Source : google image
Dalam kunjungan tersebut turut mendampingi adalah Direktur Pemberdayaan Royati Sarosa, Kepala BP3TKI Yogyakarta AB Rokhman, Kepala BP3TKI Semarang Suparjo, Kepala BP3TKI Lampung Mangiring Hasoloan Sinaga, Perwakilan dari BP3TKI Bandung, BP3TKI Serang dan BP3TKI Mataram.
Teguh menyebutkan salah satu tanggung jawab Pemerintah dalam rangka memberdayakan TKI purna adalah mengoptimalkan potensi maupun modal yang mereka peroleh dari bekerja di luar negeri, untuk menumbuhkan ekonomi keluarganya dan kemajuan perekonomian desanya.
Di Kabupaten Pati khususnya di Dusun Jongso, Desa Wotan, Kecamatan Sukolilo menunjukan dengan motivasi yang kuat dan ditambah dengan fasilitasi dari Pemerintah dan berbagai pihak, membuat program pemberdayaan peternakan ini berhasil. “Belajar dari pengalaman TKI Purna dusun Jongso ini bahwa keberhasilan tidak didapat dari fasilitas Pemerintah tapi kesungguhan para TKI itu sendiri,” Ujar Teguh.
Teguh juga mengatakan hasil Paguyuban TKI Purna Bejo grup yang mewujudkan pemberdayaan secara produktif ini akan menjadi percontohan untuk dikembangkan di daerah-daerah lainnya.
Saat ini BNP2TKI memprogramkan 5000 pemberdayaan TKI Purna yang diupayakan untuk diberikan pelatihan dan paling tidak ada sekitar 40% berhasil dan melahirkan wirausahawan baru yang dapat mengembangkan hasilnya, ungkap Teguh.
Tahun ini BNP2TKI mengharapkan pelatihan 40% bagi TKI Purna Korea Selatan dan 60% lagi bagi TKI Purna Lainnya.**** (Humas)
Link asli Website BNP2TKI