Namun, menurut Hermono, terlepas dari perbaikan yang telah dicapai tersebut, kita tidak bisa diam ditempat saja. Dalam 1 tahun ini masih ada yang perlu diperbaiki diantaranya, Dalam pelaksanaan tugas sehari hari masih bisnis as usual sementara birokrasi dituntut harus bisa lebih cepat dan efisien.
"Untuk itu di 2016 BNP2TKI sudah melakukan Manajemen Kepegawaian dimana telah dilaksanakan Reformasi sektor SDM dengan menempatkan orang yang pas pada tempatnya dengan cara mutasi ataupun promosi. " ujarnya.
Ditambahkannya bahwa proses Staffing ini tetap jalan sampai berusaha benar-benar ideal. Sejumlah program dan kegiatan seperti berbagai macam bentuk pendidikan dan pelatihan telah dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas SDM.
"Semoga dari upaya tersebut akan menghasilkan mesin birokrasi yang akan bekerja lebih baik" ujarnya saat sambutan dan membuka acara rakernis BNP2TKI di H. Harris Sentul, Bogor.
Sestama mengharapkan bermunculnya orang-orang di masing-masing unit yg bisa menjadi pelopor perubahan. Butuh orang yang inovatif dan yang bisa memunculkan ide-ide baru. Hal ini yang didorong di 2017 supaya bisa direplikasi dan diterapkan di tiap unit di lingkungan BNP2TKI.
Untuk mempercepat reformasi birokrasi maka perlu penataan kelembagaan, kita perlu masukan dari teman teman, unit-unit mana saja yang perlu dibenahi dan diperkuat. Namun perlu juga diingat bahwa hal ini bersamaan dengan revisi UU No. 39 tahun 2004.
Harapnnya kedepan dari revisi UU tersebut adalah BNP2TKI menjadi lembaga yang one stop service, integrated, yang mampu melayani semua hal tentang per-TKI an, yang didalamnya terdiri dari berbagai macam lembaga yang erat kaitannya dengan TKI.
“Di 2017 mudah-mudahan mesin birokrasi dapat menopang program-program yang akan dilaksanakan di 2017 dan kedepannya 2018. Harapannya adalah apa yang menjadi program prioritas BNP2TKI dapat selesai dimatangkan dalam rapat rakernis ini, sehingga dalam rakernis ini ada Plan of Action yang langsung dapat diimplementasikan oleh teman-teman didaerah." ungkap Hermono.