SARANA ADVOKASI & EDUKASI

"FIGHT TO SAVE PMI TAIWAN"

Hati-hati Penipuan Yang Mengatasnamakan Pejabat maupun Institusi BP2MI, Agar Selalu Waspada! ~

14 October 2017

BNP2TKI Dapat Order Perawat dan Hospitality ke Australia dan Taiwan Pada TEI 2017


Jakarta, BNP2TKI (11/10/2017) -- Disela-sela Trade Expo Indonesia yang ke-32 tahun 2017, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mendapatkan order tenaga kerja perawat dan hospitality dari buyers Australia dan Taiwan. Demikian disampaikan Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid, kepada pers pada pembukaan TEI 2017 di ICE Tangerang, Provinsi Banten.

Lebih lanjut, Nusron Wahid juga menyampaikan bahwa daya saing Tenaga Kerja Indonesia adalah tergolong sebagai yang terbaik ke-3 di dunia. Salah satu instrumen yang menonjol dari daya saing TKI tersebut, bahwa TKI yang paling dicari oleh negara-negara pengguna yang membutuhkan tenaga kerja asing. Hal tersebut dikemukakan Nusron Wahid pada saat membuka acara Workshop Peluang dan Tantangan Ketersediaan Lapangan Pekerjaan Bagi Tenaga Kerja di Australia yang diselenggarakan BNP2TKI dengan para Buyers di hari pertama Trade Expo Indonesia yang ke 32 di ICE, Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten (11/10/2017).

Pada TEI ke-32 yang dibuka secara resmi oleh Presiden Jokowi tersebut, Kepala BNP2TKI juga memastikan ditandatanganinya MoU penempatan TKI Perawat di Taiwan melalui skema G to P antara BNP2TKI dengan Lifecare and Professional Development Association, Taiwan; dan PT. Sukamulya Mitra Mandiri, dengan Alliance Abroad Group (AAG) Pty Ltd, Australia tentang Bringing non-Australian citizens to Australia to participate in a working Holiday Visa offered by AAG. Dalam penandatanganan ke dua dokumen tersebut, ikut menyaksikan Dubes RI untuk Australia, Deputi Kerjasama Luar Negeri dan Promosi BNP2TKI, dan Dirjen PEN Kemendag RI.

Menurut Nusron Wahid, permasalahan utama yang dihadapi calon TKI untuk bekerja ke luar negeri adalah persoalan bahasa yang memerlukan upaya peningkatan kemampuan bahasa negara tujuan terutama Bahasa Inggris. Dengan demikian, para calon TKI bisa bekerja di Australia, misalnya, mengingat gaji yang didapatkan disana cukup besar dan cukup sejahtera. Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Australia, Y. Kristiarto S. Legowo, menyampaikan bahwa Australia sesungguhnya menyediakan banyak lowongan pekerjaan dan membutuhkan banyak Tenaga Kerja Indonesia.

Bidang pekerjaan yang terbuka antara lain konstruksi, teknisi listrik, tukang las, tenaga kesehatan (perawat dan dokter), hospitality, dan Chef. “Pekerja-pekerja kita yang ada di luar negeri sangat diminati dan disukai negara luar. Saking banyak peminatnya, bahkan Indonesia dinobati termasuk sebagai negara ke-3 terbaik tingkat dunia. Sehingga di negara-negara seperti kawasan Timur Tengah, Eropa dan Australia banyak membutuhkan tenaga kerja dari Indonesia.

Warga Indonesia ini terkenal ramah dan ulet dalam bekerja makanya disukai”, ungkap Nusron. Saat ini, BNP2TKI terus mengadakan pelatihan-pelatihan bagi calon tenaga kerja Indonesia yang hendak berangkat ke luar negeri. Upaya ini dilakukan supaya calon tenaga kerja yang akan berangkat ke luar negeri sungguh berkompeten dalam bidang sesuai minat masing-masing.

Sementara itu, Kabag Humas BNP2TKI, Servulus Bobo Riti menyampaikan bahwa partisipasi BNP2TKI dalam rangka TEI tahun 2017 adalah yang ke-10 sejak tahun 2007. Fokus utama BNP2TKI adalah sektor jasa ketenagakerjaan yang memfasilitasi promosi potensi tenaga kerja sekaligus mempertemukan buyers atau agensi dengan PPTKIS. (Humas) 

Sumber : BNP2TKI