Pemerintah akan membiayai sepenuhnya pemulangan Shinta Danuar dari Taiwan sampai ke kampung halaman.
Taipei, Taiwan, KDEI (19/11/18) – KDEI Taipei terus memonitor perkembangan kondisi kesehatan serta penyiapan rencana pemulangan Shinta Danuar. Untuk kepastian informasi terkait jadwal kepulangan ke tanah air, pada hari Senin, pukul 13.00 waktu Taipei, KDEI Taipei melakukan pertemuan khusus dengan pihak jasa ambulance udara atau dikenal dengan Emergency Medical Service (EMS) serta pihak keluarga.Sehari sebelumnya pada hari Minggu pukul 10.00 (18/11/18) waktu setempat, tim KDEI Taipei kembali berkunjung ke rumah sakit Heping Hospital di Hsinchu, memantau perkembangan harian kondisi kesehatan Shinta Danuar sebagai bagian dari rangkaian persiapan kepulangannya ke Indonesia.
Dalam kunjungan tersebut Bapak Siswadi selaku Wakil Kepala (Waka) KDEI Taipei menyampaikan bahwa kepulangan Shinta Danuar ke Indonesia tergantung hasil observasi dari Emergency Medical Service (EMS).
“Seandainya kepulangan Shinta tergantung kepada Waka, besok pun bisa saja dipulangkan, namun kepulangan Shinta tergantung dari observasi EMS”, tegas Siswadi.
Hal ini mengingat juga kondisi kesehatan Shinta dan jarak jauh penerbangan Taiwan - Indonesia yang membutuhkan waktu sekitar 5 jam.
Selanjutnya dalam pertemuan pada 19 Nopember 2018 antara KDEI Taipei, Tim EMS dan Pihak Keluarga Shinta Danuar di Kantor KDEI Taipei yang berlangsung sekitar 1 jam, disampaikan Tim EMS bahwa ada 4 (empat) tahap dalam pemulangan pasien ke negara asal yakni : Case Consult : konsultasi, pengumpulan informasi terkait kondisi pasien; Primary Survey : survei tim medis ke rumah sakit; Documents : pelengkapan dokumen administrasi (paspor, visa, medical certificate, medical report, medical summary); serta Operational : Pengaturan perjalanan (air ambulance, commercial stretcher, ground ambulance), pelaksanaan (pengaturan pemulangan, proses notifikasi, serta koordinasi dengan pihak terkait.
Pihak EMS juga menyampaikan bahwa akan segera mengadakan rapat internal guna membahas antisipasi kemungkinan emergency landing (pendaratan darurat) pada bandar udara terdekat selama melakukan penerbangan ke Indonesia serta perlunya dukungan personil tambahan. Pemulangan ini terbilang sangat beresiko tinggi karena pasien sangat ketergantungan alat bantu pernapasan. Selama perjalanan perlu didampingi oleh seorang dokter dan dua perawat.
Selanjutnya Tim EMS akan melakukan Primary Survey pada hari Rabu, (21/11/18) di Rumah Sakit Heping Hospital Hsincu, terkait kesiapan dan kondisi terbaru Shinta Danuar sekaligus pelengkapan kesiapan administrasi dokumen pemulangan (antara lain tanda tangan persetujuan orang tua dan PMI yang bersangkutan).
Tahapan berikutnya, Tim EMS akan apply rencana perjalanan ke maskapai penerbangan, diperlukan waktu sekitar 3 – 5 hari kerja sampai mendapatkan surat persetujuan. Selanjutnya Tim EMS memberikan notifikasi kepada KDEI Taipei untuk memastikan kesiapan dari pihak penerimaan kedatangan di Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, Pihak Keluarga (Ibu Suriyah) memahami penjelasan tentang tahapan pemulangan dan resiko yang bisa saja terjadi selama pemulangan putrinya sebagaimana disampaikan oleh pihak EMS dan KDEI Taipei. Secara khusus Ibu Suriah menyampaikan permohonan maaf kepada pemerintah atas ucapannya yang menganggap bahwa pemerintah terkesan mengulur-ulur waktu pemulangan anaknya. Pihak pendamping (Ikoh Rahmawati) juga memahami penjelasan yang disampaikan dan berharap bisa pulang bersama Shinta Danuar nantinya.
"Kepulangan Shinta Danuar ke Indonesia nantinya tergantung pada hasil observasi tim EMS, karena sangat beresiko tinggi, selanjutnya pihak keluarga akan melengkapi surat persetujuan serta persyaratan dokumen kepulangan ke Indonesia", ungkap Siswadi.
Pemerintah akan membiayai sepenuhnya pemulangan Shinta Danuar dari Taiwan sampai ke kampung halaman. Guna kelancaran proses pemulangan, KDEI Taipei juga terus berkoordinasi terkait rencana pemulangan Shinta Danuar dengan instansi terkait di Indonesia (Kemlu, Kemnaker, BNP2TKI), khususnya untuk persiapan segala sesuatunya terkait penjemputan Shinta Danuar di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng dan Rumah Sakit yang akan merawat Shinta di Jakarta.
Sumber : BNP2TKI