei ini, Kepala Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Nusron Wahid bertindak sebagai khatib, dengan Gus Miftah sebagai imam. Membludaknya jamaah yang datang, memenuhi semua area yang telah disiapkan oleh panitia sehingga pelaksanaan Sholat dilakukan dalam tiga sesi. 

Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Robert J Bintaryo menyampaikan bahwa Sholat Idul Fitri di Taipei Travel Plaza yang bisa menampung ribuan orang ini merupakan kali pertama di Taiwan. Ia juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Taipei berperan penting dalam penyelenggaraan Sholat Idul Fitri ini dengan memberikan sejumlah fasilitas termasuk tempat penyelenggaraan serta penyampaian informasi pelaksanaan sholat melalui sejumlah media. 

Penyelenggaraan Sholat Idul Fitri 1438 H terbilang sukses dan istimewa, selain dihadiri oleh puluhan ribu jamaah dalam kesempatan tersebut juga dihadiri oleh Kepala BNP2TKI yang didaulat sebagai Khotib. 

Melalui khutbahnya, Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid mengajak jamaah untuk tetap meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT dimanapun berada. Beliau menyampaikan tiga pesan sebagai tiga pembelajaran yang diperoleh selama menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan. 

Pesan Pertama, Pesan Moral. Artinya kita harus selalu mawas diri pada musuh terbesar umat Islam, yakni hawa nafsu sebagai musuh yang tidak pernah berdamai. “Dengan puasa, selain terlatih untuk menahan lapar dan dahaga juga melatih berpuasa terhadap kesewenang-wenangan serta perbuatan yang tidak memiliki impact dari perbaikan pribadi dan sosial kemasyarakatan,” ujarnya. 

Pesan Kedua, Pesan Sosial. Umat muslim mengeluarkan zakat fitrah terutama kepada fakir miskin, dengan demikian maka terjalin tali silaturahmi serta semangat untuk berbagi. Nusron Wahid mengingatkan kepada sesama muslim yang merantau agar saling menjaga, saling mengingatkan, saling melengkapi, dan saling memberi jika ada yang kekurangan. “Penting menjaga persatuan, sehingga tidak ada lagi kasus-kasus kekerasan dan narkoba yang terjadi pada kita dan saudara-saudara kita," tambahnya. 

Pesan Ketiga, Pesan Jihad. Bahwa Ramadhan membawa pesan jihad. Jihad yang dimaksud disini, bukan jihad dalam pengertian yang sempit, bukan jihad memerangi orang, mengganggu umat manusia yang lain, tegasnya. Nusron menegaskan bahwa jihad yang sebenarnya adalah jihad dalam arti luas. Jihad ini lebih komprehensif karena yang dituju mengorbankan segala yang manusia miliki untuk mencapai keridoan dari Allah. 

"Jihad yang paling besar adalah jihad melawan korupsi, melawan hawa nafsu, menjaga persatuan dan kesatuan, menyelamatkan keluarga/umat manusia dari kesenjangan sosial, kemiskinan, pengangguran, itulah jihad sesungguhnya" ujarnya. 

Jihad saat ini adalah bukan jihad mengangkat senjata akan tetapi jihad mengendalikan diri sekaligus mendorong terciptanya sistem sosial yang bermartabat, berkeadilan, dan sejahtera serta bersendikan nilai agama dan ketaatan kepada Allah. 

Bagi para pekerja Indonesia di Taiwan, beliau menjelaskan bahwa jihad bermakna bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meningkatkan kualitas ekonomi keluarga dan kualitas pendidikan anak-anak. "Sekaligus meningkatkan harkat dan derajat Indonesia di mata dunia," ujar Kepala BNP2TKI. 

Dirinya menambahkan bahwa hijrah TKI dari Indonesia ke Taiwan dengan meninggalkan keluarga, sanak saudara, tetangga dan komunitas, sama sebagaimana hijrahnya sahabat di Zaman Rasulillah semata-mata untuk mendapatkan keridhoan Allah. 

“Jika apa yang kita lakukan disini semata-mata untuk ibadah, untuk bekerja, untuk membantu keluarga dalam rangka memperoleh Ridho Allah SWT. Hijrah kita ke sini jangan dimaknai hanya untuk mencari harta, mencari kesenangan atau berfoya-foya tapi dalam rangka untuk jihad melanjutkan masa depan keluarga dan nantinya meninggalkan masa depan keluarga/generasi yang jauh lebih baik dan lebih kuat,” terangnya. 

Diakhir khutbahnya beliau mengajak untuk bersama-sama memikul tanggung jawab untuk merealisasikan tiga pesan tersebut karena puasa ramadhan adalah sarana diklat, puasa bukan tujuan, ramadhan bukan tujuan, ramadhan adalah wasilah, adalah jalan untuk mencapai jalan kita sehari-hari. Jangan sampai apa yang kita lakukan selama bulan ramadhan berlalu begitu saja, tapi harus implementasikan pada hari-hari di luar bulan suci ramadhan. 

Selain di Taipei, Sholat Idul Fitri juga dilakukan hampir pada beberapa titik di Taiwan antara lain di Keelung, Yilan, Taichung, Penghu, Tainan, Kaohsiung dan beberapa lokasi lainnya. 

Rangkaian pelaksanaan Sholat Idul Fitri ini terselenggara atas kerjasama dari berbagai pihak yakni KDEI di Taipei, Walikota Taipei, Kementerian Tenaga Kerja, Dinas Tenaga Kerja, Kepolisian dan Walikota di seluruh Taiwan, serta organisasi keagamaan yakni Pengurus Cabang Istimewa (PCI) Nahdlatul Ulama Taiwan (PCINU), PCI Muhammadiyah (PCIM), Majelis Ta'lim Yasin Taipei (MTYT) serta dukungan organisasi TKI lainnya. 

Pelaksanaan Sholat Idul Fitri 1438 H bersama TKI tersebut merupakan salah satu rangkaian agenda kegiatan Kepala BNP2TKI dalam kunjungan kerja ke Taiwan pekan lalu. Dalam acara tersebut Kepala BNP2TKI didampingi oleh Deputi Perlindungan, Teguh Hendro Cahyono, Kepala KDEI di Taipei, Robert J Bintaryo, Perwakilan BNP2TKI di Taiwan, Farid Ma’ruf dan Kadir beserta homestaff KDEI di Taipei ***

Sumber : BNP2TKI