Yonghe, (12/10/17) Penulis hadir dalam
acara silaturahmi yang digagas oleh salah satu organisasi TKI dari Blitar yakni
Putra Putri Sang Fajar atau yang dikenal dengan PPSF.
Acara ini mengusung tema “1000
orang tua bisa bermimpi, satu pemuda bisa merubah dunia", dengan salam
kekompoakan yakni "Salam ABCD (Anak Blitar Cinta Damai)" sudah mulai
memadati lokasi acara di salah satu gedung pertemuan di kawasan Yonghe, sejak
pukul 10.00 pagi.
Acara reunian Big Family PPSF ini diawali dengan
pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dilantunkan oleh TKI.
Bapak Farid Ma’ruf selaku Analis
Bidang Tenaga Kerja menyampaikan himbauan dan informasi seputar ketenagakerjaan
serta peranan organisasi dalam berkontribusi membantu upaya perlindungan
WNI/TKI di Taiwan. Dicontohkannya bahwa hendaknya TKI bisa mengendalikan diri
dari konsumsi miras secara tidak bertanggung jawab. Efek dari mengkonsumsi
miras bisa merugikan TKI sendiri. Hal tersebut perlu dihimbau karena maraknya pengaduan
masuk tentang banyaknya rekan-rekan TKI yang tersandera kasus yang berawal dari
minuman keras, misalnya sanksi denda, kurungan bahkan deportasi.
Dalam acara tersebut juga dibuka
sesi diskusi yang dipandu langsung oleh Kadir, Asisten Senior Bidang
Ketenagakerjaan. Umumnya pertanyaan seputar kebijakan perpanjangan tanpa pulang
yang masih ada kendala di pembebanan biaya tambahan. Menyikapi hal tersebut,
disampaikan hendaknya TKI berani menyampaikan pengaduan ke KDEI Taipei disertai
bukti yang valid. Untuk menegaskan dan mengingatkan kembali kepada agensi, KDEI
Taipei juga akan mengumumkan secara resmi tentang biaya perpanjangan kontrak
tanpa pulang untuk transparansi dan untuk mencegah pungutan di luar ketentuan.
Sedangkan pertanyaan lainnya adalah seputar klaim asuransi, mekanisme pelaporan
bila ada masalah serta cara mendapatkan informasi ketenagakerjaan.
Melalui acara ini diharapkan
terbangunnya kebersamaan dan solidaritas dari anggota organisasi tersebut guna
menjalin kekompakan, persatuan dan kesatuan di Taiwan, sehingga tujuan utama
bekerja di Taiwan dapat tercapai serta menghindari pertikaian yang mencoreng
nama baik Indonesia di Taiwan.
Terkait pengaduan dan info
seputar ketenagakerjaan diharapkan dapat mengakses chanel pengaduan yang ada
melalui media sosial maupun kontak person bidang ketenagakerjaan yang telah
dipublikasikan oleh KDEI di Taipei.
Acara ini dihadiri ratusan
anggota PPSF yang datang dari seluruh penjuru Taiwan, berlangsung dengan sukses
sampai dengan selesai menjelang sore hari.