Berpose Bersama Setelah Pembagian Sertifikat Pelatihan |
Pelatihan ini diawali pada tanggal 29 Oktober 2018 lalu dengan pelatihan
keterampilan memasak Steak Ayam Goreng (Ji Pai) ala Taiwan dan Korea
dilanjutkan dengan Pelatihan Tata Cara Ekspor dan Memulai Bisnis Waralaba serta
diakhiri dengan Manajemen Wirausaha Steak Ayam Goreng (Ji Pai) sekaligus
penutupan (25/11/18).
Pada sesi terakhir ini diawali dengan sambutan Bapak
Farid, selaku Analis Bidang Ketenagakerjaan KDEI Taipei dijelaskan bahwa tujuan
utama pelaksanaan exit program ini adalah guna membekali PMI dengan
program-program yang bermanfaat dan bisa digunakan ketika meninggalkan Taiwan
kelak.
Pelatihan sesi terakhir ini berlangsung santai, padat
dengan ilmu serta sesekali diselingi diskusi interaktif dan feedback. Para
instruktur yang juga pelaku bisnis di bidang makanan di Taiwan dalam paparannya
turut memotivasi dan membangkitkan semangat para peserta untuk memulai
berwirausaha. Dijelaskannya bahwa untuk bisa menjadi seorang pelaku wirausaha
pemula, diperlukan keberanian untuk memulai dan jangan takut gagal.
“Setiap manusia harus harus mempunyai mimpi untuk bisa
sukses”, tegas salah satu instruktur.
Selain itu dalam memulai usaha diperlukan tekad yang
kuat serta perlunya perencanaan usaha yang matang, perlu menyusun business plan (perencanaan usaha) menyangkut
perhitungan prospek bisnis, survey, kapan waktu tepat untuk memulai, calon
pelanggan, mengetahui kompetitor, strategi marketing (penggunaan media
online/offline, teknis menggaet pelanggan serta teknik-teknik lainnya.
Program
pelatihan ini diikuti 74 peserta yang merupakan PMI dari berbagai wilayah di
Taiwan. Ke-74 PMI tersebut terbagi dalam 3 (tiga) kelompok pelatihan masing-masing
kelompok pertama sebanyak 24 orang serta kelompok kedua dan ketiga
masing-masing 25 orang. Pelatihan keterampilan ini berlangsung selama tiga sesi
yang dipandu langsung oleh instruktur, professional dan praktisi yang
berpengalaman di bidangnya
Pelaksanaan
pelatihan dalam Exit Program ini diharapkan dapat meningkatkan keahlian khusus PMI,
sehingga dapat berwirausaha atau mengisi kesempatan lapangan kerja ketika
kembali ke Indonesia. Banyak manfaat dengan program ini antara lain
membangkitkan semangat dan menumbuhkan mental berwirausaha, menambah jaringan
dan relasi, bergabung dengan komunitas di Indonesia serta fasilitasi
Pemberdayaan Terintegrasi sebagaimana yang digalakan oleh BNP2TKI.
Ahmad
Durisalba, salah satu PMI menyampaikan bahwa pihak berterima kasih atas
kesempatan yang telah diberikan kepada PMI, karena sangat bermanfaat sekali.
Murdiyanto menambahkan bahwa kegiatan seperti ini diharapkan tidak berhenti
disini saja, agar ada kelanjutannya.
“Semoga
ke depan pelajaran yang diajarkan kemarin bisa bermanfaat dan mungkin bisa
membantu untuk meraih kesuksesan di masa yang akan datang”, tulisnya dalam
pesan Whatsapp.
Berbeda
lagi dengan Wiwik, menyampaikan bahwa tentunya program ini sangat bermanfaat,
selain dapat ilmu cara mengolah makanan kita juga dapat ilmu cara mulai buka
usaha.
Perjuangan
para PMI dalam mengikuti pelatihan bukanlah hal yang mudah. Demi mendapat ilmu
bekal kemandirian di Indonesia ini, beberapa diantaranya mesti berangkat dari pagi
hari sejak shubuh dari Kaohsiung (Taiwan Selatan) menuju Taipei. Serta sebagian
lagi rela untuk tidak libur beberapa bulan ke depan demi untuk bisa mengikuti
pelatihan tersebut.
“Kami sangat berharap skill yang bermanfaat yang diperoleh
selama pelatihan tersebut nantinya dapat diterapkan, dapat berwirausaha atau
mengisi kesempatan lapangan kerja ketika
kembali ke Indonesia, ujar Siswadi, Wakil Kepala KDEI Taipei dalam sambutan
penutupan.
Siswadi menambahkan bahwa di Indonesia melalui BP3TKI setiap tahun
mempunyai paket-paket pelatihan / pemberdayaan PMI Purna, beberapa hasil
pemberdayaan sudah ada yang go international, dipajang khusus dalam Trade Expo
Indonesia setiap tahun.
“Nah,
bagi yang pulang nanti, setelah finish kontrak, dan berniat wirausaha bisa
mendapatkan informasi pemantapan/pelatihan melalui BP3TKI. Nanti
selanjutnya dapat difasilitasi mulai dari konsultasi usaha, pendampingan untuk
memulai usaha bahkan maupun akses ke permodalan dan pemasaran”, jelasnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Kadir selaku Senior
Asisten Bidang Tenaga Kerja KDEI Taipei yang turut memaintenance komunikasi
dengan para PMI alumni pelatihan Exit Program melalui grup media social popular
di Taiwan (facebook) dan Whatsapp.
Sumber : BNP2TKI
Juga dimuat di : http://news.immigration.gov.tw
Sumber : BNP2TKI