Jumat (21/4) Indosuara
melakukan wawancara dengan mengunjungi perwakilan BNP2TKI di KDEI pada hari
Jumat lalu. Diterima oleh Farid Maruf, Analis Ketenagakerjaan KDEI dan
asistennya, Kadir. Dalam wawancara kami, Farid menyatakan bahwa rekan-rekan TKI
di Taiwan hendaknya berhati-hati terhadap rayuan dari pemilik LINE “Pengaduan
TKI” yang menawarkan bisa mencarikan job kerja dan perpindahan majikan di
Taiwan. Sebelumnya, LINE tersebut seolah berkedok sebagai LINE resmi yang
dimiliki BNP2TKI.
Melalui LINE tersebut, TKI
ditawarkan beragam biaya untuk perpindahan majikan dan pencarian job kerja di
Taiwan. Biaya yang ditawarkan pun beragam dari NT$ 15,000 hingga NT$ 30,000.
Farid menjelaskan bahwa TKI harus pintar tak boleh mudah tertipu dengan
penipuan ini.
“Semua tawaran job kerja
selama di Taiwan dan proses perpindahan majikan secara resmi itu sebenarnya
tidak memerlukan biaya tambahan,” ujarnya. Modus penipuan tersebut biasanya
meminta nomor paspor TKI. Dari nomor paspor tersebut, si pelaku memang bisa
menyelidiki keberadaan TKI pernah bekerja di mana. Hal tersebut memang bisa
dicek di website BNP2TKI gunanya untuk keluarga TKI agar bisa memantau keberadaan
keluarganya.
“Sebenarnya caranya mudah
untuk mendeteksi penipuan seperti ini. Jika si pelaku meminta bayaran sejumlah
uang, berarti itu adalah penipuan.” Tambah Farid menjelaskan.
Jika TKI ingin pindah majikan
dan mencari job di Taiwan, harusnya meminta kepada agensi, bukan terbujuk
rayuan penipu seperti yang ada di LINE “Pengaduan TKI”. Prosesnya, jika TKI
ingin pindah majikan, maka akan dibuatkan kontrak pemutusan kerja dengan
majikan lama, kemudian memasukkan nama TKI ke bursa kerja resmi Depnaker yang
ada di setiap county atau kota di Taiwan.
Farid juga menjelaskan mengapa
TKI mudah tertipu penawaran job, dikarenakan mereka merasa kurang puas dengan
jobnya saat ini.
“Memang, di Taiwan saat ini
masih ditawarkan job-job yang berkutat pada keadaan yang kotor, berat dan
sulit. Jadi yang membuat TKI mudah berpaling ingin pindah job karena tergiur
dengan iming-iming gaji lebih besar dan pekerjaan lebih mudah. Biasanya yang
mudah tertipu adalah TKI yang baru datang,” tambah Farid menjelaskan.
Selain memberitahukan
bagaimana cara mengenali penipuan penawaran joib, Farid juga sempat
memberitahukan informasi terbaru yang didapat dari Depnaker Taiwan bahwa TKI
Informal seperti care taker penjaga orang tua kini bisa pindah pekerjaan
menjadi TKI formal bekerja di pabrik tanpa perlu pulang ke Indonesia. Namun
yang patut diperhatikan adalah TKI tersebut haruslah ada pabrik atau majikan
yang siap mempekerjakannya. Jika TKI tersebut ingin pindah majikan atau pindah
ke pabrik, tetapi hingga batas waktu tunggu dari Depnaker telah habis dan TKI
tersebut belum mendapatkan majikan baru atau pabrik untuk bekerja, maka harus
pulang ke Indonesia.
Sumber : Indosuara
CEK JUGA POSTINGAN SEBELUMNYA Waspada Penipuan